PKA atau Pasar Malam?

in #esteem6 years ago

image
Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 7 merupakan event kebudayaan bergensi dan berkelas, seharusnya!

Event kebudayaan yang menghabiskan anggaran puluhan miliar rupiah belum mampu memberikan sesuatu yang wow bagi saya, mungkin juga bagi anda dan seluruh wisatawan nasional dan mancanegara, justru terkesan ibarat pasar malam.

image
Pedagang kaki lima atau kelubut tenda pedagang yang amburadul salah satu bukti kegagalan pengelolaan event empat tahunan itu. Para pedagang tidak diatur rapi dan terlihat amburadul baik diluar atau di dalam lokasi inti sekeliling anjungan masing-masing kabupaten kota. Kabarnya, biaya sewa lapak juga berkisar jutaan rupiah. Wajar saja dengan biaya sewa semahal itu, pedagangpun "mencekek" kantong pengunjung meskipun kuliner yang dijual sangat mengecewakan, balek modal target utama.

image
Kecewa! Ya saya kecewa melihat ajang PKA yang begitu semrawut, belum lagi soal kebersihan, sampah dibuang sembarangan.

Banyak terdengar ocehan dan keluhan dari mulut pengunjung, mereka kecewa pada event PKA tahun ini. Begitupun terkait tata kelola lokasi parkir, juga terlihat amburadul, macet, dan bising dengan suara tong setan, persis seperti pasar malam.

Kondisi ini tidak terjadi tiba-tiba, tentu ada manajemen yang salah dalam pengelolaan event tersebut. Apakah koordinasi lintas sektor yang kurang baik, atau kualitas dan SDM pengelola yang perlu di evaluasi.

KPK sedang fokus "bermain" di Aceh, semoga tidak ada pihak yang ikut diambil oleh KPK terkait pengelolaan PKA ala pasar malam tersebut.

Saya kecewa!

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63815.31
ETH 3124.40
USDT 1.00
SBD 3.99