Biginilah Diriku Muraja'ah Qur'an

Muraja'ah Qur'an
Muraja' ah hafalan qur'an merupakan cara menjaga hafalan qur'an. Muraja'ah qur' an bisa dilaksanakan didalam shalat misalnya ketika melaksanakan shalat fardhu dan shalat - shalat sunnah. Ketika melaksanakan shalat tersebut kita memuraja'ah hafalan qur'an yang telah kita hafal yang kita baca setelah membaca surat alfatihah.

        Melaksanakan muraja'ah diluar shalat barangkali sebagian orang memerlukan tempat yang tepat untuk muraja'ah seperti di mesjid, di balai pengajian, di mushalla, di rumah dan tempat yang jauh dari keributan, kebisingan dan keramaian. namun sebagian orang tempat yang bising, ribut dan ramai tidak menjadi masalah bagi nya dalam muraja'ah.

    Pertanyaan nya adalah kenapa sebagian orang bisa memuraja'ah ditempat keramaian, ribut dan bising. misalnya di perjalanan, di bus, di halte, di depan halaman rumah, di kota dan sebagainya. jawabannya adalah hafalan mereka sudah benar-benar lancar, kemudian barangkali sudah terbiasa menghafal di tempat keramaian. 

    Namun kita juga harus pinter - pinter memilih waktu yang tepat untuk muraja'ah. waktu yang baik untuk muraja'ah bagi penulis adalah dalam shalat dan setiap selesai shalat.

alqur'an kita jadikan zikir setiap selesai mengerjakan shalat.

Saya bernostalgia dengan cara muraja'ah saya. jadi setiap saya murajaah tempat peletakan quran sering berganti-ganti dengan model yang berbeda-beda

    Begitu juga waktu kami menghafal quran dulu di pesantren tahfiz nadi cibubur. Kami sering menjadikan tempat peletakan quran dengan bermacam model. Modelnya adalah ada yang dari kardus, Bantal, itu dijadikan tempat meletakkan quran karena tidak mendapatkan meja quran.

    Kami sering menghafal di mesjid komplek tersedekat. dimesjid meja meletakkan quran terbatas. sehingga yang terlambat terpaksa mencari solusi untuk mudah murjaah tidak menghabiskan tenaga waktu memegang quran. jadi quran diletakan di meja. kalau gak ada meja kami pakai kardus. Alhamdulillah waktu itu saya sempat membeli meja belajar yang bisa dilipat-lipat saat itu hanya saya dan mas eko dari kalimantan yang memiliki meja khusus untuk murajaah.

    Sekarang saya masih terbawa kebiasaan dulu. sehingga saya sering memakai toples, bantal untuk meletakkan quran ketika murajaah.