PATRIOTISME PEJUANG ACEH YANG TAK BERLABEL PAHLAWAN

in #history6 years ago (edited)

image

Rumah ini terletak di tepi jalan Banda Aceh Medan tepatnya di keude Seulimeum

Penjajah Belanda telah mengambil resiko besar ketika menabuh maklumat perang kepada kerajaan Aceh. Tidak terhitung kerugian dari efek peperangan dua negeri ini, ribuan jiwa melayang tak terbayar. kerkorf kuburan massal prajurit Belanda terbesar di Asia sebagai bukti bahwa pejuang negeri ini tak mau mengalah begitu saja kepada musuh.

Di rumah ini menyimpan sejarah yang besar
Teuku ubit sang patriot yang gagah berani yang tiada tandingan, keberanian nya mengalahkan logika para penjajah negeri ini, Teuku nyak ubit dan temannya pang Leh menghujam tubuh Mr. Tinggelman dengan Kliwang (Pedang Khas Aceh) Mr Tinggelman adalah Kepala Prajurit Belanda yang bertugas di Seulimeum Aceh Besar,Peristiwa ini terjadi pada Tanggal 23 Maret 1942 di tengah malam Teuku Ubit berhasil menyusup ditengah pengawalan yang ketat sekitar Rumah tempat Mr. Tinggelman dab beberapa serdadu Belanda tersungkur tewas ketika sebilah Padang Teuku ubit menghujam tubuhnya.

image

Rumah tua peninggalan perang masa perang Belanda dengan Aceh

Sosok teuku ubit tidak ada sejarah yang detail yang menceritakan biografi kehidupan nya sesuai dengan keterangan di monomen yang berada di depan rumah tersebut Teuku ubit adalah seorang Santri Dayah Kenaloe suatu Dayah (pesantren) yang terletak di daerah Seulimeum, Tanpa catatan yang jelas sejarah kehidupan nya.

Saat peristiwa berdarah ketika terbunuhnya Mr. Tinggelman Teuku Ubit baru berusia 16 tahun, umur yang sangat belia untuk melakukan tugas eksekusi kepada musuh yang telah memporak porandakan negeri mulia Atjheh Sumatera ini.

Kiprah beliau dalam membela negara ini dari rong-rongan musuh seharusnya beliau sangat layak dijadikan sebagai Pahlawan
image

Monomen tentang patriotisme Teuku Ubit dan Pang Leh

Bangunan ini sebagai saksi bisu tentang patriotisme pejuang Aceh tempo dulu, mati bagi mereka lebih mulia daripada hidup tidak merdeka terbelenggu di bawah tangan musuh penjajah negeri ini.

Rumah yang di fungsikan sebagai Sekolah dan bekas kantor pnpm mandiri kecamatan Seulimeum ini terdiri dua bahagian bangunan utama, satu bahagian masih utuh dan satu lagi tidak utuh lagi ada semacam aktivitas perusakan dibahagian belakang nya. Terlihat ada pengalihan fungsi semacam perluasan bangunan baru yang mengabaikan faktor history dari suatu bangunan yang telah ada sebelumnya.

image

Bahagian rumah sejarah yang dirusak tanpa peduli kajian sejarah nya.

Terus rawat sejarah kita, ketika kita kehilangan bukti sejarah maka sejarah itu akan hilang dan mungkin akan menjadi dongeng bagi generasi berikutnya,Rumah ini perlu di pugar kalau perlu bisa di fungsikan sebagai meseum wilayah Seulimeum, agar generasi kita kebih mencintai sejarah bangsanya yang besar dan menjadi bahan kajian untuk generasi berikutnya dan yang paling penting kita bisa menghargai jasa pahlawan kita, bagaimana mereka mempertahankan negeri ini dengan harta dan nyawa nya.

Moga kita bisa merenungi hikmah kemerdekaan dari sejarah mereka, hidup mulia atau mati syahid adalah motto perjuangan pahlawan Aceh.

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by Muhammad iman from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63815.31
ETH 3124.40
USDT 1.00
SBD 3.99