Duka di Malam Lebaran: Survei Korban Kebakaran untuk Steem Amal |

Puing-puing kebakaran di Batuphat Timur, Lhokseumawe, Sabtu dinihari.

---

DI grup WA dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh, saya mendapatkan informasi adanya mahasiswa yang mengalami musibah kebakaran di Dusun A Lorong Baru, Desa Batuphat Timur, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (1/7/2023) pukul 01.30 WIB. Nama mahasiswa itu Muhammad Heikal.

Saya hubungi @radjasalman untuk mengabarkan kabar duka tersebut, siapa tahu @steem.amal bisa membantu. Setelah mengumpulkan informasi singkat dari Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh, Jullimursyida Ph.D serta sejumlah sumber lainnya, saya mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Ternyata rumah yang terbakar bukan hanya satu satu unit, melainkan tujuh unit. Rumah berkonstruksi kayu tersebut adalah milik Mawardi Hasan yang dikontrak enam warga. Di antaranya para korban terdapat dua mahasiswa Universitas Malikussaleh, yakni Muhammad Heikal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Dinda Putri Swala, mahasiswa semester II Program Studi Psikologi.

Sumber api diduga akibat hubungan pendek arus listrik. Namun, sebab detailnya masih diselidiki pihak kepolisian yang langsung menurunkan aparat saat kejadian

---

---

Selain itu, juga terdapat dua alumni Universitas Malikussaleh yang juga menjadi korban. Mereka tinggal di rumah orang tuanya. Dari data kepolisian yang diberikan kepada wartawan, para korban yang mengontrak rumah milik Mawardi Hasan adalah Muhammad Rafi, Zulkarnaini, Abbas Hasan, Sabaruddin, Husaini, dan Rudiansyah. Dalam peristiwa ini, satu unit rumah juga terkena imbas yaitu milik Nek Halimah, tetapi tidak ludes seperti tujuh unit rumah lainnya.

Karena @radjasalman meminta saya melakukan survei, saya langsung menghubungi sejumlah narasumber terpercaya dan para korban, termasuk wartawan Trans TV, Ahmad Albastin yang dekat dengan lokasi kejadian. Karena masih dalam suasana lebaran dan ada kesibukan lain, saya tidak bisa hadir ke lokasi.

---

---

Saya menghubungi korban kebakaran, salah satunya ibunda dari Dinda Putri Swala. Namanya Winta. Kebetulan Winta adik tingkat saya di Politeknik Negeri Lhokseumawe. Saya menyimpan dua nomor Winta, tetapi keduanya tidak aktif.

Tapi kemudian saya terhubung dengan Winta. Ibu empat anak itu mengaku tidak memiliki handphone lagi karena termasuk harta benda yang terbakar. Malam itu, Winta sudah tertidur karena sudah dini hari. Tetapi anaknya masih terjaga.

“Ketika mendengar suara ribut-ribut di sebelah, anak saya langsung melihat. Ternyata api sudah berkobar dengan cepat dan masuk ke kamar. Kami langsung menyelematkan diri,” ungkat Winta, Ahad (2/7/2023) dinihari.

Akibat kobaran api demikian cepat, Winta mengakui tidak sempat menyelamatkan apa pun. Selain harta benda, surat-surat penting, termasuk ijazah anak-anaknya, ludes dilalap api. “Api berkobar dengan cepat, yang kami pikirkan hanya menyelamatkan diri,” tambah Winta dengan sedih.

---

---

Ia mengungkapkan kesedihan anaknya yang kehilangan ijazah dan laptop. Dalam laptop tersebut terdapat data-data penting tentang perkuliahan anaknya. “Dinda sempat terpukul, syok berat. Tapi sekarang sudah berangsur normal, apalagi setelah kawan-kawannya datang.”

Sejak musibah kebakaran terjadi, menurut Winta, para korban sudah mendapatkan bantuan berupa makanan, bahan pokok, pakaian, dan beberapa kebutuhan lainnya dari pemerintah setempat, warga, serta perusahaan sekitar. Namun, korban masih membutuhkan makanan dan pakaian, terutama untuk anak-anak sekolah.

Para korban untuk sementara tinggal di posko yang didirikan di lapangan, selain ada juga yang menumpang di rumah saudara untuk sementara waktu. Nomor kontak yang bisa dihubungi adalah Ahmad Albastin di nomor 0852-7718-8339 atau petugas di posko pengungsi Bang Miswar di 0852-9669-8981. Semoga Komunitas @steem.amal bisa membantu.[]

---

Photos by Ahmad Albastin.

CC: @steem.amal @el-nailul @anroja @pennsif @steemcurator01 @steemcurator02