Ketua Pemuda Koq Tua

Assalammualaikum ya ahlil steemit...

Seperti biasanya tulisan kita kali ini juga diawali oleh intro sebelum masuk ke pembahasan. Begini intronya....

Di cuaca dingin yang tak menentu ini kita coba melahirkan repetan kecil berbentuk tulisan yang diposting di media sosial berbasis blockchain steemit.com, steemit yang sempat booming di tanah mie Aceh goreng basah ini masih menjadi pilihan mencurahkan isi kepala, walau akhir-akhir ini pamor steemit menurun dratis seiring menurunnya nilai tukar mata uang steemit itu sendiri. Baiklah kira-kira beginilah intro dalam memulai sebuah tulisan....

Image link

Dikehidupan berbangsa dan bernegara ini kita tentu tau yang namanya organisasi kepemudaan, kalau kita gaul di gampong sudah barang tentu tau. Sebenarnya organisasi kepemudaan bernaung dibawah panji-panji setiap gampong, dari namanya saja kita dapat menilai bahwasanya organisasi tersebut tentu berisi para pemuda-pemuda ganteng, baik pemuda yang lajang dan pemuda yang jomblo.

Pada dasarnya organisasi kepemudaan sudah seharusnya menjadi motor untuk kemajuan gampong, dan akan selalu menjadi garda terdepan jika itu urusan acara-acara gampong. Setiap dari kita lebih baik memang belajar berorganisasi, jika tidak pun tak mengapa.

Disetiap jenjang pergaulan memang dibutuhkan sebuah sistem organisasi, dari mulai sekolah dasar kita sudah dikenal dengan organisasi seperti ada yang menjadi Ketua kelas, wakil, bendahara, dan sekretaris, biasanya sang sekretaris banyak kerjaannya, dia yang menulis dipapan tulis menggantikan ibu guru yang sedang sibuk, atau pura-pura sibuk.

Image link

Semakin kita berumur dan jenjang pergaulan semakin meluas maka kita akan mengenal lebih banyak lagi organisasi, sampai ke gampong, biasanya ada remaja mesjid dan organisasi kepemudaan.

Namun didalam kenyataan kita sering menjumpai organisasi kepemudaan itu bukan berisi para pemuda, melainkan lebih banyak berisi "om-om", tak jarang kita sering melihat ketua pemuda Koq Tua.

Entah bagaimana itu bisa terjadi tak taulah, apa itu ada hubungannya dengan "belah-belah duet" politik 2019 ganti presiden, pengangguran, atau memang di gampong itu pemudanya tidak lagi karena sudah banyak yang jadi TKI ke malaysia, atau bahkan ada hubungannya dengan Elite Global. Ehemm.. ehemmm... pinjam istilah kaum Flat Earth.

Mari kita mulai meneliti apa sih pemuda itu. Baiklah kita mulai dari memilah-milah berdasarkan kelompok umur dari anak manusia ini. Kita mulai dari yang paling kecil terlebih dahulu.

Bayi = 0 hari sampai 2 tahun, Balita = 2 tahun sampai 5 tahun, Anak-anak = 5 sampai 13 tahun, Remaja = 13 tahun sampai 16 tahun, Alay = 16 tahun sampai 20 tahun, Pemuda = 20 tahun sampai 30 tahun, Om-Om = 30 tahun sampai 40 tahun, Om Girang = 40 tahun sampai 50 tahun, Om Mulai Tobat = 50 tahun sampai 60 tahun, Om Religius = 60 tahun sampai mati......

Klasifikasi diatas berdasarkan penelitian sepihak dari Buruj ck Under Mind. Jika anda ber-genre wanita tinggal ganti saja sebutannya.

Berdasarkan undang-undang nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan, disana didapati yang dimaksud dengan pemuda adalah golongan umur antara 18 tahun sampai 30 tahun kalau tidak salah ingat. Mungkin saja undang-undang tersebut mengacu pada KUH-pidana yang seseorang dianggap dewasa setelah 18 tahun, sedangkan KUH-Perdata seseorang dianggap cakap hukum disaat berumur 21 tahun. Lagi-lagi kalau tak salah ingat, maklum sudah lama belajar itu dikampus dan agak malas tanyak sama dek google.

Image link

Fenomena menarik yang terjadi di negara kita ini memang luar biasa, jika ada pertemuan ketua Pemuda Se-Indonesia tentulah kita akan dapati pertemuan itu akan berisi Om-om.

Sebenarnya saya ingin melanjutkan pembahasan menarik ini, tetapi kumat malas ngetik, baiklah kita padahin dulu sampai disini wassalammualaikum......

Buruj ck