The Acehnese proverb : "Yang Hana Patoet Bek Tapeupatoet - Lagee Aki Untoet Taboeh Kaca"

The Aceh Proverb: "Yang Hana Patoet Bek Tapeupatoet - Lagee Aki Untoet Taboeh Kaca" is widely used in lectures and scientific meetings. This saying is often used to break other people's arguments. Many arguments are contradicted by this saying, so the saying is considered hujjah in the Acehnese society.

So what does this saying mean and how to use it? It literally means "What should not be done - like the feet of the elephantiasis sufferers." This parable uses two things, first imposing unlawful deeds and the second is considered to apply the henna on the foot of the elephant foot tumor sufferer.

When there is something to be done, it needs to start with a feasibility plan and review. Inappropriate work should be avoided. Sometimes in some cases some people impose something that should not be done. Of course it will have a negative impact on the outcome. This impact is comparable with the henna that is applied on the foot of the elephant foot tumor sufferers.

Patients with elephant leg tumors ('aki untoet' in Aceh language) will experience tremendous swelling in the legs. This swelling is an abnormal symptom, although it is attempted to be covered, will still look abnormal. It's the same as putting the henna in red. Still not normal. That is the parable of unsuitable activities, still not normal.

In Indonesian:

Pepatah Aceh : "Yang Hana Patoet Bek Tapeupatoet - Lagee Aki Untoet Taboeh Kaca" banyak digunakan dalam ceramah dan pertemuan-pertemuan ilmiah. Pepatah ini sering digunakan untuk mematahkan argumen orang lain. Banyak argumen terbantah dengan pepatah ini, sehingga pepatah dianggap hujjah dalam masyarakat Aceh.

Lantas apa maksud pepatah ini dan bagaimana penggunaannya.? Secara literal mengandung arti "Yang tidak patut jangan dilakukan - bagaikan kaki si penderita tumor kaki gajah yang dipasangkan inai". Perumpamaan ini memakai dua hal, pertama memaksakan perbuatan yang tidak sesuai dan kedua dianggap memakaikan inai pada kaki si penderita tumor kaki gajah.

Ketika ada hal yang ingin dikerjakan, perlu diawali dengan perencanaan dan tinjauan kelayakannya. Pekerjaan yang tidak layak perlu dihindari. Terkadang dalam beberapa kasus sebagian orang memaksakan sesuatu yang tidak seharusnya dikerjakan. Tentu akan berdampak negatif pada hasilnya. Dampak inilah yang diperumpamakan dengan inai yang dipakaikan pada kaki si penderita tumor kaki gajah.

Penderita tumor kaki gajah (aki untoet dalam bahasa Aceh) akan mengalami pembengkakan luar biasa pada kaki. Pembengkakan ini merupakan gejala tidak normal, walaupun diupayakan untuk ditutupi, tetap akan terlihat tidak normal. Sama halnya dengan memakaikan inai supaya berwarna merah. Tetap saja tidak normal. Begitulah perumpamaan pada kegiatan yang tidak sesuai, tetap saja tidak normal.