ACEHNOLOGI, VOLUME 3/32 (DARI TEUNGKU KE USTAZ)

in #acehnologi6 years ago (edited)

IMG_20180718_024930.jpg

Assalamualaikum wr wb
Salam sahabat steemit, kali ini merupakan kali terakhir saya me-review buku Acehnologi volume 3 karya Kamaruzzaman Bustamam Ahmad tentang
Bab terakhir ditutup oleh judul 'DARI TEUNGKU KE USTAZ'

Bab ini membahas tentang Bagaimana perubahan otoritas religi dalam masyarakat dari teungku ke ustaz.
Awalnya pendidikan Islam di Aceh dikontrol oleh Teungku karena Aceh mempunyai khas dalam sistem pendidikan Agama, yaitu 'Dayah'. Namun ternyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya, beberapa teungku memainkan perannya dalam bidang sosio-politik ketimbang dalam bidang pendidikan Islam.

Makna kata 'Ustaz' adalah Guru. Kebanyakan Ustaz berperan dipondok Pasantren dan juga sebagai juru dakwah.
DiAceh, para ulama dikenal dengan panggilan 'Teungku-abu-abi-waled-abon'.
'Abu' berarti bapak. Orang-orang disini biasanya memanggil abu dengan menambahkan 'Teungku Chiek' atau 'Abu Chiek' yang kebanyakan menjadi kepala dayah.
Peran 'Abu Chiek' tidak hanya didayah, tetapi juga sebagai pemimpin spiritual didalam masyarakat.
Adapun Teungku yang bekerja dibawah Abu Chiek adalah 'Abu Bale' (Ustaz)
Berikutnya 'Teungku Rankang' yaitu santri yang dipilih untuk menjadi asisten si Teungku Bale. Tapi lama-kelamaan Teungku Rankang akan menjadi Teungku Bale apabila studi dan tingkat loyalitasnya semakin meningkat.
Dan yang terakhir 'Teungku Meunasah' yang berbeda peran dari Teungku sebelumnya.
Jika Teungku yang sebelumnya memainkan peran di dayah, Teungku Meunasah ini memainkan perannya di gampong (kampung) yang bertugas membantu masyarakat dibidang keAgamaan, penyelesaian konflik adat, pesta perkawinan, dan menerima tamu.

IMG_2966.JPG
(Contoh peran Teungku Meunasah dalam membantu masyarakat dibidang keagamaan dalam hal 'Kewajiban membayar Zakat Fitrah')

Dalam bab ini digambarkan bagaimana sosok Ustaz sangat digemari, namun terkadang mereka tidak berpegang pada mazhab dan cenderung hanya kepada jaringan sunnah saja.
Bahkan kini gelar Teungku tidak lagi hanya digunakan dalam pendidikan islam, beberapa 'orang' dayah sudah mulai melibatkan diri dalam politik guna membentuk sistem 'kepemimpinan syariat'.

Selain itu, Persoalan yang cukup serius terjadi di masyarakat Aceh adalah kesinambungan sistem pendidikan tradisional yang disebabkan oleh para orang tua yang lebih tertarik mengirim anaknya ke pasantren modern ketimbang ke dayah.
Karenanya peran dayah semakin menurun dalam pengembangan pendidikan. Dan yang lebih disayangkan lagi tidak adanya 'jaminan masa depan' bagi lulusan dayah.

Sekian tulisan saya tentang Dari Teungku Ke Ustaz, Semoga bermanfaat.
Terimakasih, Wassalamualaikum wr wb.

Sort:  

Congratulations @nurulbalqs! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 1 year!

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.13
JST 0.032
BTC 65229.52
ETH 2946.17
USDT 1.00
SBD 3.67