Penyesalan Diulang Tahun SteemSEA (Bagi Yang Tidak Ikutan) | Anniversary SteemSEA 1th Part 2

Ini merupakan lanjutan postingan saya kemarin yang berjudul “Wow....Sebegini Asiknya Pagelaran Acara Ulang Tahun SteemSEA ke-1 | Part 1” teman-teman bisa membacanya di sini.

Pada dasarnya saya menyadari kemungkinan besar teman-teman akan bosan membaca postingan ini, dikarenakan sudah sangat banyak yang menulis tema/kejadian yang sama walau dengan pengalaman yang berbeda. Tapi kenapa saya harus juga menuliskan kembali, jawabannya adalah; pertama saya perlu menyelesaikan tulisan saya yang masih tergantung. Kedua, tulisan ini sebagai media untuk mengingat kembali pengalaman menarik yang pernah saya lalui, sehingga suatu saat nanti dengan mudah saya mengingatnya kembali. Sekaligus untuk membuat iri mereka yang tidak ikutan, karena saya yakin mereka pasti menyesal. hahahaha

Oke, tanpa basa-basi saya langsung melanjutkan pengalaman saya setelah malam itu.
Pagi tatkala mentari menyiram bumi dengan sinarnya, teman-teman mulai riuh membangunkan mereka yang terlelap. Kecuali saya yang ketika itu sudah mulai di serang rasa kantuk, tidak terlalu sih tapi mampu membuat aku kurang semangat. Saya mengambil matras dan berjalan agak menjauh dari kerumunan teman-teman yang lain. Saya menggelarnya diantara dua batu yang berdiameter 30 cm dan satu baru berdiameter 10 cm yang saya jadikan pengganjal kepala. Dan saya meratakan batu-batu kecil di bawah matras agar punggung saya merasa nyaman tanpa ada yang mengganjal.

Sesaat saya mencoba memejamkan mata, tiba-tiba terdengar salah seorang dari teman berseru “Ayo makan minum, makan minum. Panggilan tersebut memaksa saya harus kembali membuka mata dan menghampiri dapur untuk sarapan. Saya mulai berpikir setelah sarapan nanti saya akan melanjutkan tidur saya, tapi apa boleh buat ternyata setelahnya teman-teman mulai melakukan foto bareng, dan tentu saja saya tidak ingin ketinggalan momen tersebut. Setelah jepret sana-sini, akhirnya saya kembali ke tempat tidur saya yang tadi tapi bukan untuk melanjutkan tidur, melainkan menggulung matras dan membawanya ke dalam tenda, dengan harapan saya bisa melanjutkan tidur di dalam tenda. Bukannya kenyamanan yang saya dapatkan ketika berada dalam tenda, tapi saya harus berjibaku dengan nyamuk yang perutnya buntal setelah menggarap tubuh teman-teman yang semalam bermalam di tenda. Saya kembali gagal memjamkan mata. Tapi saya tidak berputus asa, saya menuju mobil menyalakannya tapi saya merasakan kepanasan di dalamnya. Saya merasa nyaman setelah akhirnya menyalakan AC. Tapi pikiranku tidak tenang karena saya pernah membaca kisah orang yang meninggal keracunan dengan AC mobil. Akhirnya saya matikan lagi dan keluar dari dalam mobil.

Setelah putus asa, selanjutnya saya mendatangi pinggir sungai yang di sana telah terduduk lesu @rastaufik10, @muzack1, dan @curiesea. Kami pun ngobrol-ngobrol santai beberapa sebelum akhirnya memilih untuk mandi di sungai. Setelah mandi dan merasakan kesagaran di tubuh dan rasa ngantuk di mata, tiba-tiba @sailor01 datang membawa dua ekor kambing dan segera menjagalnya di rerumputan di tepi sungai. Setelah kambing disembelih, saya mencoba membantu mengulitinya. Sementara teman-teman yang lain sibuk dengan pekerjaan yang tidak perlu diperintahkan. Intinya semua bekerja untuk kesusesan acara Ulang Tahun SteemSEA.

Hari menjelang siang, teman-teman yang tidak ikut camping mulai berdatangan dan langsung ikut ambil bagian untuk membantu. Ada yang membersihkan kambing, ada yang memasak nasi, ada yang menyiapkan bumbu, dan ada juga yang mengumpulkan kayu bakar –saya tidak perlu mendetilkan siapa dan apa yang dikerjakan-. Singkat cerita, siang itu kami dapat makan kari kambing –kuah beulangoeng dalam bahasa Aceh- bersama-sama. Setelah kenyang, diadakanlah ceremonial kecil-kecil sebagai puncak acara.

Ketika itu saya bertidak sebagai Master of Ceremony secara dadakan membuka acara dan selanjutnya mempersilahkan @anroja untuk memberikan sambutan sekaligus memberikan motivasi kepada keluarga besar SteemSEA untuk bijaksana dalam memperlakukan sebuah komunitas. Setelah @anroja selesai memberi sambutannya, saya kembali mengambil alih dan mencoba mereview apa yang telah dikatakan kakanda Jalan –nama asli @anroja-. Selanjutnya saya memberikan waktu kepada kanda @radjasalman untuk memberikan arahan sekaligus harapan bagi para member SteemSEA. Dan seremonial ditutup setelah saya meminta @khairil98 untuk membaca doa dan kata-kata terimakasih dan permohonan maaf dari kami yang menjadi tamu dari luar kota atas segala tingkah laku yang mungkin kurang berkenan bagi teman-teman yang ada di Pidie Jaya.

Sekitar pukul 3 sore, saya dan rombongan berpamitan untuk pulang ke Lhoseumawe. Dan tepatnya magrib kami tiba di kediaman.

Demikianlah postingan ini selesai saya kerjakan sebagai lanjutan postingan saya sebelumnya. Dengan postingan ini saya kembali ingin mengucapkan HAPPY BRITHDAY TO STEEMSEA 1th semoga kita bersama akan terus berjaya kedepannya, amin ya rabbal alamin.