Makna dan Keistimewaan Tahun Baru Islam

Hari Selasa, 11 September 2018 bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1440 H. Sebagai orang muslim, tentu kita menyambutnya dengan suka cita. Karena dengan datangnya tahun baru Islam, bisa kita gunakan untuk banyak bermuhasabah diri.

Selain bermuhasabah kita juga selayaknya bisa mengikuti perjalanan hijrah Rasulullah. Perjuangan beliau ketika hijrah dari Mekah menuju Madinah. Proses perjalanan menuju ke tempat yang lebih baik.

Begitu pula dengan kita. Dengan tahun baru Islam, kita pun berusaha untuk hijrah ke arah yang lebih baik lagi. Baik dari segi perkataan maupun dari segi perbuatan. Berusaha agar bisa berubah menjadi lebih baik.

Seperti tahun baru sebelumnya, di lingkungan rumah saya mengadakan pawai obor, untuk menyambut tahun baru Islam. Warga komplek perumahan mengikuti pawai, berjalan beriringan dengan membawa obor.

Kegiatan pawai obor di mulai pada pukul 19.30. Peserta pawai obor terdiri dari anak-anak madrasah, remaja masjid dan ibu-ibu pengajian.
Saat mendekati waktu pelaksanaan, para peserta pawai obor berkumpul di depan masjid. Mereka berjajar membentuk barisan yang rapih. Masing-masing peserta mendapatkan sebuah obor.

Peserta Pawai Obor

Peserta perempuan berjalan di depan anak-anak laki-laki. Mereka berjalan beriringan, dipandu oleh kakak-kakak pembimbingnya. Ibu-ibu berjalan di barisan paling belakang sambil menjaga barisan anak-anak.

Semua peserta berjalan perlahan mengikuti pemimpinnya di depan. Beriringan sambil menjaga agar obor tetap menyala.
Peserta pawai dengan antusias ikut menyemarakkan 1 Muharram, dengan melakukan perjalanan kurang lebih 1 kilometer. Sesekali rombongan kami bertemu dengan rombongan lain. Riuh rendah suara peserta pawai menyapa kenalannya yang ada di rombongan lain.

Semoga dengan momentum tahun baru Islam ini, kita bisa mengikuti semua yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. Hijrah ke arah yang lebih baik lagi.