Menjaga Bumi, Memulai Dari Diri Sendiri

Gagasan Steemian dalam Menjaga Bumi


IMG_20170613_124157_HDR.jpg
Source Image : https://www.instagram.com/p/BVXkDxUDSxH/?taken-by=zenangkasa


Selamat Malam steemians, semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah serta terus diberi kesempatan dan kelapangan untuk menyempatkan waktu melakukan hal-hal penting demi terjaganya bumi tercinta ini.

Gagasan akan pentingnya menjaga bumi sudah bukan hal baru bagi kita orang Indonesia, Apalagi di Aceh, pasca bencana Tsunami yang melanda Negeri ini beberapa tahun silam melahirkan ratusan Lembaga Swadaya Masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai Lembaga yang berbasis Konservasi, Pelestarian Sumber Daya Alam dan lain-lain yang senada.

Hal-hal yang bersifat teknis pun dilakukan.


Kampanye melalui poster-poster, ajakan menanam pohon pada lahan-lahan kritis disekitar kita, larangan memelihara hewan-hewan langka, himbauan membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain disertai ancaman denda dan paling jauh adalah hukuman penjara.

  • Penghijauan

Berduyun-duyun kita menjalankan pengabdian kepada bumi dengan melakukan penanaman pohon pada hari-hari besar yang berkaitan dengan bumi dan kelestarian lingkungan. Meninggalkan pekerjaan, menanggalkan seragam untuk satu atau dua hari berupaya menghijaukan kembali bukit-bukit gundul di belakang rumah, taman-taman kota dan sumber mata air.


Hal penting yang luput dari perhatian kita adalah jenis pohon yang kita tanam apakah cocok untuk menghijaukan bumi, dapatkah mengembalikan kesuburan tanah, nyamankah jenis ekosistem lain yang hidup disana serta dapatkah kita jamin setelah tumbuh dan berkembang pohon-pohon yang kita tanam tidak akan ditebang kembali setelah belasan tahun. Serta bagaimana dengan perawatan berkelanjutan, adakah yang melakukan perawatan secara sukarela seperti menyiram atau menyiangi rumput agar pohon yang kita tanam terjamin pertumbuhannya.


  • Kesadaran Pelestarian Hewan

Berkaitan dengan berhentinya kita memelihara hewan-hewan langka, melepasnya ke alam liar apakah sudah benar-benar dilakukan oleh semua orang ? Tidakkah itu hanya dilakukan oleh segelintir orang yang secara kebetulan malas berurusan dengan aparat hukum seperti Polisi dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam.

Lantas bagaimana dengan para orang kaya, aparat hukum sendiri serta para pejabat yang tidak tersentuh hukum dan tetap memelihara hewan-hewan langka dengan alasan kegemaran orang besar. Bahkan lebih jauh, memajang patung hewan langka yang sudah dibalsem pada ruang tamu rumah mewahnya terang-terangan seolah-olah memajang porselen dari daratan China.


  • Sadar Sampah

Bergotong royonglah kita setiap hari jumat mengumpulkan sampah, membakar atau menumpuknya di pinggir jalan untuk kemudian diangkut dengan truk-truk sampah ketempat pembuangan akhir.

Dimanakah tempat pembuangan akhir tersebut berada. Seberapa jauh dari tempat pemukiman. Bagaimana pengelolaan jangka panjangnya ?

Di Aceh Tengah sendiri Tempat Pembuangan Akhir berada di Perbukitan Bur Lintang, Kecamatan Pegasing yang berada diketinggian 1500 meter lebih sementara pemukiman di Kawasan Kecamatan Pegasing berada ratusan meter dibawahnya antara 1000 hingga 1300 meter. Sekarang ini Tempat Pembuangan Akhir Tersebut telah dipindahkan ke Desa Genting, Kecamatan Silihnara, dapat disimpulkan bahwa TPA di Bur Lintang sudah penuh.

Yang luput dari perhatian kita adalah berapa lama sampah-sampah tersebut akan terurai. Sampah organik tidak terlalu jadi persoalan jika jauh dari pemukiman tetapi dapat menyebabkan bencana juga jika konsentrasi volumenya terlalu banyak.

Bagaimana dengan sampah anorganik seperti Kaleng, Kantong Plastik, Barang Elektonik, Kulit Sintetis, Botol Kaca, Serat Fiber dan sejenisnya yang tidak dapat terurai dalam waktu kurang dari ratusan tahun.

Kita sama-sama tahu bahwa sampah non-organik tidak dapat menyatu dengan bumi sebelum kurun waktu tersebut, tingkat ke-asaman tanah disekitar tempat pembuangan tersebut tidak stabil sehingga mengurangi kemungkinan regenerasi pohon-pohon. Tiba musim hujan terjadilah longsor, aliran air yang membawa material sampah menjadi banjir bandang yang otomatis mengalir ketempat yang lebih rendah, ketempat dimana pemukiman berada.


Saya sendiri secara kebetulan adalah anggota dari sebuah lembaga pecinta alam di Aceh Tengah. Berbagai program kampanye lingkungan,aksi nyata reboisasi, kampanye dan aksi nyata penanggulangan sampah serta pengelolaannya ternyata tidak berjalan seperti apa yang kita harapkan bersama.

Kita tanam pohon-pohon dilokasi yang sama hampir setiap tahunnya, hasilnya nihil karena tidak adanya perawatan berkelanjutan. Tidak adanya kemauan untuk bekerja sama dari masyarakat sekitar untuk sekedar membantu merawat serta lalainya pemerintah untuk mengingatkan secara intensif menjadi sebab sesering apapun kita menanam pohon hasilnya tetap tidak efektif.

Akhirnya saya lebih memilih untuk menanam pohon didalam pot karena halaman rumah kami tidak cukup luas untuk dijadikan contoh hutan. Atau dalam setiap pendakian tidak lupa saya bawa dan tebarkan bibit berupa biji pohon yang dapat tumbuh meskipun pada lokasi ekstrim dan tanpa perawatan tetapi tidak menjadikan tanah semakin tandus karena pertumbuhannya. Contoh sederhana adalah bibit Lamtoro Gung, Beringin dan bambu jenis kate yang muat dibawa didalam tas carrir.


Sampah an-organik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari, sebaik apapun pengelolaannya tidak akan berpengaruh banyak terhadap gagasan menjaga bumi dari tertimbunnya sampah yang berakibat kepada rusaknya keseimbangan lingkungan kita.

Kita harus berhenti dan mundur beberapa segmen dan mencoba melakukan hal yang benar-benar penting yang luput dari konsentrasi kita.

Ayo bersama-sama membangun kesadaran mengurangi penggunaan kantong plastik, makanan kalengan dan kantong kertas, ayo kita mulai dari diri sendiri. Berkurangnya penggunaan sumber sampah an-organik yang dilakukan secara sadar mulai dari individu jauh lebih berpengaruh ketimbang memikirkan bagaimana mengelola sampah yang sudah terlanjur dibuang.


Berkurangnya penggunaan kertas lambat laun akan mempengaruhi terbatasinya kafasitas produksi sehingga mengurangi jumlah pohon yang ditebang untuk dijadikan kertas.

Hal yang lebih sederhana lagi juga harus kita pikirkan matang-matang.

Sebelum mengingatkan orang lain untuk membuang sampah pada tempatnya sudahkah kita melakukannya. Bersediakah kita mengantongi sampah permen untuk dibawa ketempat yang lebih layak selain dipinggir jalan atau dibawah meja warung tanpa berharap orang lain akan membersihkannya. Sudah telitikah kita membuang abu rokok pada asbak dan membuang puntungnya ditempat yang tepat ?

Sudah terlalu banyak gagasan positif yang kita perdengarkan atau tulis untuk orang lain tetapi diri kita sendiri pura-pura gila dan tidak melakukannya, berharap orang lain yang akan melakukan nasehat bijak kita tanpa kita sendiri memulai mencontohkannya.

  • Mulailah dari diri sendiri, dari tangan kita sendiri.

Bolehlah kita bercontoh pada Negara-negara maju yang sudah sadar akan pentingnya menjaga bumi sehingga repot-repot membayar kompensasi karbon kepada kita yang tinggal diseputaran Kaki Louser dan Kawasan Ulumasen.

Tetapi tidak wajar jika kita menunggu bumi menjadi gersang untuk kemudian mulai menanam, menunggu banjir untuk mulai mengurangi sampah.

Ah, sadarlah !

Selamat Hari Bumi


Semoga berkenan | Zainal | @zenangkasa

Sort:  

Kita harus kurangi ngeluh sepertinya bg.. Banyakin ngopi aja ngopik

Wow,looks amazing!!

Thank you sir

Setuju, memulai dari diri sendiri. Tanam sendiri, walau baru sepohon. Real. Banyak ahli teori, tapi tak sebatang pohon pernah ditanam. Bagaimana mungkin mereka cinta lingkungan? Bismillah. Peace

More peace bg.. Butuh trik baru untuk memeloporinya bg.. Sementara entahlah

Relawan penyelamat hutan. Nyawanya dipertaruhkannya, Aman Jarum

122abukari1.jpg

hutan-aceh.jpg

Semoga Aman Jarum terus menggugah banyak orang untuk berlaku serupa bg..

Selamat hari bumi juga ...

Tanam bunga yang banyak kak ya.. Go green, go colourfull earth

Postingan yang luar biasa @zenangkasa mudah-mudahan tulisan saya dalam kontes menulis dengan tema "Gagasan Stemian Dalam Menjaga Bumi" menyambut hari bumi ini juga akan segera meluncur . Sukses selalu kawan.

Amin. Ditunggu tulisannya bg.. Udh mau deadline

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.11
JST 0.031
BTC 67138.06
ETH 3678.23
USDT 1.00
SBD 3.73