Adat bak poe temeruhom,
Hukom bak syah kuala,
Qanun bak putroe phang
Resam bak bentara.

Adat meukoh reubung
Hukom meukoh purieh
Adat jet berangkaho takong
Hukom hanjet berangkaho takih

Putroe phang sangat bijak sana sekali dalam mememutuskan sebuah perkara yang di alami oleh rakyat nya . dalam sebuah riwayat, ketika sebuah perkara datang dari sebuah keluarga yang mencari keadilan ktentang pembagian harta warisan dengan dua orang ahli waris yaitu seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan .

adapun harta warisan yang di dapatkan oleh dua orang pewaris tersebut adalah sebidang tanah sawah dan sebuah rumah . anak perempuan mendapatkan sawah dan anak laki-laki nya mendapatkan rumah .

Anak perempuan tersebut tidak menerima dengan pembagian tersebut dan melakukan banding . mendengar perkara tersebut , putroe phang langsung menghampiri dan meresponnya'

Bahkan membela anak perempuan tersebut dengan argument bahwa anak perempuan tidak mempunyai rumah dan dia tidak dapat tinggal di menasah sedangkan anak laki-laki dapat tinggal di menasah, oleh sebab itu yang layak menerima rumah adalah anak perempuan tersebut sedangkan anak laki-laki mendapatkan tanah sawah.

mendengar keputusan dari putroe phang dengan alasan yang sangat kuat itu kemudian di setujui oleh sultan iskandar muda.
Semenjak itu , istri dari sultan iskandar muda yang bernama putri kamaliah dan juga yang di kenal oleh masyarakat aceh sebagai putroe phang menjadi rujukan dalam penyelesaian masalah hukum.

Sultan iskandar muda sangat mencintai putroe phang sehingga sultan iskandar muda membangun sebuah gunongan di halaman kerajaan dan di persembahkan untuk permaisuri nya yang masih nyata terlihat dan masih sangat kokoh yang terletak di banda aceh.

image source

@barzah