Cuap-cuap saja karena suntuk

in #esteem6 years ago

Di Jambi Ayah menjadi penebang kayu, kemudian pulang ke Aceh dan kuliah di jurusan manajemen di Banda Aceh, merangkap sebagai penjual obat keliling. Namun kuliahnya gagal di tengah jalan. Kemudian menuju Medan, selain sebagai penjual obat keliling, ia juga kerja serabutan sebagai penggali tinja, mencuci mobil di doorsmeers. Saat di Medan ia kuliah di jurusan jurnalistik kepenyiran berita. Menjelang semester terakhir ia kembali gagal mempertahankan kuliahnya. Pada akhirnya ia meyelesaikan Sekolah Pendidikan Guru(kini dinamakan PGSD). Dan lulus test CPNS, menjadi guru yang mengajar di pedalaman desa Sido Mulyo(desa yang dihuni oleh orang Jawa di Kemukiman Bulbeurgh)

Bakat jurnalistit kepenyiaran berita didapat saat menjadi penjual obat keliling, bakat komentator sepakbola yang diadakan saat menjelang 17 Agustus oleh Koramil didapat dari jurusan jurnalistik kepenyiaran berita. Selain sebagai komentator bola saat menhelang 17 Agustus, ayah juga menjadi seulangké yang berpantun saat proses pelamaran sebelum menikah. Aku masih ingat prolog sebelum berpantun saat sebuah keluarga melamar adikku, berkata perwakilan pihak keluarga itu:

"lôn dingo-dingo hinoë nibak rumoh njoë na sitangké bungong, peukeuh bungong njan kaicukèh lé kumbang?" Ayah membalas "kon kumbang tapih huëng doë suëp, kakugeuti bak tangkurak jih, gadoh suëp."

Singkat cerita, jika ayah tidak berkulit hitam, ia agak mirip Dalton Tanonaka, penyiar berita di Metro yang hadir seminggu sekali pada tengah malam di akhir pekan; Indonesia Now. Karena ia berkulit hitam, ia persis seperti El Kapitan Pattimura dalam uang kertas nominal seribu rupiah, yang memegang parang itu. Suatu hari saat aku masih SMA, selepas dinasehati agar tidak merokok oleh Ayah, saat ingin membeli rokok waktu itu, aku membelinya dengan uang logam; takut lihat parang.

.
Tadi, tepatnya sebelas bulan yang lalu aku mengobrol dengan Paman, ia bilang bahwa anaknya, Nadar meminta dirinya untuk segera melamar seorang calon pengantin untuknya sebelum ia kembali ke Bekasi, setidaknya memberi tanda; pertunangan. Paman berharap agar anak lelaki semata wayangnya itu menikahi perempuan di Jawa sana, karena proses pernikahan di sana tidaklah rumit.

"Perempuan yang ia maksud itu adalah perawat, mereka sudah lama pacaran dan mungkin sulit dipisahkan lagi, tapi tak biarlah, sekiranya aku sakit nantinya sudah ada ada yang memasang infus," kata paman. Ia menyentik abu rokok ke dalam asbak, lalu meneguk kopi "kau kapan?" tanya Paman. "Tunggulah Aceh merdeka dulu," jawabku sekenanya saja, mencoba mengalihkan pembicaraan. "Sebatang rokok lagi," ketus Paman.

Sebatang rokok lagi adalah sebuah kalimat yang dipopulerkan oleh kaum bersenjata ketika Aceh masih konflik dulu, diisyaratkan bahwa Aceh akan segera merdeka segera setelah sebatang rokok habis, artinya itulah durasi tempo harga sebuah kemerdekaan. Saat itu ketika kaum bersenjata saling bertemu atau melakukan pembicaraan dengan masyarakat, bukanlah kata 'merdeka' yang dipopulerkan tapi 'sibak rukok teuk' yang artinya sebatang rokok lagi. Ketika sebatang rokok bersepuh lentingan ganja dihisap oleh seseorang putus asa, mungkin saja saat ia merasa benar-benar telah merdeka, walau hanya berupa imajinasi semu.

"Rokok besi, Paman" ketusku, "hingga kita mampus itu rokok tak akan habis-habis jika dihisap." Aku berpikit bahwa kemerdekaan hakiki bagi seorang lelaki adalah saat ia menikah, sejatinya ia telah bebas dari pengaruh Window Media Classic dan Gom Player. Kemudia lelaki itu akan didera penyakit satu gantang, dua gantang; 9 bahan pangan, termasuk tagihan rekening listrik dan Mirabella, Nyonya Mener, Sofie Paris. Penyakit ini termasuk tantangan hidup, mudah disembuhkan saat malam hari di atas pukul 22:00 wib, atau ibadah dini hari. Lalu topik obrolan kami beralih kepada selembar spanduk; kampanye melawan panyakit kaki gajah. Spanduk itu kalah tenar dengan penyakit polio dan ucapan selamat hari raya beserta permohonan maaf lahir dan batin dari jajaran anggota dewan rakyat yang terhormat dan putus asa; setiap tahun tahunya hanya minta maaf saja, mengapa tidak mundurkan diri!

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 62934.09
ETH 3118.65
USDT 1.00
SBD 3.85