Komunikasi Politik Teungku Dayah : Suatu Pendahuluan

in #esteem6 years ago

image

SUATU PENDAHULUAN

Mengutip sebuah pernyataan bahwa “jika ingin menguasai dunia, maka kuasailah informasi” yang menjelaskan eksistensi komunikasi dalam perjalanan politik. Perjalanan politik tidaklah sederhana, melainkan peristiwa yang sangat rumit dan kompleks. Salah satu icon politik di Aceh adalah teungku dayah. Mereka juga pro-aktif dalam merespon berbagai isu politik melalui lembaga pendidikan yang mereka kelola, yakni dayah.
Di Aceh, pasca penandatanganan MoU Helsinky antara pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), beberapa teungku dayah merespon fenomena politik dengan beberapa agenda. Sebagian ada yang kembali memperkuat hubungan politik lama dan ada juga mendirikan partai politik lokal sendiri. Partai lokal yang didirikan teungku dayah tidak berhasil meraih dukungan masyarakat pada dua periode pemilu, yakni periode 2009-2014 dan periode 2014-2019. Hal ini menyebabkan partai ulama mengalami degradasi.
Idealnya, teungku dayah mendapat dukungan penuh dari masyarakat, Masyarakat Aceh yang notabene-nya mayoritas muslim, mempertempatkan teungku dayah sebagai panutan dalam segala aspek kehidupan. Demikian pula dalam bidang politik, sudah semestinya masyarakat memberi dukungan terhadap teungku dayah yang berperan di dalamnya. Kenyataannya bahwa masyarakat tidak mendukung politik teungku dayah yang terlihat dari hasil perolehan suara partai yang diusung teungku dayah pada pemilu tersebut.
Beranjak dari fenomena di atas, merupakan persoalan yang sangat erat kaitannya dengan komunikasi politik teungku dayah dalam memainkan peran politiknya. Sistem politik yang dibangun tentunya mewarnai komunikasi politik. Alex Sobur mengutip pendapat Galnor menyebutkan bahwa “Tanpa komunikasi, tidak akan ada usaha bersama, dan dengan demikian tidak ada politik.”. Pye menyatakan bahwa “… tanpa suatu jaringan (komunikasi) yang mampu memperbesar (enlarging) dan melipatgandakan (magnifying) ucapan-ucapan dan pilihan-pilihan individual, maka di situ tidak akan ada suatu politik yang dapat merentangkan suatu bangsa.
Di sini menjadi sangat penting meneliti tentang komunikasi politik teungku dayah. Mengingat iklim politik teungku dayah sangat fenomenal pada tahun 2015, terutama suasana politik di Kabupaten Bireuen, menjadi alasan yang sangat fundamental memilih fokus penelitian ini. Tentu peran politik teungku dayah sangat dipengaruhi oleh komunikasi politik yang diterapkan. Komunikasi politik teungku dayah Kabupaten Bireuen pada tahun 2015 menjadi fokus utama penelitian ini. Asumsinya bahwa komunikasi politik yang diterapkan belum tepat sasaran sehingga menyebabkan kegagalan politik.

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by yusfriadi from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Hello, as a member of @steemdunk you have received a free courtesy boost! Steemdunk is an automated curation platform that is easy to use and built for the community. Join us at https://steemdunk.xyz

Upvote this comment to support the bot and increase your future rewards!

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64168.03
ETH 3172.76
USDT 1.00
SBD 3.84