Edisi Senin [18-06-2018] | "Mee Ranup" (Pinangan)

in #history6 years ago (edited)

Assalamu'alaikum Wr. Wb Sahabat semua, How are You !!!!

Hari yang menyenangkan disertai lelah dan pegal-pegal sekujur tubuh. Yang namanya hidup bermasyarakat harus ikhlas menjalaninya dengan kegiatan sosial yang ada dalam masyarakat tempat tinggal. Kegiatan sosial dimaksudkan adalah Mee Ranup atau Ba Tanda (Pinangan dalam bahasa Indonesia). Mee Ranup merupakan salah satu adat istiadat Aceh setelah Cah Rauh dan Jak Meulakee | Jak Peutente dalam prosesi pernikahan / perkawinan.
Dewasa ini (istilahnya ZAMAN NOW) Jak Meulakee/Jak Peutentee digabung dengan "Mee Ranup", ini disebabkan satu langkah menghemat biaya dan waktu (analisis pribadi). Mee Ranup bukan bawa sirih, mee dalam bahasa indonesia "bawa" dan ranup "sirih". Ranup dan perlengkapan lain (emas, kue, bahan lain) dibungkus kemudian akan diserahkan kepada para wali Dara Baro (pengantin wanita) , Geuchik, Imum dan Ureung Tuha Gampong sebagai pemberitahuan bahwa anak perempuannya sudah memiliki calon Linto Baro (pengantin pria). Penjelasan adat istiadat pernikahan Aceh secara [detail klik link ini.](http://www.acehutara.go.id/berita-pelaksanaan-adat-perkawinan-aceh-utara.html)
Kegiatan Mee Ranup dalam hari lebaran ini berangkat dari Gampong Lueng Daneun Peusangan Siblah Krueng Kab. Bireuen menuju ke Gampong (Desa) Pulo Teuga Teupin Raya Kabupaten Pidie. Rombongan kami lumayan ramai yang didominasi kaum Ibu dan anak-anak. Laju kenderaan harus diperlambat akibat jalan raya padat/macet baik waktu pergi dan pulang dari tempat tujuan.
Kemacetan yang terjadi di Aceh secara umum sangat dimaklumi karena kian hari masyarakat makin jaya dan lebih banyak kemudahan untuk membeli kenderaan (mobil pribadi dan sepeda motor). Semoga calon linto baro tercapai tujuan untuk hidup berumahtangga dengan calon dara baro yang diidam-idamkan.

Salam,

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.12
JST 0.032
BTC 66367.17
ETH 3007.58
USDT 1.00
SBD 3.71