Menjarah Setelah Musibah

Dalam beberapa hari ini pemberitaan tentang terjadinya berbagai aksi penjarahan yang dilakukan oleh masyarakat korban gempa di Palu begitu heboh, berita penjarahan tersebar begitu cepat terutama melaluiedia sosial dan media online.

Penjarahan yang dilakukan sebahagian masyarakat tersebut bukan hanya terhadap bahan makanan, namun sudah terjadi penjarahan terhadap semua pertokoan, baik yang menjual makanan maupun elektronik, dan bahkan para penjarah juga menjarah mempreteli onderdil mobil yang dipajang di showroom. Sungguh sudah tidak bisa di tolerir lagi.

SOURCE

---

Yang lebih mengherankan lagi ketika saya baca di media sosial, bahwa para penjarah juga menjarah mobil yang membawa bahan bantuan yang sedang dalam perjalanan menuju tempat pengungsian.

Melihat fenomena seperti itu saya merasa sedikit aneh, disaat tertimpa musibah para pelaku penjarahan tersebut bukan nya bertaubat tapi malah semakin menjadi-jadi dalam melakukan kejahatan.

SOURCE

---

Dulu tahun 2004 ketika gempa dan tsunami meluluh lantakkan Aceh. Tidak ada terjadi penjarahan terhadap para pedagang disana, apalagi penjarahan terhadap bahan bantuan.
Masyarakat Aceh sangat sabar atas musibah yang menimpa mereka, dan Alhamdulillah bantuan pun mengalir dari segala penjuru dunia. Sehingga dalam waktu dua sampai tiga tahun, masyarakat Aceh sudah mampu bangkit kembali dari keterpurukan akibat bencana besar tersebut.

Semoga saudara kita di Palu juga dapat menerima cobaan ini dengan tabah, dan bersabarenunggu datang nya bantuan dari saudara-saudara kita semua tanah air.

---

In the past few days the news about the various acts of looting carried out by the earthquake victims in Palu was so excited, the news of looting was spread so fast, especially through social media and online media.

The looting carried out by some of these people was not only against food, but there had been looting of all shops, both those selling food and electronics, and even looters also looted stripping auto parts on display in the showroom. It's really no longer tolerable.

Even more surprising when I read on social media, that looters also looted cars carrying relief materials that were on their way to a place of refuge.

Seeing a phenomenon like that, I felt a little strange, when it was struck by the disaster, the looters did not repent, but instead became even worse in committing crimes.

Back in 2004 when the earthquake and tsunami devastated Aceh. There was no looting of the traders there, let alone looting the aid materials.
The Acehnese are very patient with the calamities that befall them, and Alhamdulillah, the assistance flows from all over the world. So that within two to three years, the people of Aceh have been able to rise again from the downturn due to the great disaster.

Hopefully our brothers in Palu can also receive this trial with courage, and patiently wait for help from all of our brothers