Bagaimana 'Halloween' Menjadi Classic Horror
Pada tahun 1978, John Carpenter mengubah genre horor selamanya dengan film $ 300.000. Dengan Halloween, sutradara menciptakan formula yang benar untuk film horor seperti yang kita kenal — dan fenomena budaya yang akan melebihi tujuh sekuel dan dua waralaba reboot.
Sebuah esai video baru dari Jacob T. Swinney dari Fandor menyelidiki warisan abadi Halloween, mulai dari skor musik ikonik hingga pencapaian keseluruhannya dalam kesederhanaan plot.
Dalam esai video, kita belajar bahwa Carpenter sendiri menulis skor Halloween — salah satu komposisi film paling mengesankan sepanjang masa — dalam satu jam — setelah eksekutif studio mengeluh bahwa film itu tidak cukup menakutkan. Bagian dari apa yang memberi skor pada nada suara yang meresahkan adalah fakta bahwa itu ditulis dalam 5: 4 daripada standar 4: 4, yang berarti bahwa kita mendengar ketukan ekstra setiap ukuran. Untuk meningkatkan efek kecemasan-inducing, Carpenter menulis setiap 5 ketukan dalam interval 6 Minor.
Kesederhanaan skor ini menggarisbawahi pendekatan narasi secara keseluruhan dan dikupas keseluruhan film. Carpenter memberikan sedikit perhatian kepada audiens untuk fokus daripada teror dikuntit.
Mungkin yang paling mengesankan, bagaimanapun, adalah lompatan inovatif yang Carpenter dan DP Dean Cundy dibuat dengan sinematografi film. Penggunaan yang tidak putus-putus membutuhkan waktu yang lama untuk menjebak audiens menjadi subjektivitas yang penuh sesak, membuat pengungkapan lebih mengerikan. Di sisi lain, tembakan POV dari sudut pandang si pembunuh — yang paling terkenal, melalui mata topeng — memaksa penonton ke posisi yang sangat ingin kita larikan.
