CERPEN PEREMPUAN MURAHAN

in #busy6 years ago (edited)

PEREMPUAN MURAHAN

image
image
Photo di atas hanya ilustrasi

Malam ini terasa pekat , tak ada secuil getaran berani mengusik , jangkrik tak bernyali bernyanyi , lebih memilih menarik selimut di balik rerumpun belukar . Yang kudengar hanya lah irama dendangan orkestra dari para teman - teman , mendesak gendang telingaku . Angin berdesir lembut , sepoi basah menepuk lekuk buana , memehek menusuk sumsum tulangku . Aku tertegan memandangi setiap raut muka bilek ku , sembari menilek setiap sudut kawan -kawan ku yang telah lama tenggelam ke alam kapasnya . jam dinding reot menunjuki angka 2 , tapiaku masih ternianga hampa tak mampu melelap merapak sang bola mutiara . Tiba-tiba saja entah dari mana rimbanya bisikan halus memegang tali kekang ku , aku terbawa halusinasi , menapaki aleu bilek yang terkesan renta dan hampir meregang nyawa nya . Langkah kosomg ku terhenti di anak tangga yang kedua , aku terperosok tersungkur ke pijakan , tanpa ku sadari se bercak merah segar memercak di tuleung gasin ku , aku mendesis ke sakitan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
‘Bodoh nya aku ngapain turun malam – malam , sudah tau sepi kalau ada apa-apa , siapa yang akan menolongku ? batin ku meronta tapi entahlah ,,,,,,,, teguran itu tak membuat minat ku secuil pun untuk segera terjun kelapangan empuk jerih ayah bunda . Langkah masih terus berayun , kala itu purnamalah yang masih setia memandu pariwisata gelap gulita , tak berapa lama aku berjalan , hanya baru sekitar 5 meter saja tiba-tiba langkah ku kembali menghentikan ayunannya . Aku tersentak terperanjak sambil menilek setiap sudu malam , mencari irama yang baru saja terdengar di telinga tanpa ku sengaja . Lalu pandanganku tertancap pada sebuah bilek reot layaknya layaknya teman sebaya bilek ku , eeeemmmm ak gak salah lagi , pasti dari sana sumber suaranya batin ku ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Kucoba mendekati bilek itu sambil memasang telinga ku tepat pada target yang tertuju . Belum seberapa aku mendarat di tempat tujuan , suara itu semakin mengoyak sukmaku . Semakin mengoyak sukmaku , semakin ku mendekat , semakin jijik kurasakan . Aku mulai menerka sepertinya aku tau apa gerangan yang terjadi di situ . Aku menghentikan ayunan langkah ku , aku tak mau manusia biadab itu tau aku sedang mengamati mereka dari jauh . Ku geser kedua penopang ku ke kanan , mengambil posisi yang tepat untuk melakukan observasi , belum sempat aku terlancapkan tegak kedua batok lutut ku serasa tergoncang hendak runtuh lagi , mata ku terbelalak mulutku tertutup , nafas tertahan seolah seorang makhluk yang akan mengetahui bahwa malaikat maut menepuk pundaknya , tanda waktu telah tiba . Tak bisa di pungkiri lagi , dua mata telanjang ku kini menetap jelas pemandangan biadab itu , sungguh manusia Iblis , ,,,,,,,, rugoe jak sikula jak beut utak tan , seorang santri wati yang sangat jelas ku kenal bahkan ‘ kakak’ sebutan hormatku padanya kini tengah mempraktekkan perbuatan biadab , yahudi tanpa seutas benangpun menyuntuh tubuhnya hingga batas pusatnya denga seorang ‘ agam paleh ‘ yang sama sekali tak ku ketahui asal terbitnya . Batin ku meloncat2 membeci insan yang sama sekali tak mengindahkan larangan Tuhan itu , segala sesuatu milik tuhan , beraninya melanggar aturan kurang ajar ‘ tan the droe numpang bak bumoe tuhan , kala itu hampir tak kuasa kubendung amarah , ingin hati berteriak membelah hening lalu menerkam ,mencabik , mengunyah , lalu mengunyah dan meludah jasad najis itu .Tidak , sang Dewi kebikjaksanaan mencegatku . Aku tidak boleh gegabah , itu bukan urusan ku .aku memilih berdiam diri , segala keluh ku serah mentah -mentah pada Allah , kuyakin kan diri yang busuk tetaplah busuk biar lah Allah menjadi pembuka segala kebusukannya . Tanpa menunggu lama segera ku pejam mata ku kuat2 ku telan ludah ku dalam sembari berbalik arah lalu beranjak meninggalkan pemandangan najis itu . langkah ku yang secepat kilat menafsirkan hati ku yang amat pilu . tak lupa pula ku buka sandal ku lalu kutenteng di dua tangan ku agar mereka tak mendengar bunyi gesekan telapak kaki ku yang bagai kilat itu . setiba di bilek ku tutup rapat2 pintu bilek ku, lutut ku bergetar sedikit demi sedikit punggung baju ku bergesekan dengan pintu hingga aku terduduk dengan penuh pasrah , pandangan ku kosong , air mata mengalir tanpa ku sadari ku gemgam erat2 ‘ija pinggang ku “ tubuh ku bergetar tak kuasa lihat pemandangan itu ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, aku benci ,,,,,,,, aku benci ,,,,,,,,,, hanya itulah kata2 yang terus menari nari dirongga rongga gigi ku , menepis bibir , lalu keluar dari mulut ku . tiba tiba saja aku bagai orang mabuk pitam , segenap penjuru pandangan ku berubah menjdi kelam , aku merasakan tubuh ku bak debu yang melayang layang di udara , ke mana derus angin berhembus ke situ lah aku terbuang hingga akhirnya aku di bangunkan lantunan ayat suci Al quran dari mesjid khalfah ibrahim itu . Teman teman ku yang kala itu sudah terbangun semua terheran heran melihat ku . ‘pue buet keuh hinan rara ? ka eh hinan beklam nyeh ? ‘ tanya kak erna khawatir takut nya ada sesuatu yang tidak baik dengan ku ,,,,,, tapi ,,,,,,,,, hanya seuntai senyuman yang mampu ku jadikan jawaban ‘ galau sabee ‘ timpal si cengar cengir serentak , pidin , itu lah lakab mereka berdua , pantas cih ,,,,,,,, semalam baru saja curhat pada mereka , soal tanggapan ,,,,,,,,,,,, ya jelas cengar cengir selalu ,,,,,,,,,,,,,,,,, tapi itu indah karena mengandung unsur ‘ pegeut bangai’ , obat mujarap penyakit sepi bagi kami para santri ,,,,, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Waktu terus bergulir , rutunitas ku harus terus mengalir , walu sesak baru saja menggetir . subuh yang indah , kurasakan kedamaian , kusrahkan segala pasrah bersama sepoi basah menuju sidratul muntaha . Kuharap hijap segera terbuka agar tercapai segala cita , aku terlena berayun ayun alunan wirid yang bermekar ke angkasa menghadap maha perengkuh sukma .
Teng ,,, teng ,,,,,,, teng ...... yeyeyye kajeut jak sikula bunyi bel berdenting dan ributnaya kawan – kawan di balee berubutan masuk ke telinga ku ,aku kembali berbalut putih abu – abu , setelah semua siap , tepat pukul 07 . 25 dengan bismillah ku langkah kan kaki ku kami memecah basah meninggalkan dayah menuju ke sekolah . di perjalanan , tepatnya di depan kantin bunda , aku kembali beradu pandang dengan mata najis itu . cepat – cepat ku raih tangan kedua teman ku , lalu langkah ku percepat , sengaja ,,,, agar posisi kami tepat di samping najis yang ku sebut ‘ kak Ainon itu’ , hai pue ka tepu awak kah , kudenge beklam na awak di pdrop di pirak ‘ . Mulai bercerita mengada ngada , sengaja agar sedikit menendang daun telinga najis itu . Belum sempat teman menanggapi , akibat nafas yang belum bisa bersahabat , ya tersengat gara- gara ku tarik cepat tadi , aku sudah lebih dulu menyapa cewek genit itu . ‘ eh , kak ainon lagee ,,,segar that bengeh nyoe kak eeu ,,,, sang mangat temeun bue bunoe bengeh eu ,,,,,,, sepatu seolah perhatian ,
‘eum’ balasnya hanya tersenyum pedas seolah ada sesuatu yang sedang memenuhi otaknya .
“ kena kau ‘ gumam ku , aku tau pasti tendangan ku sedang berenang di otaknya , pasalnya belum pernah dia membalas ku dengan senyum pedas semacam itu.

BERSAMBUNG...

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64513.89
ETH 3155.04
USDT 1.00
SBD 4.00