FS; Ingin Bernostalgia di Meulaboh.

in #fssaweuaceh20195 years ago (edited)

image

Firman Saputra (FS), Taipan Aceh yang sedang melaksanakan #FS Saweu Aceh 2019 tampak disela-sela jumpa pers malam di kantor DPP Partai Butamah, Beliau ingin bernostalgia di Meulaboh.


Angen.News|Koeta Radja, Firman Saputra (FS), Taipan Aceh yang baru saja tiba dikampung halaman bersama tim #FS Saweu Aceh 2019 beberapa hari yang lalu, masih dalam beberapa agenda kunjungan ke berbagai Kabupaten/Kota diseluruh Aceh hingga beberapa hari kedepan.

Sebelumnya, FS yang juga ketua Partai Butamah serta merangkap sebagai Komandan Gurakan Letak Tugas Butamah (Ka-Gulet-Ma) telah mengadakan rapat konsolidasi dan koordinasi regional Partai Butamah di Ibukota yang di ikuti oleh kader dan simpatisan Partai Butamah Kabupaten/Kota se-Aceh.

Dalam kesempatan tersebut, selain menyampaikan orasi politik serta visi misi Partai Butamah, FS juga memberikan pernyataan krusial untuk seluruh kader dan simpatisan Partai Butamah agar mendukung calon petahana Jokowi-Ma'ruf pada pilpres mendatang.

Baca juga: FS; Butamah Dukung Jokowi-Ma'ruf

FS yang merupakan salah satu owner beberapa situs online industri 4.0 (unicorn) tersebut mengungkapkan keinginannya untuk bernostalgia di Meulaboh disela-sela jumpa pers bersama wartawan berbagai media seperti yang dikutip Angen.News.

Selain karena kunjungan kerja politik, sebenarnya Kota Meulaboh tidak asing lagi bagi FS.

Sebab kota ini pernah menjadi tempat FS bertugas ketika masih berseragam instansi Clock Butamah.

"Mudah-mudahan lancar semua kegiatan kami hari ini sampai besok. Sekaligus nostalgia saya ke Meulaboh," kata FS ketika baru tiba di restoran DPP Partai Butamah di Bandung (Banda Aceh Ujung).

"Saya pernah bertugas di Meulaboh, masa sulit sebelum menyelesaikan studi, saya harus magang di berbagai instansi "Clock Butamah" untuk memenuhi kebutuhan keseharian dan membayar uang semester"

Cerita FS, awal membuka sedikit demi sedikit memori masa merintis karir di Aceh.

"Kedekatan saya dengan masyarakat Meulaboh saat itu begitu menggelora, bahkan dek mata biru di lamno (saat itu Aceh Barat/Meulaboh) menjadi salah satu faktor semangat menjadikan instansi Clock Butamah sebagai pendukung ekonomi finansial saya, pungkasnya lagi.

FS dari dulu dikenal sebagai salah satu pekerja keras, konflik bersenjata mengkhawatirkannya untuk terus tinggal di kota Meulaboh, akhirnya FS hijrah ke Lebanon, sebelum akhirnya menetap di Swedia dan mendirikan bisnis di industri 4.0.

Di usianya yang masih produktif sudah menyandang gelar Taipan Aceh, berkat itu pula FS kini mendirikan Partai Butamah sebagai bentuk apresiasi kepada masa lampau yang bersusah payah berada dalam barisan instansi Clock Butamah.

"Dulu saya sempat ke Betong Ateuh (Nagan Raya). Perjuangan kita saat Clock Butamah itu luar biasa," ujarnya.

Pasca konflik berkepanjangan di Aceh, kemudian FS hijrah ke Lebanon, sebelum akhirnya menetap di Swedia hingga saat ini.

Dalam beberapa pertemuan bersama Ahsosiasi Taipan Luar Negeri (AhTai'LuNi) , FS selalu mengatakan bahwa buah damai di Aceh sangat mahal harganya dan harus terus dijaga dan dirawat agar kedepan mampu menghadirkan investor dunia ke Aceh.

Ceritakan juga kepada generasi Taipan lainnya, bahwa perang itu pahit.

Bahkan, ketika Aceh Tsunami, FS sempat membatin ingin kembali ke Aceh tapi dalam keadaan yang jauh lebih damai.

"Alhamdulillah doa kita terkabulkan. Hari ini saya bisa kembali ke kampung halaman dengan keadaan yang jauh berubah, termasuk saya berbeda (dari pekerja, menjadi pendiri Partai Butamah)," ungkapnya sambil senyum manis.

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64341.19
ETH 3145.13
USDT 1.00
SBD 4.00