Bersilahturahmi Lintas Generasi Steemit

Generasi boleh beda, selama etika terjaga, seperti kata pepatah "menghormati yang tua, menyayangi yang muda".
Namanya Askari dengan pemilik sah akun @askari, kami memanggilnya Bang Ai, Saya mengenal beliau saat dulu di Banda Aceh yaitu di Glamour.CV, di sanalah kami pernah bertemu.

Setelah selesai menamatkan sekolah di salah satu perguruan tinggi di sana, saya membungkus baju dan kembali ke tanah kelahiran.
Dan beberapa tahun yang lalu saya berjumpa lagi dengan beliau di Bireuen, ternyata beliau membangun sebuah usaha di Bireuen semacam suplier sarana pertanian dan perkebunan. Pada saat itu Muhar Oi menjadi orang kepercayaan Bang Ai untuk menjaga tempat usaha tersebut, Muhar Oi adalah teman di Glamour juga dengan akun @ismu, saya memanggil beliau Bang Muhar, karena beliau lebih tua dari saya. Sudah lama saya tidak berjumpa dengan Bang Muhar, karena sekarang jabatan Bang Muhar di UD. Sarana Agro Makmur sebagai marketing, dan beliau sering keluar daerah.

---

Bang Muhar juga merupakan salah seorang pendiri BSC (Bireuen Shoting Club) sebuah komunitas menembak yang berada di Kabupaten Bireuen, walaupun sekarang beliau tidak dalam struktur teratas dalam BSC, namun beliau puas berhasil mendirikan salah satu komunitas yang sekarang di dalamnya terdiri dari berbagai profesi, dari pejabat pemerintahan sampai dengan petani. Saya ingat betul, dulu pada saat beliau ingin membuat kopdar (kopi darat) semacam pertemuan pertama untuk membangun komunitas menembak itu, dan beliau menyambangi saya ke rumah saya "Juna, kalau ada yang ingin bergabung dengan kami, kabari kami, karena kami akan segera membuat kopdar, begitu seruan dan ajakannya",
"Siap Bang", dan karena saat itu BSC belum terkenal dan baru di Bireuen, agak sedikit kewalahan, trik yang dipakai Bang Muhar sangat berani, asal mendengar ada yang memakai senapan angin maka beliau akan menyambangi dan mengajak ke BSC. Hingga sekarang BSC telah mengikuti beberapa even menembak dan juga sangat membantu para petani dalam pemberantasan hama di kebun, seperti tupai, monyet dan lainnya.

---

Smart phone dengan layar terang semalam di perlihatkan pada saya, saya melihat Bang Muhar bersama Waled (Zaenal Arifin M.Nur), "Oman Lagee urueng transfer ilmee waled lagoe, Bang" (posisi kedua tangan waled sejajar dada, menggenggam tangan Bang Muhar dengan wajah yang serius tanpa melihat kemera, dan bang muhar menatap kamera)
Saya rindu dengan sosok Waled (panggilan akrab saya) dulu saya memanggil beliau dengan panggilan Bang Zaenal, beliau sangat bersahaja orangnya, tidak sombong dan sangat bisa menjadi panutan bagi saya pribadi, "Bang, sampaikan salam saya kepada Waled" kata saya sambil sekali lagi memerengkan kepala melihat layar smart phone Bang Muhar.
Di Steemit, Bang Muhar hanya untuk mengisi waktu luang, walaupun reputasinya tidak begitu tinggi tapi sudah pernah merasakan SBD yang dicairkan.

Bang Ai adalah seorang senior kami di Steemit, dari segi usia beliaupun lebih tua dari kami, dan ternyata pemilik usaha suplier sarana pertanian dan perkebunan itu juga sangat andal dalam memainkan kamera (photography), saya tidak tahu beliau punya akun steemit, hingga saat @vannour (Cek Pan) bertemu semeja dengan kami saat malam meugang menyambut puasa kemarin, barulah kami tahu bahwa Bang Ai adalah pemain lama di steemit.

---

Tadi malam kami mulai berbicara mengenai steemit, hadir kawan-kawan saya @hermanlc, @tfq86, @abughaisan83, @rexobal, mereka adalah kawan seperjuangan saya di steemit dan merupakan anggota inti dalam sebuah grup steemit Meudrat (Meutaloe Syedara Steemit) atau jika diterjemahkan kedalam bahasa Indoneisa, memiliki arti "membangun tali persaudaraan dalam steemit".

Malam tadi kami berbicara panjang lebar dengan Bang Ai, sangat luas ilmu Bang Ai tentang steemit ini, hingga kamipun kadang harus meminta waktu
lebih untuk mencerna penyampaian Bang Ai dengan setiap pertanyaan yang kami ajukan, ilmu yang kami dapat tadi malam sangatlah bermanfaat bagi kami, dan semoga pertemuan dengan Bang Ai, bisa berlanjut kedepannya, mengakrabkan dan menyambung silaturahim.

Tanpa terasa jam menunjukkan pukul 02.30 WIB, kami bersama-sama meninggalkan meja dengan gelas kopi yang telah kosong.

FOTO: Dokumen Meudrat, by. @jubagarang

Salam persaudaraan dalam steemit:
@jubagarang

---

THANKS FOR VISITING

---