"Kusi Tumpit" [Lonchura Maja] : Sawah Menciut dan masa kecilnya yang hilang

in #animalphotography6 years ago

image

Kamu tahu nama burung ini kan ? Tentunya. Burung ini di kampung asal saya bernama Tumpit, di tempat lain sering disebut Bondol Aji. Beberapa penyebutan nama sesuai daerah masing-masing tidak akan menggeser makna dan bukti fisik dari si Bondol Aji. Burung ini hidup bergerombol dan hanya saat musim kawin saja hidup berpasangan. Entah karena punya jadwal bulan madu makanya populasinya sangat banyak sekali terutama saat musim padi. Semboyan "cukup dua anak saja" tidak berlaku disini, entah pula karena identitas yang identik dengan yang paham agama, maka semboyan "banyak anak banyak rizki" yang diamalkannya.

Burung ini dalam bahasa latin bernama (Lonchura Maja), meski menurut penelitian berasal dari afrika akan tetapi kondisi alam yang tidak lagi bersahabat membuat daerah penyebarannya bukan lagi berada di daerah asalnya. Justru burung ini hidup sakinah mawaddah dan rahmat di asia. Indonesia dan beberapa negara asia seperti Semenanjung Malaya, Thailand, Vietnam selatan dan Jepang (baca Bondol Aji).

image

Burung Pipit musuh dan idolaku

Mengingat kembali masa kecil kita, tentu bukan hal yang tak lazim lagi kita tentang keberadaan burung ini, apalagi seperti saya yang berasal dari keluarga petani. Saat padi sudah mulai berisi, setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah sudah harus lebih dahulu berinteraksi negatif dengan burung ini. Terkadang marah dan kesal juga jika mendapat tugas untuk padi dari congok berjamaah burung ini. Dengan tingkat dingin yang luar biasa di Gayo, Aceh Tengah saat itu, rerumputan masih senang bercinta dengan embun. Kaki saya harus melangkah ke pematang sawah sembari menghardik si "bapak aji'.

Dalam keadaan lain, sepulang dari sekolah, saya dan teman-teman sepangsit serba nanggungan, seperti lupa diri. Strategi detektif gadungan, mulai dari menjerat burung pipit, spionase dan operasi tangkap tangan di TKP adalah bagian dari masa kecil yang menyenangkan. Sudah tidak terhitung berapa jerat tali pancing yang saya buat, bagian rumus tak terhingga terhadap apa yang kami lakukan kepada burung ini. Mungkin kalau ada pengadilan burung internasional, saya dan kawan-kawan sudah dituntut dengan pasal berlapis dengan dakwaan sebagai kejahatan luar biasa. Burung pipit jadi idola anak kecil sepertiku saat itu, karena burung ini mudah ditangkap, banyak sarang diantara pohon dan rumput rendah. Ah betapa menyenangkan sekali saat itu.

image

Kemana sawah dan kemana pipit ?

Sawah dahulu bukan hanya hitungan meter, namun sejauh mata memandang, kita akan melihat hamparan sawah dengan padi yang terus menguning, bahkan ketika pulang sekolah dengan berjalan kaki, sawah adalah jalan pintas luar biasa yang dapat mempercepat kami tiba di rumah atau bisa pula sebagai pengusir ketenangan burung pipit yang sedang berpesta pora menikmati padi. Sensasi indah itu masih terbayang hingga kini, sesekali tertawa karena dahulu sering dorong-dorongan saat meniti pematang sawah dan terjatuh.

Indonesia boleh berbangga karena pernah menjadi negara tersukses dalam hal swasembada beras, indonesia pernah jaya karena memiliki jutaan hektar sawah di seluruh indonesia, namun itu dulu. Hari ini kita justru lebih familiar dengan raskin (beras untuk rakyat miskin) bahkan itu juga hasil impor dari negara lain. Ya begitulah, kondisi kehidupan hedonis materialistis membuat rakyat kita sulit mempertahankan setiap centimeter sawahnya karena sebab alasan pembangunan dan kaya instan.

image

Dimana ada padi, disitulah sawah.
Dimana ada pipit, masa kecil berpunya kisah.
Berganti menteri, semakin payah
Anak kecil menangis dari gedung megah.

Serial ilmu pengetahuan hasil kerjasama Mongabay-Indonesia dan Burung Indonesia untuk bulan Oktober 2013 menyatakan bahwa eksistensi burung pipit ini makin tergusur dan populasinya mengecil. Mengapa ? Menurut Johan Iskandar, Guru Besar Etnobiologi Universitas Padjadjaran (Unpad) keberadaan burung pipit adalah indikator alami kualitas lingkungan, namun saat ini kita bahkan kesulitan melihat burung ini. Ini artinya manfaat ekologis telah hampir hilang dari eksistensi manusia normal. Kita lebih mementingkan pestisida dan penyerbukan ala kimia untuk hal yang kita nikmati, padahal burung adalah pembantu penyerbukan tanaman, menebarkan biji, hingga berperan sebagai pengendali ulat GRATIS.

image

Masa kecilnya bersama alam menyedihkan.

Populasi yang makin sedikit berakibat pada anak kecil ? Lho kok bisa ? Ya bisa, tanpa harus memaksakan korelasi, saya beranggapan bahwa ketika saya punya cerita tentang sawah, interaksi dan kreatifitas dengan burung pipit, cerita seru dan segudang memori tentang pipit dan sawah, menjaga sawah dan hal lain. Saat itu pula saya tidak mendapati kisah anak sekarang yang lebih dekat dengan alam, justru alam khayal terbangun secara sistematis, terstruktur dan masif. Saat mereka berada pada usia kita hari ini, cerita alam mungkin hilang dan sungguh terasa hambar cerita hidup jika hanya ada cerita teknologi, esbede dan steem kiri steem kanan.

Penggalan kisah hidup di atas adalah makna fotografi saya hari ini, bagaimanapun saya sedang berusaha sebaik mungkin mengantarkan hasil karya dan sekelumit bahasa. Kita hidup di bumi, kita belum bisa hidup di planet lain. Maka mari hargai flora dan fauna kita saat ini. Paling kurang kamu bisa bercerita bahwa di zaman kita dulu, kita pernah jatuh di pematang sawah dan pernah bermusuhan dan bersahabat sekaligus dengan burung Pipit alias Si Bondol Aji bin Tumpit.

Jujur, saat ini ada ruang rindu untuk si pipit, meski dahulu pernah bersitegang akan tetapi kehadirannya di perkarangan rumah, di pohon jambu janda sebelah, dan bersiul satu dua adalah hal yang sangat ingin kita dengar, bukan suara motor harley dan bisingnya ferari.

image

Burung Pipit atau Bondol Aji: Bahasa Indonesia
Lonchura Maja : Bahasa Latin
Tumpit : Bahasa Gayo

Semoga tulisan ini bermanfaat, jika ada masukan dan kritikan silahkan tinggalkan komentar di bawah ini agar kita dapat berdiskusi secara baik.

My regards

@khaimi

image

[All Pictures taken original by me]
[Camera maker : Canon EOS 800D]
[Date taken : September 15, 2018 Time : 10.42 WIB]
[Location : Gampong Bahagia, Aceh Jaya, Aceh, Indonesia]

[Author : @khaimi]



Together We Can, Keep Spirit on Community, please Join Discord below

Join eSteem Discord
Join Steemit Indonesian Community Discord
Join Silentzen Discord
Join sevenfingers discord
Join arteem discord
Join Curation Collective

Posted with eSteem

Vote for Witness @good-karma


image


image

Sort:  

Terimakasih telah menjadi delegator di Inisiatif arTeem, @khaimi.

Posted using Partiko Android

Terimakasih @arteem. Mohon di review, kritikan dan sarannya.

Posted using Partiko Android

Ini yang namanya Tulô Putéh Ulèë, ya Pak Guru @tfq86?

Iya,, @aneukpineung78. Kmrn tanpa sengaja mengintip kamera saya, menyapa dan meminta agar dimasukkan ke steemit.

Posted using Partiko Android

Lucky it was shot with a Canon Camera and not with a rifle. Haha.

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by khaimi from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Wah..ceritanya bagus nih.Boleh nanyak,itu burung yang sering disawah itu kan? Yati baru tau kalau tampang burungnya cantik seperti itu,karena selama ini yati cuma bisa lihat dari kejauhan aja.
Btw...fotonya bagus-bagus 😉

Iya @yati. Itu burung pipit. Coba di lihat kanan kiri tu sawah apa rumah ? Kalau sawah lihatlah ke tengah2, disitu para pipit sering musyawaeah.

Posted using Partiko Android

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64400.33
ETH 3140.71
USDT 1.00
SBD 3.93