Pungguk Menggapai Bulan / Pungguk Reaches the Moon

Takpernah sedikitpun terlintas di benakku untuk menikahi seorang wanita muslimah. Sebab, aku adalah salah satu dari sekian banyak pemuda yang pernah ‘terkontaminasi’ virus yang bernama pacaran dimasa mudaku.
Bagiku, memiliki wanita muslimah itu mustahil, dan al-Qur’an pun berkata demikian: “Laki-laki yang baik akan mendapatkan wanita yang baik pula.” Itulah mengapa, aku mencoba realistis dengan mencari pasangan yang sewajarnya menurutku. Kendati demikian, aku tetap berusaha untuk mencari pasangan yang terbaik untuk hidupku dimasa mendatang, walau aku juga sadar itu jauh dari harapan. Dalam pencarian teman hidup itu, aku menentukan beberapa kriteria. Berhijab, sederhana dan santun adalah tiga standarisasi yang kupakai dalam memilih pendamping hidup, karena yang kuinginkan waktu itu untuk kedepannya adalah seorang ibu untuk anak-anakku nanti, akan tetapi, rencanaku itu ternyata bukanlah hal yang gampang. Terkadang, aku lelah dalam petualanganku. Karena, aku tak jua bertemu seseorang seperti yang aku inginkan dalam kriteria tersebut.

Aku kemudian berpikir, apakah mungkin aku sudah melalui jalur yang salah lagi? Sehingga aku masih kesulitan mendapatkan pasangan yang tepat, untuk menemaniku menghabisi sisa waktuku di dunia ini?.
Seiring bergulirnya waktu, serta kian jauhnya petualangan yang kujalani, aku terus mencoba memperbaiki diri menuju jalan Allah. Ini kulakukan setelah memperoleh motivasi dari salah satu pakar motivator. “Perbaikilah dirimu dan bersiaplah untuk menerima pasangan yang terbaik.” Perkataan inilah yang membuatku sadar, jika aku ingin meminta sesuatu yang baik kepadaNya, maka aku harus terlebih dahulu memperbaiki diri, dan aku sadari pula jodoh itu sudah ditentu Allah buat aku yang hina ini, namun dalam melakukan perbaikan itu, aku selalu mengirimkan doa khusus kepadaNya. “Rabbana hablana min’azwa-jina wa-djurriyya tina qurrata‘ayuni waj’alna lilmuttaqina imam.” Inilah doa yang terus kupanjatkan kepadaNya selepas adzan berkumandang dan di setiap sujud terakhirku. Namun hati kecilku berkata, Aku adalah lelaki yang bejad dimasalalu.

Akan tetapi, ternyata Allah berkehendak lain. Tak disangka dan tak pernah kuduga semua itu menjadi kenyataan dan bahkan Allah memberiku sesuatu yang lebih daripada yang kuingini, yakni seorang wanita muslimah yang lebih dari impianku. Alhamdulillah.

English

Never once in my mind to marry a Muslim woman. Because, I was one of the many youth who had been 'contaminated' virus called dating in my youth.
For me, having a Muslim woman is impossible, and the Qur'an also says: "A good man will get a good woman too." That's why, I try to be realistic by looking for a partner who naturally I think. Nevertheless, I am still trying to find the best partner for my life in the future, although I also realize it is far from expectations. In my lifelong quest, I set some criteria. Being humble, simple and polite are the three standardizations I use in choosing a life companion, because what I want to be for the future is a mother for my children later, but my plan is not easy. Sometimes, I'm tired of my adventures. Because, I never meet someone as I want in the criteria.

I then wondered if maybe I had gone through the wrong path again? So I'm still having trouble getting the right partner, to accompany me to finish off the rest of my time in this world.
As time went on, as well as the further adventures I went through, I kept trying to improve myself to the way of God. This I did after getting motivated from one of the motivator experts. "Take care of yourself and be prepared to receive the best partner." This is the word that made me realize that if I want to ask for something good to Him, then I must first improve myself, and I realize that the soul mate has been determined by Allah for me, but in making those improvements, I always send a special prayer to Him. "Rabbana hablana min'azwa-jina wa-djurriyya tina qurrata'ayuni waj'alna lilmuttaqina imam." This is the prayer that I keep on praying to Him after the call to prayer and every last prostration of mine. But my little heart said, I am a man who is always wrong.

However, it turns out that God wants another. Unexpected and I never expected it to be true and even God gave me something more than I wanted, a muslim woman who was more than my dream. Alhamdulillah.