Membiasakan Diri Dengan PerkataannYang Baik

in #esteem6 years ago


[source](https://www.google.co.id/search?q=فليقل+خيرا&safe=strict&tbm=isch&prmd=ivn&source=lnms&sa=X&ved=0ahUKEwj5yNyBvN_cAhXZTX0KHQaMBF0Q_AUIESgB&biw=360&bih=560&dpr=2#imgrc=txU5ts-52i2aNM:)

عن أبي هريرة رضي الله عنه ، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من كان يؤمن بالله واليوم الآخر ، فليقل خيرا أو ليصمت ، رواه البخاري ومسلم

Artinya: Dari Abi Hurairah r.a, Rasulullah Saw bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah dia berkata yang baik atau hendaklah dia diam (H.R. Bukhari dan Muslim). [source](http://ejaba.net/278455/يؤمن-بالله-واليوم-الاخر-فليقل-خيرا-ليصمت-حديث) Membiasakan diri dengan perkataan yang baik-baik merupakan sebuah cerminan kepribadian seseorang, orang yang baik pasti ungkapannya selalu mengandung kebaikan. Kebaikan untuk dirinya sendiri juga kebaikan untuk orang yang mendengarnya, kita biasa menjumpai dalam keseharian seseorang yang dari mulutnya keluar kata-kata yang tidak pantas diucapkannya, tapi karena sudah terbiasa dengan ucapan-ucapan kasar, maka dengan sendirinya dalam setiap berbicara yang keluar hanyalah ungkapan yang kasar dan tak beretika.

Rasulullah Saw memberikan sebuah pelajaran sederhana bagi kita sebagai ummatnya, biasakanlah berkata baik atau lebih baik memilih diam, bila yang keluar dari mulut kita mengandung kebaikan, maka ucapkanlah, ungkapkanlah, sampaikanlah tapi bila tidak bisa mengatakan hal-hal yang baik maka pilihannya adalah diam lebih dianjurkan. Sederhana saja sebenarnya, hanya dibutuhkan kebiasaan untuk bisa melakukan itu.

Dalam kita bergaul tidak jarang kita menemukan beberapa orang yang terbiasa dengan teumeunak (sumpah serapah), seakan omongannya tidak asik bila kata-kata sumpah serapah belum menghiasi setiap omongannya, dan itu sudah menjadi sebuah kebiasaan, berbalikan dengan apa yang di ajarkan oleh Rasulullah Saw.

Pada dasarnya mudah saja, cukup mengirit omongam bila tidak bisa menghasilkan perkataan yang baik, biar saja orang menganggap kita pendiam atau malah menganggap kita sombong, daripada apa yang kita ucapkan menyinggung perasaan orang lain, atau hanya akan menjadi ungkapan sia-sia, parahnya lagi bila ucapan kita bisa menimbulkan fitnah, karena keisengan lalu kita mengobral kata tanpa terlebih dahulu kita pertimbangkan apa yang akan kita ucapkan.

Biasa kita dengar sebuah ungkapan "lidah tidak bertulang namun lebih tajam dari pedang", boleh saja lidah merupakan satu bagian dari anggota tubuh yang tidak bertulang, tapi akibat yang ditimbulkan oleh lidah bisa lebih berbahaya dari sebilah pedang, untuk itu peliharalah lidah, agat lidah kita tidak menimbulkan kekacauan, tidak menimbulkan fitnah, sejatinya dengan lidah yang Allah anugerahkan untuk kita sebagai sebuah nikmat yang besar, dapat kita gunakan untuk segenap kebaikan, bukan sebaliknya.

Saya menyampaikan ini bukan berarti saya sudah sempurna dalam menjaga lidah, namun dengan saya sampaikan ini menjadi pelajaran juga buat saya untuk bisa memelihara lidah saya, dan semoga juga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, karena apapun yang kita ucapkan dan lakukan ada pertanggung jawaban kelak di hadapan sang Khaliq di hari akhirat kelak. Dan kita semua nengimaninya akan pertanggung jawaban dan pembalasan itu.

Pelihara lidah dengan selalu berusaha berbicara yang baik dan hindari mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh, jangan dengan lidah kita menimbulkan fitnah dan kekacauan, tapi ushakan lidah kita mampu menyejukkan atau bila tidak bisa demikian, maka pilihan diam lebih bijak

### Warm Regard @seumalu
Sort:  

@resteemator is a new bot casting votes for its followers. Follow @resteemator and vote this comment to increase your chance to be voted in the future!

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63475.77
ETH 3117.23
USDT 1.00
SBD 3.94