The Diary Game : 06 Mei 2024 - Rutinitas Dan Mengangkat Lumpur Dari Sumur

Hi Everyone, Selamat pagi dan apa kabar. Di manapun anda berada saya berharap kita semua dalam keadaan sehat-sehat saja, Dan segala rutinitas kita berjalan dengan rencana sesuai yang kita harapkan.

Membersihkan Sumur

Pagi yang indah terlihat dari ufuk timur begitu tenang sinar matahari tidak begitu terang karena langit sedikit berawan. Dan pagi senin, hari pertama awal nya minggu di bulan mie, aku awali pagi dengan semangat yang baru. Seperti biasa, aktifitas yang sama aku kerahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluargaku bahkan menjadi peningkatan hasil ekonomi usaha ku dengan meluaskan dagangan ku yang menjadi daya tarik bagi pelanggan ku.

30 hari telah berlalu, bergantinya bulan dengan hari yang baru, tentunya bulan MEI akan menjadi tempat sandaran kenangan cerita baruku. Tanpa ragu, iklim cuaca terus mengingatkan ku sehingga terjadi nya kekeringan sepanjang waktu, selama musim kemarau belum berkurang, ini terlewati begitu dalam.

Pagi yang tenang adanya tugas yang harus aku jalankan, tepatnya jam 07:00 aku berjalan keluar menuju ke lapakku berjualan merasakan sinar pagi sedikit hangat, Dengan semangat saya awali untuk membuka pengunci kios dan mengatur rapi dagangan keluar. Hal ini belum lengkap, jika tidak saya lakukan dengan menjaga kenyaman pelanggan untuk kebersihan lingkungan. Yap, menyapu dan mengutip sampah-sampah kecil bergulir ke tumpukan pembakaran (tempat sampah) dan aku menghilangkan itu dengan api agar menjadi debu.

Waktu berganti begitu cepat dan hari meningkat, tiba-tiba salah satu pelanggan ku datang dan membuat pesanan, sebagai penikmat kopi suhu pagi sebagian dari mereka pemuda desa yang sering ngopi di kios campuran ku. Sangat kebetulan istriku baru saja menyimpan suhu air yang tersimpan didalam termos. Lalu aku lansung menyediakan pesanan itu dengan menuangkan kopi sachet pilihannya dan takaran gula kedalam gelas tambahkan air teduh dan menghidangkannya keluar agar tidak lama menunggu.

Dengan curahnya hari, saya memilih duduk di pondok bambu, login ke steemit lansung memverifikasi beberapa anggota dan mencoba menulis karangan. Tidak lama istriku datang meminta bantuan untuk menjaga si gibran karena tugas rumah belum sepenuh nya selesai di kerjakan. Jadi sebagai tugas yang besar, aku menerima nya sekaligus menikmati suasana santai sambil melayani pelanggan memilih jajan disana, sehingga sang istri kembali dan menemaniku di pondok bambu. Kami mengobrol dengan hias obrolan tidak membuat ku sepi, apa lagi melihat tingkah lucu sikecil membuat kami tertawa.

Banyak waktu tersurat didalam obrolan, menunggu pedagang ikan keliling datang dan banyak pedagang ikan keliling kami lewatkan karena kami tidak tertarik untuk memilih membeli ikan karena ikan yang mereka bawakan harga nya meningkat sedikit lebih tinggi hari ini. Jadi, istri ku meminta tolong supaya aku pergi ke pasar bang-doi Teupin punti (pasar langganan) untuk berbelanja bahan-bahan istriku memasak siang.

Seusai menitip dagangan, Tanpa menunggu lebih lama, aku bergerak kesana dengan jarak tempuh sekitar 4 menit karena antara pasar dengan tempatku tinggal tidak begitu jauh, aku tiba lebih cepat. Setibanya disana, saya lansung memilih dan menyesuaikan pesanan seperti yang istriku butuhkan. Sangat kebetulan semua pesanan masih tersedia hingga saya memilih dua ikat bayam dan 5000 ikan teri/ikan asin. Setelah membayar pesanan saya mengarah pulang dengan durasi seperti aku datang.

Tiba di rumah, saya memberikan pesanan itu sehingga istriku mengambil kesibukannya untuk menyiapkan menu makan siang. Sedangkan gibran masih bersamaku agar memasak lebih cepat (menyiapkan menu makan siang). Beberapa jam berselang suara azan dhuhur di komandangkan sangat kebetulan juga istriku selesai memasak, lalu kami berganti karena saya akan menyelesaikan shalat dhuhur empat rakaat secara berjamaah di mesjid desa Blang. Selepas itu, aku pulang dan menambah tenaga dengan menyelesaikan makan siang dengan rebusan sayur bayam yang menyehatkan.

Kemarau musim panjang membuat air sumur mulai berkurang, sehingga air didalam mengeluarkan bau saat saya gunakan. Dua hari yang lalu aku mengajak abang iparku untuk membantuku mengangkat lumpur dan membersihkan sumurku agar mata air kembali normal dan bersih hingga hari ini abang iparku datang dengan janjiku, membantuku.

Sumur salah satu sumber mata air yang saya gunakan saat ini, sehingga sekarang tidak lepas yang melengkapi kebutuhan kami di rumah. setiap saat kami menggunakan sumber air sehat kami dari tempat mencuci dan mandi. Jadi sumur kami sudah lama tidak dibersihkan yang membuat campuran air dengan lumpur mengeluarkan bau tak sedap. Sehingga kami harus menjaga air bersih kami untuk melakukan pembersihan tahun ini.

Kami memliki sumur yang begitu dalam untuk mendapatkan kembali sumber mata air dengan mengangkat lumpur keluar. untuk tingkat ini abang ipar turun kedalam sumur karena pengalam nya dalam membersihkan sumur begitu baik. Dan saya membantu mengangkat air-lumpur dari atas menggunakan wadah yang abang iparku isikan di bawah. Tarikan beban begitu berat, saya menarik dengan cepat extra tenaga begitu kuat sehingga aku ikut mandi lumpur.

Banyak waktu kami habiskan, meskipun teriknya matahari membuat saya lelah dengan semangat kami aku dapat mengatasi nya agar aku tidak membuat kesalahan hingga tugas berjalan dengan baik. Setelah membersihkan aku datang ke sumurku untuk memastikan sumber mata air. Ternyata, air meningkat begitu cepat setelah beberapa menit pembersihan.

Selepas itu aku kembali ke posisiku menjaga dagangan, melayani pelanggan mencari kebutuhan hingga hari semakin sore, lalu saya memuat dagangan kembali kedalam dan menutup kios, tidak lama suara azan magrib di komandangkan begitu merdu, pertanda masuknya waktu magrib tanpa berlama-lama saya merubah pakaian ku lalu bergegas pergi ke mesjid tetanggaku untuk menyelesaikan shalat magrib tiga rakaat.

Malamnya saya keluar untuk membeli nasi goreng sebagai bekal malam malam, karena penyediaan menu makan siang siang tadi membuat nafsu makan istri dan anak-anakku terlihat rendah. Jadi saya mengarah pergi ke warung nasi untuk membeli nasi goreng ke desa mancrang, desa yang tidak jauh dari tempatku tinggal. Setidaknya saya harus menempuh perjalanan tiga menit kesanan.

Setibanya disana saya lansung mengajukan pesanan, tetapi beberapa lauk yang kami butuhkan baru saja habis hanya menyisakan telur dadar. setelah mengirim pesanan ke whatsApp sesuai yang saya lihat pilihan menu disana. Lalu saya memesan tiga porsi nasi goreng di isi telur dadar, satu porsi nasi goreng seharga 10K, IDR 30000 pembayaran untuk tiga porsi nasi goreng. Selepas itu saya langsung pulang.

Saya tiba dan melihat sang istri sedang sibuk melayani pelanggan berbelanja memilih jajan dan saya membantunya sekaligus memberikan pesanan porsi untuk nya makan malam, setelah istriku selesai makan aku bergantian untuk menyelesaikan makan malam dengan porsi nasi goreng yang membuat perutku kenyang. Aktifitas kembali berjalan seperti nya malam biasanya, menjaga dagangan mengatur waktu agar tidak bergadang hihi.

Demikianlah yang dapat saya tulis di dalam artikel The Diary Game saya hari ini berakhir dengan lancar. semoga terhibur bagi pembaca dan terima kasih sudah singgah di post saya. Sampai jumpa-_-

Salam @muksa