Mewujudkan Mimpi di Steemit

Kerap kali kita mendengarkan mimpi itu bunga tidur, nah jika ada bunga tentu saja mempunyai harapan ada buah dan tentu saja kalau di jaga dengan baik buah ini bisa kita panen, namun sebaliknya, kalau kurang perawatan bunga gagal menjadi putik.

Sebagai steemian yang baru, tentu saya sangat mengharapkan koreksi, masukan dari steemian semuanya demi kebaikan saya dalam melakukan postingan. mewujudkan tulisan dari llisan memang sullit, namun kalau ditekuni akan menjadi asyik, kata senior saya @agusnovic saat mengajari saya membuat akun steemit.

Sebelum di steemit, saya juga ada menjadi member media sosial lainnya. namun ketika melihat sahabat saya mempunyai akun di medsos steemit, bahkan sudah menjadi blogger bisa dikatakan membuat saya tertarik untuk bergabung dan saya melihat steemit ini memang berbeda dengan media sosial lainnya.

Nama akun @curie, @donkeypong, @good-karma, awal mulanya saya berada di samping mereka justru membuat kuping saya terganggu dengan sebutan itu, karena saya tidak paham siapa sih sebenarnya mereka dan kenapa menjadi pembicaraan di kalangan sahabat-sahabat saya ini,

@dicky menjelaskan kepada saya, nama-nama atau akun tersebut, mereka adalah curator di steemit, orang yang memberi kurasi kepada steemian lain jika menurut mereka tertarik dengan karya kita. ia juga menjelaskan di indonesia juga ada kurator, yakni @levycore dan @aiqabrago, mereka selalu memberi semangat kepada steemian di indonesia.

Dalam pikiran saya saat itu, steemit ini bagaikan mimpi, karena kata sahabat saya ini, steemit juga bisa memberi pemasukan kepada kita, "ah yang benar saja, steemit itu kan media sosial, saya ada akun media sosial lainnya tetapi tidak pernah mendapatkan pemasukan uang" ini berbeda kata sahabat saya, tetapi yang lebih penting kamu belajar dulu, sarannya kepada saya agar tidak mengejar uang terlebih dahulu.

Seorang sahabat saya yang lainnya, yang tak kalah baiknya dan belakangan ini saya tahu ia mempunyai akun @danialves mengajak saya minum kelapa muda untuk meyakin saya steemit itu indah, duduk di tepi pantai kawasan Ujung Karang Meulaboh, membuat suasana lebih santai, panjang lebar ia menceritakan tentang steemit dan menutup perbincangan ringan itu dengan mengatakan kelapa muda yang kami minum dari hasil uang postingannya di steemit.

Nikmat juga kelapa muda itu, apa lagi hasil jerih payah dari karya kita, ternyata menulis di steemit selain menambah ilmu, persahabatan juga mendapatkan penghasilan, saya akan mencoba mengikuti jejak @danialves yang katanya menjadi blogger bermula dari otodidak dan didukung keyakinan yang besar.

Sebagai steemian baru, saya akan terus belajar untuk mendapatkan seperti yang sahabat saya telah lalui, yakni mempunyai solidaritas yang sangat tinggi sesama steemian, uang bukan ukuran untuk pertemanan, dan selalu bahagia dalam keadaan apa pun.