JANGAN ZALIMI DIRI SENDIRI

Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mencukupkan dan menyampaikan segala syarat agar kita bisa selamat dunia dan akhirat. Begitu juga semua wasilah, agar kita mengetahui jalan kebenaran. Maka kalau kita meninggalkan semua tuntunan-tuntunan yang baik itu, sesungguhnya tidak ada yang menzalimi kita, tapi kita sendiri yang menzalimi diri kita.

Menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Meninggalkan jalan yang baik, dan justru mengikuti yang sebaliknya. Semestinya membangun hubungan kemanusiaan yang penuh dengan kasih sayang, malah menggantinya dengan hubungan yang penuh kebencian.

Kelalaian adalah penyebabnya. Banyak di antara kita merasa karena lahir sebagai muslim, terbiasa melihat masjid, mendengar azan, melihat orang shalat berjamaah, lantas kita merasa aman dengan iman kita dan tidak perlu menjaga iman kita.

Oleh karenanya, para ulama mengingatkan, ketika hidayah Islam itu sudah sampai pada kita, maka selanjutnya wajib untuk terus menjaga dan merawatnya. Untuk itu, para ulama membahas mengapa Allah SWT mewajibkan membaca surat Al Fatihah yang di dalamnya ada doa, "ihdinash-shiroothol-mustaqiim" yang berarti, "Tunjukilah kami jalan yang lurus".

Menurut ulama, itu adalah pengokohan berkelanjutan di atas petunjuk yang sudah ada di diri kita. Artinya, merawat iman dan Islam yang Allah SWT karuniakan kepada kita. Sebagaimana sebuah rumah yang harus selalu kita rawat dengan membersihkan setiap hari, mengecat ulang yang kusam setiap beberapa waktu, mengganti dan memperbarui bagian-bagian yang mulai lapuk atau rusak dimakan waktu dan sebagainya.

Sementara untuk menjaga iman dan Islam kita, Allah SWT memberi kesempatan yang luar biasa untuk itu di bulan suci Ramadhan ini. Di antaranya adalah banyak-banyak membaca kita suci Al-Qur'an. Itulah wujud rasa sayang Allah SWT yang begitu luar biasa kepada kita dan tidak ada kata putus sampai akhir. Terus dan terus dibuka pintu taubat seluas-luasnya untuk kita kembali .