PART #2: "Peusijuk", A Traditional Customs in Aceh
The customs of Aceh are nuanced Islamic, previously much influenced by the Hindu culture. because in ancient times, in the framework of trade relations, Aceh served as a shipping point for international shipping traffic, and some even settled in Aceh.
Adat istiadat Aceh yang bernuansa keislaman, sebelumnya banyak di pengaruhi oleh budaya Hindu. karena zaman dahulu, dalam rangka hubungan perdagangan, Aceh dijadikan sebagai tempat persinggahan lalu lintas pelayaran internasional, bahkan ada juga yang sampai menetap di Aceh.
Hindu influences enter into Acehnese culture and customs, through a wide relationship between Aceh and India in the past. So there are some beliefs from Aceh people such as "peusijuek", considered part of Hindu cultural elements that never fade in the life of the people of Aceh today.
Ajaran Hindu masuk ke dalam kebudayaan dan adat istadat Aceh, melalui suatu hubungan yang luas antara Aceh dan India pada masa lampau. Sehingga ada beberapa kepercayaan dari masyarakat Aceh salah satunya seperti "Peusijuek", dianggap bagian dari unsur budaya Hindu yang tidak pernah luntur dalam kehidupan masyarakat Aceh saat ini.
However, since the entry of Islam into the region of Aceh, the custom of "Peusijuk" has been adapted to the nuances of Islam. Where all the activities of traditional ceremonies always begin by saying bismillah, prayer of salvation, and shalawat to the Prophet Mauhammad SAW.
Namun, sejak masuknya Islam ke wilayah Aceh, adat dan istiadat "Peusijuk" tersebut telah disesuaikan dengan nuansa keislaman. Dimana segala sesuatu kegiatan upacara pelakasanaan adat dan istiadat selalu dimulai dengan bismillah, doa selamat dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
