Kisah Tom and Jerry Media di Indonesia

in #donation6 years ago

IMG_20180605_183003.jpg

Indonesia mengklaim terbanyak memiliki media. Ada 47 ribu media. Tapi, meski belum ada bredel, hubungan penguasa dan media ibarat periode terakhir film kartun Tom and Jerry.

Penguasa dan media di Indonesia mirip kisah Tom and Jerry yang saling kejar kejaran dengan hasrat ingin pula saling mengalahkan.

Jejak saling kejar-kejaran media di Indonesia sudah terjadi sejak media pertama Bataviasche Nouvelles hadir tahun 1745. Hanya satu tahun, pada 20 Juni 1746 koran 4 halaman ini sudah dibredel karena kritikan pedasnya terhadap perilaku penguasa VOC.

IMG_20180606_183813.jpg

Penguasa VOC pun awalnya terlihat enggan memberi izin terbit. Prosesnya butuh waktu lima bulan, baru izin diberikan. Diajukan pada 7 Agustus 1744 baru diluluskan pada Februari 1745.

Itulah jejak Tom and Jerry pada kisah penguasa dan media di Indonesia. Kisah saling mengawasi seperti Tom and Jerry juga masih terus ada di masa Belanda dan Jepang menjajah Indonesia. Koran-koran tumbang dan yang bertahan ada dalam pengawasan ketat.

Di masa orde lama pun hubungan Tom and Jerry pada media dan kekuasaan juga terjadi. Koran Indonesia Radja milik Moechtar Loebis dan Pedoman milik Rosihan Anwar adalah surat kabar yang dibredel di masa Soekarno memimpin Indonesia.

Kisah pembredelan terbesar terjadi pada masa orde baru. Pada peristiwa Malari 1974, 12 surat kabar dan majalah dibredel oleh penguasa Orde Baru.

Di masa Orde Reformasi, meski belum ada pembredelan, tetap saja ada kisah Tom and Jerry antara penguasa dan media. Tapi, kisah kali ini seperti kisah episode terkhir film kartun karya William Hanna dan Joseph Barbera yaitu kisah cinta dan patah hati. Ada yang bertahan, ada yang mati.

IMG_20180606_184205.jpg

Negara paling banyak media

Pada Februari 2018, di Padang Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo pernah mengklaim bahwa Indonesia memiliki media masa paling banyak di dunia.

Ada sekitar 47.000 terbagi media cetak, radio, televisi dan media online. Dari jumlah itu ada 2.000 adalah media cetak, 674 radio, 523 televisi termasuk lokal, dan lebihnya media digital atau online. Banyak media bertahan karena ada dukungan APBD.

Meski hubungan media dengan penguasa diwarnai jatuh cinta dan saling dukung, tapi hubungan mesra keduanya terbilang berat di mata publik, yang akhirnya melahirkan sikap yang terbelah dan ujungnya saling berseteru secara terbuka antara mereka yang mendukung dan mereka yang tidak mendukung. Di era keterbukaan ini, wibawa media tidak lagi seperti zaman dahulu.

Otomatis, dengan terbelahnya politik kekuasaan secara kasat mata, apalagi ikut melibatkan media berserta petinggi dan jurnalisnya, hadirlah ragam.macam fake news yang ujungnya menghadirkan hubungan sosial yang makin retak dan ruyam serta makin rumit. Kehadiran media sosial juga semakin menambah berat pola komunikasi antar warga negara, antara rakyat dengan pemimpin dan antar elit.

photo-1518600654093-2a24cddafa38-01.jpeg

Kontruksi yang sedemikian rupa memang sudah mengharuskan publik ambil bagian dalam menentukan mana berita atau informasi yang layak dikonsumsi dan mana informasi yang dibiarkan berlalu. Selama ini, hanya pihak media yang menentukan secara sepihak mana informasi yang mesti disuguhkan kepada publik pembaca.

Kehadiran media blockchain Steemmedia yang memberi reward kepada mereka yang berkerja menemukan link informasi yang layak dikonsumsi publik diharapkan bisa mengembalikan peran dan fingsi genuine dari media. Namun, mengingat semua bisnis konten digital sudah dikuasai oleh konglomerat yang berafiliasi dengan penguasa atau elit politik maka peran publik di awal sangat nenentukan gerakan pembersihan media dari informasi sampah.

photo-1482164565953-04b62dcac1cd-01.jpeg

Kita semua di ekosistem Steem telah memungkinkan untuk memperoleh pendapatan, dan masa depan perolehan pendapatan ini sangat ditentukan oleh sikap dan pandangan politik penguasa. Itu artinya, jika kita bisa bisa menentukan warna informasi yang diinginkan publik maka penguasa tidak akan bisa digiring menjadi pihak yang melawan Steem, baik sebagai blockchain maupun sebagai cryptocurrency.

Sekarang, semua terpulang kepada kita, ingin sekedar menambang uang digital Steem untuk sementara, atau kita ingin menjadikan Steem sebagai mata uang bagi dunia dan komunitas yang terhubung dengan dunia internet? Cari jawaban dan bertindaklah, salah satunya dengan cara mengirim SBD atau Steem minimal ke wallet akun @steemmedia, media digital era blockchain yang dilahirkan dan didukung dengan pendekatan saham publik. Dari rakyat untuk rakyat. Dari kita untuk semua.

Indonesia,
Rabu, 6 Juni 2018

@steemmedia

Sort:  

Apa kabar @steemmedia? Keren artikelnya.. telah kami upvote yaa.. 😄 (Segelintir kontribusi kami sebagai witness pada komunitas Steemit bahasa Indonesia.)

Congratulations @steemmedia! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

You published your First Post
You got a First Vote
Award for the number of upvotes received

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

To support your work, I also upvoted your post!

Do you like SteemitBoard's project? Then Vote for its witness and get one more award!

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64341.19
ETH 3145.13
USDT 1.00
SBD 4.00