Bencana Palu, Bukan Bencana Nasional

Memasuki hari ke 13 Bencana gempa dan gelombang tsunami Palu Sulawesi Tengah yang terjadi pada Jumat (28/09/2018) dengan kekuatan 7.4 SR, hingga Selasa (09/10/2018) korban jiwa mencapai 2.010 orang menurut Kepala Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Masih menurut Sutopo Purwo Nugroho, ada sekitar 5.000 orang yang masih tertimbun tanah di wilayah Balaroa dan Petobo, di Palu. Informasi ini didapatkan dari kepala desa setempat. Relawan masih belum bisa mengevakuasi, karena kondisi medan yang belum bias di akses.

Hal yang ditakutkan di Palu adalah likuifaksi. Dimana fenomena likuifaksi menelan rumah dan masyarakat yang tinggal di atasnya dan daerah yang terkena likuifaksi diantaranya Kota Palu dan Sigi. Perlu diketahu Tsunami dan Likuifaksi sangat berbeda. Likuifaksi dapat diartikan penurunan tanah akibat memadatnya volume lapisan tanah, sedangkan Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang yang diakibatkan oleh deformasi kerak bumi di dasar laut yang dalam atau karena longsoran.

Masyarakat Aceh bisa merasakan penderitaan yang dialami oleh masyarakat Palu. Karena pada tahun 2004 Aceh diguncang Tsunami yang dahsyat dan menelan ratusan ribu jiwa. Tidak hanya masyarakat Indonesia yang melirik untuk mengirim bantuan ke Aceh, hingga Negara luar membantu dari segi tenaga medis, relawan, serta bantuan dana yang di perkirakan sebanyak 10,3 miliar dolar AS.

Kini dunia Internasional pun melirik palu, biarpun bencana tidak sedahsyat yang di alami masyarakat Aceh. Sudah ada 10 negara yang bersedia memberikan bantuan untuk palu, diantaranya Singapura, Turki, Swiss, Filipina, Uni Eropa, Tiongkok, Australia, Maroko, Korea Selatan dan Amerika Serikat. Diperkirakan dana yang sudah terkumpul dari Negara Internasional sebesar Rp. 220 miliar. diantaranya Hingga sekarang, Pemerintah belum menetapkan bencana Palu Sulawesi Tengah sebagai Bencana nasional.

Kalau sahabat menyukai postingan saya silahkan di upvote, resteem dan ikuti @amryksr untuk bisa melihat postingan saya selanjutnya di feed anda.