Umar bin Khattab, Sejarah, Serta Kepemimpinannya

in #history6 years ago (edited)

image


Lahir di Mekkah pada tahun 590M atau sekitar 13 tahun dari kelahiran Nabi Muhammad saw., nasab beliau bertemu dengan Rasulullah saw. di kakek ke empatnya yaitu pada Ka'ab Alquraishi.
Ayah beliau adalah Alkhatthab bin Nafiil, sedang ibunya adalah Hantamah binti Hasyim bin Almughirah Almakhzumi, sepupunya Abu Jahal, jadi Umar adalah ponakan sepupunya Abu Jahal, sama seperti Rasulullah saw..

Beliau tumbuh dalam didikan ayahnya yang keras dan tak kenal malu apa lagi takut, hingga munculah Umar menjadi pemuda tangguh, penunggang kuda terbaik di kaum Quraish, dan pegulat handal, pemanah serta penyair yang hebat. Kepopuleran namanya melambungkan Umar hingga menjadi bintang kaum Quraish.

Maka saat Islam datang, tentu Umar menolak dengan lantang karena tak ingin kedudukannya di kaum Quraish berubah, bahkan diceritakan beliau punya budak yang memeluk Islam, oleh beliau disiksa sehari penuh agar mau keluar dari Islam, namun karena beliau lelaki bijaksana, beliau tak pernah menggangu umat Islam yang tak ada hubungannya dengan beliau, hingga suatu ketika paman Nabi, Hamzah mempublikasikan keislamannya saat melihat Rasulullah saw. diganggu saat shalat oleh Abu Jahal, Hamzah pun memukul Abu Jahal hingga berdarah. Mendengar kejadian itu, kebijaksanaan Umar seperti luntur, iapun bersegera untuk membunuh Rasulullah saw., dilepaslah pedang dari sarungnya, dan ia mondar-mandir di jalanan Mekkah mencari Muhammad dimana Muhammad, di suatu lorong iapun diolok-olok oleh orang kafir lainnya, wahai Umar buat apa engkau membunuh Muhammad jika adikmu saja memeluk agama Muhammad.

Sontak Umar pun memerah dan berbalik arah menuju rumah adiknya, ia menunda niat membunuh Rasulullah saw. ia ingin menghajar adiknya. Setiba di rumah adiknya, beliau dobrak pintunya ternyata di dalam ia melihat adik beserta suaminya sedang belajar membaca Alqur'an pada sahabat yang bernama Khabbab, mereka bertiga kompak menyembunyikan Alqur'annya, dan menerima pukulan-pukulan dari Umar hingga akhirnya Umar memaksa ingin membaca apa yang telah mereka baca. Dirampaslah lembaran Alqur'an itu dan Umar membaca persis di bacaan yang bertulis surat Thaha ayat demi ayat membuat Umar larut hingga meneteskan air mata, segeralah Umar berdiri dan kembali mencari Rasulullah saw., setibanya di pintu tempat rumah seseorang dimana Rasulullah di dalamnya sedang beristirahat dengan penjagaan dari petinggi sahabatnya, Umar pun menggedor pintu itu, para sahabat sebagian ketakutan, Hamzah berkata: "ya Rasul, di luar ada Umar, mungkin dia mau masuk Islam, jika pun tidak, membunuhnya tidak sulit bagi kami", Rasulullahpun berdiri dan membuka pintu serta mencengkram kerah leher Umar seraya bersabda: "belum usaikah kekafiranmu Umar, apa kau menunggu kehinaan, Oh ya Allah ini Umar telah datang". Umarpun menggigil dan seketika itu berkata: "aku bersaksi bahwa engkau memanglah utusan Allah", sahabat yang ada di tempat itu semua bertakbir bahagia.

Diceritakan bahwa pernah suatu ketika Umar menceritakan kejadian itu, beliau bercerita bahwa kala beliau ingin membunuh Rasulullah, beliau merasa menjadi orang paling pemberani, namun ketika leher bajunya dicengkeram oleh Rasulullah, tiba-tiba beliau merasa sangat kecil dan ketakutan.

Kejadian paling mayshur dalam sejarah hidupnya adalah ketika peristiwa hijrah tiba, beliau menyuruh para sahabat lain untuk berangkat lebih dahulu dan menjadikan dirinya sebagai pengalihan pandangan orang-orang kafir. Beliaupun tawaf di Ka'bah di depan gerombolan orang-orang kafir, beliau teriak-teriak di samping Ka'bah bahwa siapapun yang ingin dijandakan istrinya atau diyatimkan anaknya maka cobalah halangi beliau dari hijrah.

Semua orang kafir hanya geleng-geleng, kala itu populerlah semboyan "Mekkah setelah Islamnya Umar bukanlah Makkah yang sebelumnya".

Saat hidup di Madinah, beliau punya andil besar dengan Rasulullah saw. dalam pendirian Negara Islam, serta dalam banyak peperangan beliau penjadi panglima terdepan; Badar, Uhud, Khandaq, Baiturridhwan, Khaibar, Hunain, Thaif, Tabuuk, dan banyak peperangan lainnya yang telah menjadi saksi keperkasaan tangannya dan kelihaian pedangnya.


image


Di saat Rasulullah saw. wafat, beliau lumpuh tak bisa berjalan saking berdukanya, dan saat Abu Bakar menjelang wafat dalam sakitnya, Abu Bakarpun mengumpulkan para sahabat dan berkhutbah bahwa Abu Bakar ingin melepas tampuk kepemimpinan sebelum meninggal, dan ingin segera digantikan oleh orang lain yang sudah Abu Bakar tentukan, mendengar pernyataan itu, Ali bin Abi Thalibpun komplain berdiri sambil berkata: "wahai Khalifah Abu Bakar, sungguh kami tidak akan setuju kecuali jika yang engkau tunjuk adalah Umar". Abu bakarpun tersenyum dan berkata: "kabar bahagia bagimu, sebab memang Umaryang hendak kutunjuk. Namun ternyata dambaan Ali tidak diamini oleh banyak sahabat, banyak sahabat yang justru ketakutan jika Umar menjadi pemimpin, sebab sejak masa Rasulullah saw. dan masa Abu Bakar, Umar adalah sosok paling sangar, keras, ganas, bahkan orang-orang sering lari jika berpapasan dengan Umar, anak-anak kecilpun lari dari Umar karena saking kerasnya.
Sebagian sahabat berkata: "bagaimana jika Umar sampai jadi khalifah, saat ada Rasulullah saw. saja dia keras, saat ada Abu Bakar dia juga keras, bagaimana jika setelah tak ada rasulullah dan Abu Bakar apa lagi jika dia yang jadi pemimpin".

Hingga kalimat-kalimat itu sayup-sayup mulai sampai ke telinga Umar, di khutbah pertamanyapun beliau tegaskan: "wahai umat manusia, telah sampai padaku bahwa kalian ketakutan terhadap kepemimpinanku, maka dengarkanlah perkataanku kali ini, wahai umat manusia, aku mendampingi Rasulullah saw., maka aku sebagai hamba dan pembantunya, sedangkan Rasulullah saw. adalah insan terlembut, maka aku bermaksud untuk meletakkan keberingasanku di atas kelembutannya, maka aku laksana pedang di hadapannya yang sesukanya untuk didiamkan atau ditebaskan, sampai beliau pun wafat dalam keadaan meridhaiku".

Kemudian Abu Bakar menjadi penggantinya, begitu juga aku membantu dan mengabdi pada Abu Bakar, sedangkan Abu Bakar adalah orang yang lembut sama seperti Rasulullah saw., maka tentu aku bersengaja untuk menjadi pedang bagi Abu Bakar. Namun, saat ini akulah sebagai pemimpin kalian, maka ketahuilah, bahwa keberingasanku ini telah kuletakkan kecuali bagi rakyat yang coba-coba menzalimi orang lain.

Beliaulah khalifah pertama yang dipanggil "Amirul Mu'minin", sebab saat masa Abu Bakar, sahabat biasa memanggil Abu Bakar dengan sebutan "wahai khalifahnya Rasulullah", namun hal itu akan menjadi repot jika di posisi Umar, sebab sahabat harus memanggil dengan panggilan wahai khalifah khalifahnya Rasulullah, maka salah seorang meminta izin untuk memanggil Umar dengan panggilan Amirulmu'minin saja dan itu disetujui.

Pada masa khilafahnyalah Kalender Islam dicetuskan dan dirumuskan dengan dikembalikan pada hari hijrah sebagai tahun pertama.

Semasa kepemimpinannya beliau menjadi pemimpin yang amat sangat adil, sampai-sampai hingga kini masih ada pepatah Arab yang berdengung:
لاتسالوا عن العدل في بلاد العرب، فإن عمر قد مات،
"jangan kalian bertanya tentang keadilan di bumi Arab, sebab Umar telah wafat".

Di masanya banyak negara-negara besar ditaklukkan, antara lain adalah runtuhnya kerajaan Persia, yang menjadi alasan utama atas kematian beliau sendiri. Setelah Persia tumbang, salah seorang Majusi munafiq yang bernama Abu Lu'lu'ah yang notabenenya begitu mencintai Kerajaan Persia menjadi dendam besar pada Umar, kemudian orang itu menyamar dan memasuki Kota Madinah hingga sukses menjadi orang yang berdiri di saf depan dalam shalat, kemudian saat shalat ditikamlah Umar dari belakang dengan belati yang sudah ia lumuri dengan racun hingga nyawa sang khalifah kedua itu tak terselamatkan.

Sebagaimana yang sudah dinyatakan oleh Rasulullah saw. bahwa beliau adalah syahid. Umat Islampun dipenuhi isak tangis dan duka yang begitu dalam. Umar dikuburkan bersama dua kekasihnya yaitu Rasulullah dan Abu Bakar, dari sisi paling kanan ada Rasulullah saw., selanjutnya Abu Bakar dengan arah ke bawah sedikit hingga kepalanya lurus dengan lutut Rasulullah saw., lalu datanglah lah jenazah Umar di samping Abu Bakar dengan kepala yang diluruskan dengan lutut Abu Bakar, berdampingan namun semakin menurun bagaikan tingkat, itulah ketinggian dan keluhuran akhlak para sahabat Rasulullah saw.

Rahmat dan kecintaan dari-Nya selalu menyertai Umar bin Khattab.


Regards,
@iamrifk

Sort:  

history is so good to share bro..thanks @iamrifk

thanks too my broo @mcsamm ;-)

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63630.77
ETH 3179.32
USDT 1.00
SBD 3.95