Perang Salib Anak-anak.

Pada bulan Mei 1212, seorang gembala berusia dua belas tahun bernama Stephen dari kota Cloyes-sur-le-Loir, dekat desa Châteaudun di Orléans, menyerahkan diri di istana Raja Philip II dari Perancis, yang menyatakan bahwa Kristus sendiri telah menampakkan diri kepadanya. sementara dia memimpin domba-domba itu ke padang rumput dan telah memerintahkannya untuk mengumpulkan setia perang salib, memberinya juga sebuah surat yang mengatakan bahwa dia dipercayakan secara langsung oleh Tuhan.

Philip II memberikan surat itu kepada teolog Paris yang menganggapnya sebagai pemalsuan, lalu memerintahkan anak tersebut untuk kembali ke rumah, namun dia tidak berkecil hati dan mulai berkhotbah di depan umum di pintu Biara Saint-Denis. Dia berjanji kepada orang-orang yang akan bergabung dengannya bahwa lautan akan terbuka di depan mereka, seperti yang dilakukan Laut Merah dengan Musa, dan bahwa mereka akan sampai pada kaki ke Tanah Suci. Anak laki-laki itu mulai berkeliling Prancis mengumpulkan dakwah dan dibantu dalam berkhotbah oleh orang-orang yang baru bertobat.

Akhirnya Perang Salib berangkat ke Marseilles. Tentara salib kecil bergegas ke pelabuhan untuk melihat laut terbuka tapi, karena keajaiban itu tidak terjadi, beberapa orang berbalik melawan Stefano yang menuduhnya telah menipu mereka, dan mereka berhasil kembali. Banyak yang masih tinggal di laut, menunggu keajaiban selama beberapa hari lagi, sampai dua pedagang dari Marseilles (menurut tradisi mereka disebut Ugo il Ferreo dan Guglielmo il Porco) menawari anak-anak itu sebuah "jalan bebas".. Stefano menerim.a dengan rela dan tujuh kapal berangkat bersama seluruh kontingen anak-ana .k di kapal.
.
Dua dari tujuh kapal tenggelam dalam badai di pulau Ratti, dekat Pulau San Pietro (di Sardinia) dan semua penghuninya tenggelam. Anak-anak yang masih hidup diserahkan oleh para pedagang Marseilles kepada beberapa Muslim yang menjual mereka sebagai budak. Pesan Universal Sejarah Menceritakan