Lifestyle Diary Game : 01/05/2024 | Mengambil Obat Untuk Istriku Di Apotek Dan Menghadiri Undangan Duek-Pakat Didalam Desa

Salam semua Steemians?
Selamat malam dan apa kabar, Dimanapun anda berada saya harap kita semua dalam keadaan sehat walafiat. Dan segala perencanaan berjalan dengan lancar sesuai yang kita inginkan. Pagi ini saya bangun pagi pagi sekali begitu alarm berbunyi, saya bangun bergegas ke kamar mandi dan membersihkan diri lalu secepatnya pergi ke mesjid untuk melaksanakan shalat subuh secara berjamaah dua rakaat. Selesai shalat saya lansung pulang menikmati pagi begitu nyaman dan tenang.

Sarapan Pagi

Pagi ini istriku tidak sempat membuat sarapan karena gak enakan badan membuatnya lesu sebagian pegerangan tidak Sepenuhnya berjalan. Hal ini membuat ku sedih karena kondisinya yang sekarang, sehingga aku pergi keluar untuk mencari sarapan ke warung terdekat, penjual menu sarapan khusus setiap di pagi hari.

Setiba nya disana, saya lansung membuat pesanan. Saya memesan tiga porsi lontong. Tidak lama pesanan ku di siapkan sehingga secepatnya saya pulang kerumah dan memberikan pesanan sarapan itu kepada istri ku dan anak-anakku. Dan kami menikmatinya bersama. Saya sangat senang bisa membuat mereka bahagia meskipun salah satu yang kami cinta sedang lesu, kurang semangat.

Pergi Ke Apotek, Mengambil Pesanan Obat Untuk Istriku

Waktu terus berlalu, sehingga istriku meminta tolong agar aku pergi ke apotek geudong untuk mengambil pesanan obat penenangnya disana. Tanpa menunggu lama aku bergerak kesana dengan mengendarai sepeda motor 15 menit tiba di tujuan, apotek geudong. Disini saya disapa oleh petugas sekaligus perawat apotek yang sedang bertugas melayani pelanggan nya. di dalam antrian, saya menyelesaikan urutan antrian sehingga saya memberikan contoh pesanan yang istriku berikan, Sehingga pesanan sesuai yang istriku butuhkan.

Sedikit menunggu pesanan di samakan, dan pesanan dapat di rujukan lalu aku membayar obat itu dan secepatnya pulang kerumah. Saya pulang seperti aku datang, dengan kecepatan kendaraan aku tiba di rumah. Dan memberikan pesanan obat itu ke pada istri ku yang sedang menunggu obat penenangnya datang hingga dia memilih untuk beristirahat, meskipun sulit harus menemani anak-anak bermain.

Membantu Istri Membeli Sayur Ke Pasar Tradisional

Seiringnya waktu terus berjalan meningkatnya hari semakin panas, dan aku memutuskan untuk pergi ke pasar untuk berbelanja beberapa kebutuhan memasak menu siang. Setelah memberikan catatan dengan yang istriku rujukan, aku lansung bergerak ke pasar tradisional yang tidak jauh dari tempatku tinggal.

Dengan durasi kecepatan kendaraan, lima menit saya tiba di pasar tradisional dan mampir disalah satu pedagang yang ada lingkungan pasar itu, Disini saya lansung membeli kebutuhan seperti yang istriku pesanan. Seperti sayur campur, bawang dan kunyit. Selepas semua terkumpul saya membayar pesanan dan bergerak mengarah pulang, tiba di rumah saya membantu istriku menyelesaikan memasak karena istriku belum sepenuhnya pulih, tenaga masih rendah.

Sehingga kami dapat menyiapkan menu makan siang yang mengubah suasana begitu indah. Dan kami menikmati makan siang bersama, selepas makan aku bergerak ke kamar mandi membersihkan diri untuk menyelesaikan shalat dhuhur empat rakaat, selesai shalat saya memulihkan tenaga dengan beristirahat hingga tertidur begitu nyenyak.

Menata Rak Tanaman Gambas

Tepatnya jam 16:00 aku kembali sadar karena cuaca uap panas membuatku sadar. Aku bangun dari tidurku karena suara Qamat ashar juga sudah di komandangkan, lalu aku melangkah kaki ke kamar mandi dan mandi agar tubuh kembali segar dari cuaca uap panas dan juga sekaligus berwuzhuk lalu secepatnya menyelesaikan shalat ashar empat rakaat.

Cuaca sedikit adem, Mengingat tanpa kegiatan yang dapat saya lakukan, sehingga aku pergi ke kebun samping rumah ibu mertuaku untuk melanjutkan tugas menata rak tanaman gambas atau yang sering di sebut sebagai tanaman oyong yang aku tanaman mulai tumbuh dan melilit ke atas. Saya melakukan nya secara santai dan perlahan-lahan sehingga aku dapat menyelesaikannya dengan mudah. Untuk rak ini saya menggunakan bambu tua dengan meningkatkan ketinggian agar lebih mudah pada saat panen berlansung. Tanpa sadar hari semakin sore, saya keluar dari kebun dan pulang kerumah dan kembali membersihkan diri. Tidak lama suara azan magrib di komandangkan pertanda masuknya waktu shalat magrib yang harus saya selesaikan.

Menghadiri Undangan Duek-Pakat, Rapat Sebelum Acara Pesta Di Tempat Tinggalku

Makan Malam Bersama Para Undangan

Setelah shalat magrib, saya harus menghadiri acara senak keluarga. Saya pergi kerumah saudara di dalam desa yang sedang melangsungkan acara duek-pakat di tempat tinggal ku istilah duek-pakat ialah rapat antar kerabat dan khusus tamu undangan, acara malam untuk menantinya sebelum hari perayaan tiba. Ini salah satu adat kami di dalam desa yang madih berkembang dari masa-ke masa sehingga saat ini masih terkenal luas di negaraku indonesia sebagai kata DUEK-PAKAT!

Setibanya saya, saya di sambut oleh pemilik rumah, pemilik rumah salah satu kerabat akrab istriku yaitu kanda @humaidi abang dari pengantin, saya melihat kanda Humaidi yang begitu sibuk menyambut para tamu undangan dan saudara nya berdatangan. Di sisi penyambutan due-pakat, disini kami mengutip anggaran seihklas dari saudara dan para tamu undangan. Setelah itu saya menuju ke meja prasmanan makanan untuk memilih menu makan dan saya menikmatinya bersama para tamu undangan. Hal ini mengubah suasana malam lebih indah ketika makan jamuan hidangan bersama-sama.

Selepas makan menunggu para tamu undangan pulang, dan saya inisiatif untuk membantu mereka dari segala sisi kesulitan, terutama mengangkat piring kotor keluar dan hal sebagainya yang begitu mengesankan.

Demikianlah yang dapat saya tulis di dalam artikel Lifestyle Diary Game saya berakhir dengan baik. semoga terhibur bagi pembaca dan terima kasih sudah singgah di post saya. Sampai jumpa -_-

Salam @muksa