Minggu ini saya senang sekali karena dapat berkontribusi lagi di kontes pameran kesenian yang diadakan oleh Bapak @waterjoe di komunitas Steem Sea. Kontes ini sudah memasuki edisi ke tujuh. Luar biasa ya sudah sampai sejauh ini. Kalau teman teman melihat postingan saya yang lain, teman teman semua pasti tahu bahwa kesenian gerabah atau tanah liat adalah kesenian yang saat ini saya tekuni. Hari ini juga saya akan menjabarkan sedikit bagaimana membuat mural atau hiasan dinding dari tanah liat. Ya, seni ini juga mengunggulkan teknik mengukir di atas tanah liat yang dikeraskan.

Langsung saja untuk peralatan yang diperlukan adalah sebagai berikut.

1. Tanah liat
2. Triplek atau papan rata
3. Penggaris
4. Pensil
5. Alat ukir atau kawat
6. Kertas

Tahap 1

Untuk tahap pembuatannya kita harus menempuh beberapa tahapan yang cukup memakan waktu. Dalam tahap pertama, ratakan tanah liat yang masih lembab di atas triplek atau papan rata dengan ketinggian kira kira dua inches. Agak tebal memang karena tanah liat yang saya gunakan berasal dari tanah sawah bukan tanah yang digali cukup dalam. Tanah liat saya ini sedikit lebih rapuh dari tanah liat yang digali cukup dalam atau tanah bukit.

Jika sudah membuat papan tanah liat ini, cukup kita diam kan selama dua atau tiga hari. Dengan begitu tanah liat yang lembab akan mengeras dan memudahkan kita dalam mengukir.

Tahap 2

Selagi menunggu tanah agak mengeras, kita siap kan kaligrafi sebagai cetakan nanti. Untuk kaligrafi, kita bisa saja melihat kaligrafi kaligrafi yang menarik di internet sebagai inspirasi. Buat kaligrafi di atas kertas, lalu potong dengan rapi.

Tahap 3

Tahap berikutnya adalah tahap pengukiran. Kita bisa mengukir kapan saja selama papan tanah liat memiliki tekstur yang kering dan lentur. Tidak terlalu basah ataupun keras. Namun, saya akan membuat beberapa poin di bawah untuk memperjelas bagaimana saya mengukir di atas papan tanah liat.

• Ukur papan tanah liat untuk menentukan garis tengah. Letakkan tulisan kaligrafi yang sudah di potong rapi di atas papan tanah liat. Dengan adanya garis, kaligrafi kita akan tampak rapi.

• Cetak kaligrafi dengan menggunakan kawat atau pensil.

• Tentukan bentuk tekstur ukiran. Kalau saya saat ini, saya hanya membuat garis garis biasa saja. Tetapi sedikit saya ubah arah garis di sisi lainnya.

---

• Karena saya ingin menjadi seniman professional, saya akan berpura pura seperti salah satunya dengan membuat tanda nama saya di ujung karya ini. Hehe.

• Rapikan. Lalu diamkan sampai kering seutuhnya dan bakar. Untuk warna, kita bebas menggunakan warna apa pun sesuai selera kita!

Tidak masalah kalau memakan banyak waktu kalau hasilnya menawan seperti ini, bukan?😁