Araselo…!

in #esteem6 years ago

image


Entah bagaimana caranya melukiskan desa yang satu ini. Memang benar, dari namanya terdengar cukup asing, dan tampaknya seperti bukan nama desa yang berada di Aceh. Sebagai orang Aceh pun, nama itu baru pertama kali saya dengar, itupun dari seseorang yang bukan orang Aceh. Bang Ananta Rangga Permana Stokhorst namanya, Pengajar Muda Angkatan 9.

Araselo… bahkan masyarakat Sawang sendiri pun ada yang tidak tahu dimana keberadaan desa ini. Namun entah bagaimana caranya Program Indonesia Mengajar bisa menemukan desa ini dan memutuskan menempatkan salah seorang Pengajar Muda disana.
Sejak memutuskan untuk menargetkan sekolah dasar di Araselo sebagai sasaran kunjungan JAY-C, sejak itu pula rasa penasaran dan keinginan berpetualang terus membuncah. Pada hari Jumat, 8 Mei 2015, niat berkunjung yang sempat dua kali tertunda itu pun akhirnya terealisasikan. Maka datanglah kami ke Araselo, untuk mengunjungi dan berbagi dengan anak-anak disana. Awalnya ada 10 orang yang mau terlibat, (7 anggota, dan 3 partisipan) namun entah bagaimana caranya, di hari keberangkatan semua relawan menjadi 14 orang. Antusiasme yang tak terduga.

Dan… Araselo,
ketika jarum jam menunjuk pukul 4 sore, di tengah langit yang gelap dan gerimis tipis, kami bergerak untuk menapakinya. Terlihatlah lekuk-lekuk bukit yang menjulang tinggi, yang bentuknya tersamarkan kabut. Hawa dingin menggelayuti. Pohon-pohon besar dan semak belukar mengelilingi. Sulit untuk percaya itu disebut jalan menuju ke sebuah desa, karena lebih mirip jalan menuju ke hutan belantara.
Namun 7 Sepeda motor yang membawa 14 anak-anak manusia itu terus melaju. Meski hujan semakin mengirimkan kedinginan, namun tak terlihat ada wajah ketakutan dari teman-teman. Awan yang semakin gelap, tak sedikitpun menghambat jalannya langkah untuk terus bergerak. Ya, semakin gelap, jalanan semakin tak bersahabat. Permukaan jalan semakin garang, berbatu-batu (tak sekadar kerikil) , licin (khas tanah pergunungan yang terkena hujan), dan ruas jalan semakin sempit, semakin menanjak. Araselo, pelosok Aceh Utara itu nyaris tembus ke Aceh Tengah.


![image]()
Pukul 19.00 kami menghela nafas lega, kami tiba dengan bahagia. Pernahkah terbayangkan? Di tengah hutan sedemikian belantara, ternyata terdapat sebuah sekolah dasar bernama SDN 25 Sawang? Dan SDN 25 Sawang, ternyata tak se dekat yang kami duga. Dengan megendarai motor, butuh waktu sekitar 20 menit untuk tiba ke lokasi. Dan karena bangunan sekolah berada di atas bukit, butuh waktu 20 menit lagi untuk berjalan kaki (beresiko jika mengendarai sepmor) ke atas bukit yang terjal dan berbatu. Dan.. begitulah Araselo. Di SD itulah salah satu PM Indonesia Mengajar mengabdi setahun lamanya disana.

Benar, bahwa perjalanan ini membawa pelajaran hidup sangat berharga. Perjalanan yang mengajarkan banyak hal. Butuh keihklasan ekstra, kerendahan hati, kepedulian untuk bisa mengabdi setulus hati, menjadi anak-anak muda hebat dan kuat. Tinggalkan hiruk pikuk kota Jakarta dan mengabdi ke desa, setahun jauh dari keluarga, demi setahun mengabdi,demi seumur hidup menginspirasi. Terimakasih banyak bang Rangga, atas inspirasinya. Tetap kompak para JAY-Ciers, thanks atas tangan kalian, tangan yang tangguh dan hebat. Terimakasih para bintang dari Araselo, dari SDN 25 Sawang, kalian generasi kuat.
Anak muda, mari buka mata. Jangan sibuk berteriak, mari lebih banyak bergerak


@muzahit

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63016.70
ETH 3028.58
USDT 1.00
SBD 3.75