Short Story | Find My Way Home - Alien Billionaire Part 1

in Steem SEA4 years ago (edited)

Cerita Pendek | Mencari Jalan Pulang - Alien Milyarder
Bagian 1


Oleh: Jun Imaginer
Waktu : 9 menit baca


Aku mulai kisahku, semua berawal setelah aku beradu mulut dengan Papa dan minggat dari rumah diam-diam. Captain Byorg, Papa ku, dia adalah seorang pimpinan suatu pasukan khusus dari perwakilan planet kami, Nimbus III. Tugas terakhirnya diutus untuk mengawal tim ahli dari kerajaan dengan misi eksplorasi antar galaksi di bawah kekuasaan kerajaan Sol X System.


photo-1444703686981-a3abbc4d4fe3.jpeg
Photo by Greg Rakozy on Unsplash


Mama juga berada diantara kami saat itu, dirumah. Tidak ikut menyahut bentakan Pa ataupun membelaku. Ma Tidak berkata apa-apa, dia selalu sibuk dengan pekerjaan barunya. Aku tidak tahu banyak tentang pekerjaan Ma dulu. Sejak Ma mengandungku, Ma berhenti bekerja dan mengasuhku. Setelah aku lahir dan cukup mandiri, Ma menerima tawaran pekerjaan lamanya yang hanya cukup memberikan konsultasi dan solusi formula yang dikerjakannya dari rumah.

Ma memang sosok yang pendiam dan dingin. Aku tau dia menyayangiku, dia selalu mencium keningku tiap kali aku tidur. Pa, aku benci Papa. Apapun yang kulakukan tidak ada yang benar di matanya. Dulu dia sering menggendongku, mengajak ku menonton pertandingan Liga Superball antar planet atau bersamaku bermain dengan Spudd peliharaan kami, kombinasi hybrid robot dan organik asing. Mama yang tau jenisnya, itu hadiah dari rekan kerjanya.

Semenjak pulang dari eksplorasi itu, Pa sering menyendiri di garasi, dengan alat-alat dan perkakas di dalamnya. Satu kali tanpa izin nya aku menyelinap masuk ke garasi, lebih tepatnya gudang menurutku. Aku meraih kotak besar di rak atas dan isi dalam kotak itu mengejutkanku. Keren. Senjata yang berukuran setengah tubuh ku. Senjata itu mengkilap, berat. Mungkin belum lama Pa mengelap benda itu dan lupa mengunci rapat kotak yang bertuliskan Dominator - Property of Sol X Squad.

Saat hendak kuturunkan, aku terpeleset dari meja. Senjata itu menembakkan laser dengar ledakan besar yang membuat penyok Pod - kapal luar angkasa satu awak milik Papa.

Aku masih terpojok di lemari cabinet terdorong dari tenaga ledakan laser itu, Pa mencengkram bahuku, lengan tentakel nya besar berotot mengangkatku enteng. Matanya menyala merah, aku menunduk tak berani melihatnya. Aku mendengar langkah kaki Ma, dia hanya berdiri di ambang pintu garasi, melihat kami tak berkata apa-apa. Pa menurunkan ku, lalu memeriksa pod nya.

Aku berjalan pelan menunduk, "Maaf Pa" melewati Ma yang sempat mengusap kepalaku. Sebelum aku masuk ke kamar dan merenungi kesalahanku, Pa memintaku untuk tidak beranjak dulu, dia memarahiku habis-habisan. Ya, aku mengakui dalam diam kalau aku salah karena kecerobohanku, sisanya tak masuk akal. Aku sudah tak tahan lagi "Cuma isi gudangmu yang Pa urusi, Kau tak pernah lagi peduli padaku lagi" aku balas meninggikan suara. "Jaga mulutmu!" Hampir dilayangkan tangannya ingin menamparku tapi tatapan Ma menahannya. Aku lari ke kamar, aku tak ingin menangis, tapi ada cairan yang keluar dari mata ku dengan sendirinya.

Pintu kamarku terbuka, aku merasakan Ma menghampiriku, "Tidurlah" lalu mencium keningku. Malam itu aku tak bisa tidur, pikiranku kalut tak karuan, muak. Terbayang ingin pergi dari tempat terkutuk ini. Saat malam cukup larut, seisi ruangan sudah senyap. Mereka telah tidur.

Aku ambil tas dan ku isi pakaian seadanya, beberapa alat dan peralatan yang aku tak tahu fungsinya di garasi Papa dan kukendarai pod luar angkasa nya. Rencanaku hanya sebatas keluar dari planet ini.

Belum cukup lama keluar dari atmosfer Nimbus III. Ku atur rute perjalanan menuju planet Vega yang masih dalam kawasan kerajaan Sol X System. Seingatku ada kerabat Ma yang tinggal disana, aku hanya ingin ganti suasana dan menetap untuk sesaat jika mereka menerimaku. Sebelum Ma memintaku untuk pulang atau Pa yang menjemputku dengan paksa.

Perjalanan dengan Pod bobrok ini akan membutuhkan waktu lama dan aku sudah cukup puas menyaksikan formasi bintang-bintang. Aku mulai mengantuk. Ku aktifkan auto pilot dan ku sematkan badge ID Papa di monitor dan merekam tiruan suara Papa dari gadget yang kudapat dari garasi tadi jika saja ada patroli yang meminta identifikasi. Aku tidur di bangku kemudi.

- - - - - [ j.i ] - - - - -

Aku terbangun tersentak dari bangku kemudi karena alarm peringatan, Monitor penuh dengan notifikasi untuk otorisasi alih kendali manual. Sebisanya ku kontrol untuk menghindari menabrak kumpulan asteroid yang keluar dari jalurnya.

Selamat, hampir saja. Aku sempat mengelak bongkahan besar asteroid sebesar kapal armada perang. Astaga! Tiba tiba lampu merah di mana-mana di kontrol panel. Rupanya, bagian belakang kapalku sempat menyenggol bokong salah satu asteroid tadi dan memecahkan sesuatu di bagian penyok itu. Aku kehilangan kendali, semua yang ku coba tidak berhasil. Mesin jet pendorong tidak bisa kuhentikan, Pegas manuver bergerak acak, memutar kapal dan segala isi didalamnya. Terakhir mesin utama padam. Dasar kapal bobrok sampah tak berguna.

- - - - - [ j.i ] - - - - -

Tunggu, sebelum lebih jauh aku perlu menjelaskan sesuatu terlebih dahulu, seperti yang kalian ketahui aku bukan manusia, bukan berasal dari Bumi tempat tinggal kalian. Aku makhluk “hidup” dari luar angkasa yang biasa kalian sebut Alien. Bukan sekadar alien biasa, yah… sebenarnya tak ada yang spesial dari ku. Aku seperti yang kalian manusia bayangkan dan digambarkan di film-film sci-fi. Makhluk hijau, ada ras lain juga dengan warna yang berbeda dengan kepala besar, mata hitam runcing dan semuanya. Cuma satu yang selalu salah, kami tidak setinggi rata-rata manusia. Ya aku tau, ada manusia dibalik kostum alien yang kalian kenakan di fim-film bodoh itu.

Heran nya, ilmuan abad 21 menurut waktu di Bumi kalian benar tentang kami. Walaupun sangat sedikit informasi yang bisa diandalkan. Satu hal yang pasti, ada kehidupan diluar sana. Peradaban kolonial kami jauh lebih maju, sangat sangat jauh dari apa yang kalian bisa bayangkan. Kami tahu tentang keberadaan Bumi dan manusia serta kehidupan didalamnya. Kami hanya mengabaikan keberadaan kalian. Penduduk Bumi masih terpecah belah karena konflik yang mereka ciptakan sendiri. Kalian belum siap dengan kedatangan kesatuan baru dari luar sana.

- - - - - [ j.i ] - - - - -

Balik lagi ke bersamaku yang masih terjebak dalam kekacauan ini, sial. Masih didalam Pod, kapal luar angkasa milik ayahku yang kupinjam tanpa seizinnya, berputar-putar tak terkendali. Monitor menunjukkan garis jalur yang melenceng sangat jauh mengarah ke Bumi. Sialan.

Bumi adalah pilihan yang buruk. Dalam kepanikan ini, Aku teringat salah satu pelajaran dari Akademi Nimbus. Bumi adalah zona terlarang. Koloni ku dilarang untuk kontak atau mencoba berkomunikasi dengan manusia untuk mencegah kepanikan massal yang disebabkan oleh eksistensi ekstraterestial. Manusia adalah spesies yang sensitif.

Sudah jelas Pod ini akan bertabrakan, hancur dan tidak ada yang tahu dimana aku berada. Dari seluruh galaksi dan tata surya, kenapa harus Bumi !? Koloni ku tidak bisa datang untuk menjemputku. Jadi apa yang harus kulakukan? Jika disesuaikan dengan makhluk bumi, siklus kehidupan ku baru beranjak 16 tahun. Masih remaja. Lalu apa yang dilakukan oleh seorang remaja dalam situasi ini? Aku melakukan seperti kebanyakan remaja lainnya. Aku panik. Ingin sekali ku twist cerita ini dan kugambarkan cerita heroik tentang bagaimana berani nya ku hadapi situasi pelik ini dalam waktu singkat sebelum berakhir bencana. Sayangnya itu tidak terjadi, Aku memeluk lututku dan menangis seperti bayi. Untungnya, saat Pod kapalku sudah memasuki atmosfir Bumi dan mulai terbakar, komputer kapal tidak panik dan segera mengambil alih situasi darurat ini dan melontarkan kursi pilot keluar. Aksi itu menyelamatkanku dari bahaya yang hampir menghentikan siklus hidup ku di planet asing ini. Kursi pilot itu punya sistem perlindungan otomatis yang membungkus tubuhku sebelum terbentur keras ke permukaan di bukit antah berantah.

Bersambung…

Bagian 2 akan rilis besok diwaktu yang sama

gif jun steemit.gif

Pilihan CERPEN lainnya :

Sort:  

Akan di tunggu bagian kedua
Cerita yang seru

Terima kasih

 4 years ago 

Hana ubat wak..... 😄😄😄

Apotik ka i tôp wak.
kenak jam malam juga
@mc-jack

 4 years ago 

Nah, nyan keuh masalah besar wak...
Bakar jun bakar

Tu kok -----[j.i]----- yg muncul?...sengaja atau gmn?...🤔🤔

Ceritanya belum kubaca memang, gak menarik krn gak pake markdown...🙊🙊🙊🙊

hahahahaha, diprint pakek kertas bekas lapek gorengan bang @pieasant. 😅 jadi ngga mulus macem majalah mahal

 4 years ago (edited)

sengaja bang @pieasant. Page break nya ketik manual aja.
kaedah

Film apa yang kau tonton akhir² ini sampe nulis tema sci-fi gini? 🤣👍btw, hati² sampai bumi, disini lagi marak kolor ijo.🤣👍
Ditunggu next episode nya ..

sinetron kumenangis... wak yang kutonton, ntah napa jadinya sci-fi.

segera tayang besok guys, tunggu jam maennya. orang laen jangan kasi pegang remote

 4 years ago 

ini alien ABG ternyata punya hormon seperti manusia juga👽 pasti tentakelnya warna silver

eh, iya iya ada emoji alien. lupa dipake

 4 years ago 

bisa dilanjut dgn petualangan para 👾👽 nanti 🤣 aku baru ingat karena dia bertentakel, mustinya mirip ini 👾

Coin Marketplace

STEEM 0.14
TRX 0.35
JST 0.033
BTC 117251.82
ETH 4602.00
SBD 0.89