Membaca dan Hidup Dengannya

in STEEM Literacy2 years ago

IMG_20210830_013000 (2).jpg

Tanpa melihat jabatan atau profesi meskipun sudah lanjut usia, membaca sudah menjadi darah daging bagi “ayah” saya. Sempat mengalami sakit stroke selama 4, 5 tahun. Namun, siapa duga, dalam usaha menggali ingatan-ingatan usang dan mengakali kesepian ketika duduk di bawah rumah aceh tua warisan dari ibu tercinta, beliau mengisi waktu luangnya hanya dengan membaca.

Dalam daripada itu, kondisi usia tua memang memengaruhi kecakapan dalam membaca. Namun, agaknya semangat dan naluri membaca yang telah disemai sejak dulu kala beliau masih belia, dengan segala keterbatasan kondisi di usia senja, tidak dengan enteng merobohkan tabiat membaca beliau.

Begitulah, apa yang telah saya peroleh dari penglihatan jelas dari sosok ayah ketika almarhum beliau masih ada makin meyakinkan saya membaca itu bukan hanya sekedar hobi. Ia adalah kehidupan, teman ketika umur telah senja dan tubuh telah lemah.

Selebihnya hal itu kembali pada tangan kita pribadi. Saya sendiri mencoba membayangkan apa jadinya saya di usia yang sudah tidak “terik” lagi. Bayangan saya, saat semua sanak keluarga tinggal jauh. Pekerjaan berkebun. Tubuh sudah lemah. Pikiran tidak seperkasa dulu. Apa yang tersisa bagi saya selain semangat dan naluri membaca yang sedang saya geluti dan pupuki akhir-akhir ini?

Secercah kisah mengenai sosok pahlawanku (ayah).

By @anshari08

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 69774.83
ETH 3620.03
USDT 1.00
SBD 3.72