Bertanggung Jawab Terhadap Orang yang Merekomendasikan

Seseorang yang diberikan sebuah tanggung jawab mesti menjalankannya sebaik mungkin. Kita patut mencontoh teladan Nabi Muhammad yang menjalankan tanggung jawabnya mendakwahkan agama kebenaran, yaitu Islam. Orang yang tidak amanah maka hidupnya tidak akan pernah berkembang. Ia tidak akan pernah mendapatkan tanggung jawab untuk kedua kalinya. Hanya mereka yang silap mau memberikannya kepada mereka yang abai tanggung jawab.

Kita seharusnya menyadari dampak yang ditimbulkan atas ketidakpercayaan orang lain akibat mengabaikan tanggung jawab. Seperti kita ketahui bersama bahwa kesuksesan hidup kita tidak selamanya dapat mengandalkan kekuatan pribadi. Kita membutuhkan jaringan yang luas agar menggapai tujuan kita. Saya mencontohkan dalam sebuah pekerjaan. Besar kemungkinan orang bertanggung jawab akan direkomendasikan untuk menduduki suatu jabatan penting.

Mereka yang lalai tanggung jawabnya memeroleh nilai negatif orang sekelilingnya. Percayalah, meskipun itu teman dekat kita, mereka tidak akan berani merekomendasikan kita jika lalai melaksanakan tanggung jawabnya. Hal ini dapat dipahami ketika seseorang merekomendasikan orang lain untuk jabatan tertentu, berarti pada saat itu ia sedang mempertaruhkan kredibilitasnya juga. Artinya, segala tindak tanduk orang yang direkomendasikan menjadi tanggung jawab orang yang merekomendasikannya.

Rekomendasi orang di sekitar memengaruhi karier kita.

Misalnya, ada seorang pejabat meminta seorang tenaga ahli di bidang politik kepada temannya untuk menduduki jabatan tertentu. Orang yang merekomendasikan tentunya memiliki tanggung jawab moral terhadap temannya. Karenanya, bila kita direkemondasikan orang lain untuk menduduki jabatan tertentu, maka harus bertanggung jawab terhadap tugasnya, yakni bekerja profesional. Kita harus menjaga nama baik orang yang merekomendasikan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab yang lain di luar pekerjaan pokok.

Saya pernah sekali merekomendasikan seorang teman untuk mengawasi tes TOEFL. Sayangnya, ketika ia melaksanakan tugasnya tidak maksimal. Perilakunya itu membuat saya malu telah memilihnya. Satu kejadian lagi saat seorang teman tidak disiplin melaksanakan tugasnya. Rekan kerjanya (tidak termasuk saya) mengeluhkan sifat jeleknya kepada orang yang merekomendasikan.

Tidak sedikit dari mereka kehilangan pekerjaannya akibat abai terhadap tanggung jawabnya.

Para pembaca yang budiman, kita adalah makhluk hidup sosial yang membutuhkan orang lain. Seyogianya kita merawat tanggung jawab yang telah dipundakkan kepada kita. Di zaman modern ini, kita tidak dapat menampik bahwa kesuksesan tidak hanya dapat bermodalkan kepintaran saja. Kita juga mesti pandai besosialisasi dengan orang lain sehingga dapat direkomendasikan. Ingat, rekomendasi memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan kita, di dunia kerja misalnya.

Salah satu upaya melestarikan kekuatan sosial kita adalah dengan menjaga kepercayaan orang lain. Sekali lagi, percayalah bahwa kita selalu berada dalam penilaian orang lain. Jadilah orang yang amanah untuk menjaga reputasi kita sendiri!

Gambar: 1, 2, 3, 4