Keluyuran
Jam 24.00 masih berada di jalanan yang sudah mulai sepi. Jalan yang sesak sudah seperti lapangan bola yang kosong. Tak ada bunyi kereta dan mobil, aku sendiri berjalan pulang ke rumahku.
Sesekali tampak masih ada satu dua orang sedang menghembus asap di teras tokonya. Aku tak menyahut mereka, aku terua berjalan hingga sampai di rumah