Mild Report: Sekelumit Dialektika Tentang Kita

in #busy6 years ago

Mild Report: Sekelumit Dialektika Tentang Kita

Hidup merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Yang berjalan dalam ruang dan waktu yang tidak selalu linier. Proses ini mengikuti siklus dan proses b-c-d. Dimana kehidupan bermula pada satu ujung pangkal b=birth (lahir) dan berakhir pada ujung pangkal yang lain d=death (meninggal) serta diisi oleh c=choices (pilihan).

Baik kelahiran dan kematian sepenuhnya di luar kehendak dan otoritas kita sebagai manusia. Sang Khalik sebagai pemegang kehidupan memegang kendali pada kedua ujung pangkal ini. Partisipasi individu tidak diperlukan pada waktu dan kejadian kematian dan kelahiran tersebut. Sepenuhnya diluar otoritas dan kehendak manusia sebagai obyek dan pelakunya. Kelahiran pada setiap individu di dunia adalah kejadian yang pasti sudah dialami. Bahkan sudah mengalami proses tumbuh dan kembang sesuai dengan tahap perkembangan masing-masing individu. Demikian juga kematian merupakan hal pasti meskipun waktu dan tempatnya serta urutannya masih menjadi misteri selama manusia itu hidup dan melanglang buana di muka bumi ini tidak ada yang dapat menebaknya dengan pasti.

Hidup Berisi Pilihan-Pilihan dan Keputusan
Hidup adalah pilihan. Merupakan ungkapan yang sangat tepat menggambarkan esensi kehidupan itu sendiri. Betapa tidak, mulai dari bangun saat mata baru membuka sampai malam saat mata terpejam untuk tidur berisi pilihan-pilihan dan keputusan keputusan yang harus diambil. Jika bukan kita yang ambil maka orang lain yang akan membuatkan pilihan atau keputusan keputusan atas hidup kita.

Kualitas Hidup
Ternyata kualitas hidup kita juga ditentukan kualitas pilihan-pilihan dan keputusan yang diambil. Segala keputusa mulai dari apa yang akan dimakan, minum, aktivitas yang ingin dilakukan, pilihan berkomunitas, misalnya secara kumulatif akan menentukan tingkat kepuasan atas hidup kita. Secara gamblang dapat dikatakan bahwa, kita kita adalah hasil dari keputusan-keputusan yang kita buat dimasa lalu.

Dengan memahami bahwa kualitas kehidupan di konstruksi dengan cara seperti ini dapat dipahami pula bahwa penyesalan selalu muncul di bagian akhir. Setelah akibat-akibat yang kurang menyenangkan muncul akibat dari keputusan-keputusan atau pilihan yang buruk di masa lalu. Pilihan yang kurang tepat biasanya akan menurunkan kualitas hidup. Misalnya dalam bentuk uang, barang, waktu, materi yang terbuang dengan percuma dibandingkan dengan nilai tambah yang dihasilkannya. Padahal sumber-sumber daya itu dimiliki dengan terbatas dan dihasilkan dengan menukarkan waktu, tenaga yang tidak sedikit pula.

Dengan segala keterbatasan yang melekat pada sisi kemanusiaan ini. Orang berupaya keras untuk memaksimalkan hidupnya dengan mengelola sumber daya yang terbatas ini dengan cara yang semaksimal mungkin. Naluri adalah semacam dorongan-dorongan dasar untuk bertahan hidup, mengatasi ancaman dari alam bahkan mengatasinya dengan mengambil manfaat dari lingkungan. Naluri yang sama sebenarnya masih bekerja dengan cara yang sama. Sehingga dapat pula di simpulkan bahwa:

Orang yang berhasil adalah orang yang dapat memanfaatkan lingkungan untuk kebaikan dirinya.

Sehingga hal di atas menjadi hukum universal yang berlaku secara umum. Baik di masa lalu, masa kini dan masa depan. Bahkan di tengah kemajuan jaman yang memasuki jaman digital ini, kebenaran umum ini masih relevan untuk di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Orang-orang yang berhasil membaca atau memprediksi arah jaman dengan tepat akan menjadi pemimpin dan berhasil dalam kehidupannya.

Contoh ekstrim misalnya seperti yang dialami nokia, blackberry dalam yang kalah atau ditinggalkan oleh pengguna alat telekomunikasi digital. bukan karena adanya kesalahan dalam manajemen atau tata kelola. Ataupun dalam efektivitas dan efisiensi kerja. Kedua raksasa telekomunikasi ini tertinggal hanya karena gagal membaca arah perkembangan teknologi ke arah penggunaan sistem operasi yang berbasis android dengan masih mengusung sistem operasi sendiri symbian dan blackberry nya masing-masing.

Mata Uang Digital
Fenomena yang paling terkini adalah hilangnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan dibanyak negara. Mata uang negara (currency) mendapat tantangan yang cukup keras dari munculnya mata uang digital (digital currency) yang dipelopori oleh BTC (bitcoin). Lembaga-lembaga keuangan yang selama ini memonopoli dalam distribusi dan penentuan nilai tukar antar mata uang mulai terganggu oleh kehadiran mata uang digital sebagai solusi yang dihadirkan oleh generasi milenial sebagai pelaku ekonomi masa depan. Mau tak mau, suka tidak suka harus ada upaya untuk mengakomodir penggunaan mata uang digital kedalam sistem pembankan dan keuangan yang sudah terlalu mapan dan tidak ingin berubah ini. Tuntutan perubahan ini diwaktu-waktu mendatang akan semakin muncul kepermukaan. Isu-isu ini sudah berada di atas meja. Menggeliat dan menuntut agar diakomodasi segera melalui aturan main, dasar hukum dan kesepakatan-kesepakatan social (social contract) dalam bentuk perundang-undangan agar nilai tambahnya dapat diperoleh oleh semakin banyak orang. Jika tidak diatur makan minimbulkan kepanikan sosial yang berujung pada kisruh. Peran negara harus turun dalam mengelola urusan-urusan umat seperti ini. Jangan seperti selama ini menjadi residu dari perkembangan kemajuan lingkungan strategis dengan menjadi tukang cuci, sapu lidi, mesin cuci terhadap kemajuan-kemajuan yang ada.

Seputar Transportasi Online
Lihat saja kegagapan pemerintah yang belum lama ini dalam mengelola transportasi online yang sempat menimbulkan benturan fisik di tingkat akar rumput, karena tidak antisipatif dalam melihat arah, tuntuntan, peluang, tantangan serta pemetaan kebutuhan masyarakat. Sampai saat ini solusi tuntas transportasi online belum benar-benar disepakati oleh setiap pemangku kepentingan. Komponen-komponen masyarakat masih dengan liar mendefinisikan kebenarannya masing-masing, seperti tidak ada kehadiran negara dalam pengelolaannya. Lihat saja dominasi ojek pangkalan di stasiun-stasiun dengan melakukan pengusiran dan pemukulan secara semena-mena terhadap ojek online. Sampai kapan hal-hal ini dibiarkan terus terjadi. Tanpa aturan dan ketegasan, isu transportasi online merupakan bom waktu yang bisa memicu konflik sosial. Tingga menunggu waktu saja, atau menunggu ditunggangi oleh aktor-aktor yang memiliki kepentingan sesaat, seperti yang biasa kita lihat menjelang tahun-tahun politik.

Pekerjaan Rumah

Banyak isu atau topik yang masih menjadi pekerjaan rumah bangsa ini jika benar-benar ingin mempersiapkan diri menjadi bangsa yang besar. Mengelola rakyat yang besar, dengan sumber daya yang besar dan wilayah yang besar ini merupakan topik yang tiada habisnya yang menuntut solusi dari perubahan lingkungan strategis yang terus bergerak secara dinamis.

Rasanya menyelesaikan dan mengantisipasi isu-isu ini lebih penting dari pada menyuguhkan masyarakat dengan retorika-retorika yang terus berulang dari waktu kewaktu tanpa solusi merupakan budaya baru yang perlu dibangun dan dimulai lagi.

Mungkin ini dulu buat hari ini. Besok kita lanjut lagi refleksi dari perjalan bangsa besar ini dalam percaturan dunia dan dinamikanya.

Passer Baroe
20 Maret 2018
Salam hangat

hari. bagindo @bagindooo

Sort:  

Ternyata banyak sekali masalah kita ya. Terutama yang terkait dunia digital seperti bircoin dan taxi online. Perlu antisipasi untuk menghadapinya

sepertinya begitu bang@blogiwank

pemerhati yang top ya @bagindooo

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.12
JST 0.032
BTC 61979.42
ETH 2916.97
USDT 1.00
SBD 3.63