Antara Hujan dan Air Mata [ bilingual ]

There's a tightness in your chest when you hear you tie each other up with others. I stare at the coffee table while enjoying your posting on the heart-wrenching Instagram. Your guard is too selfish to share.

Ada sesak dalam dada saat mendengar kau saling mengikat sayang dengan orang lain. Aku terpaku di meja kopi sambil menikmati postinganmu di Instagram yang menyayat hati. Bahagiamu terlalu egois untuk dibagi.

"For a woman of appointment like you I think it is not worth beside me".

“Untuk perempuan pematah janji sepertimu ku kira tak pantas bersanding di sebelahku”.

I think our love all this time from heart to heart. Apparently I'm inedible of your tricks. Really I want to have you. Although not forever, at least I who colored your nights like yesterday.

kukira cinta kita selama ini dari hati ke hati. Rupanya aku termakan tipu muslihatmu. Sungguh aku ingin memilikimu. Walau tak selamanya, setidaknya aku yang merwarnai malam-malam mu seperti kemarin.

Everything about you is painful, regretful speech. The contents of my head still keep your name, but my lack of care in you makes him sad.

Segalanya tentangmu adalah perih, penyesalan berucap lirih. Isi kepalaku masih saja menyimpan namamu, Namun ketiadaanku dihatimu membuatnya pilu.

Have fun with the people you choose, who can fulfill all your wishes. Since I can not give you more, I can only love you with simple, but perfect for you to receive.

Bersenang-senanglah dengan orang yang kau pilih, yang dapat memenuhi segala inginmu. Karena aku tak bisa memberimu lebih, aku hanya bisa mencintaimu dengan sederhana, namun sempurna untuk kau terima.

Enough of you is destroying my feelings, killing my love. I will not repay you, lest you get killed by hearing my name and longing that will pierce you right in the chest.

Cukup kau saja yang menghacurkan perasaanku, membunuh cintaku. Aku takkan membalasmu, biar kau mati terbunuh mendengar namaku dan rindu yang akan menusukmu tepat di dada.

My dream, you.
However, I will turn that dream into a heartbreak that later resides in the trough of your heart. Where it was, I've forgotten you.

Mimpiku, kamu.
Namun, aku akan merubah mimpi itu menjadi sembilu yang nantinya bersemayam dalam palung hatimu. Dimana saat itu, aku sudah melupakanmu.

I'm not cruel.
It's just regret I'm sure come to cover you. But in vain if you come back again begging me, because my race on that day is no longer for you.

Aku tidak kejam.
Hanya saja penyesalan aku yakinkan datang menyelimutimu. Namun sia-sia jika kau kembali lagi mengemis padaku, karena rasaku pada hari itu bukan lagi untukmu.

Cry, no matter what you feel. Because the happiness you impose will not be implied on the inside.
Speech and weeping will you shout in prayer, regret also accompany your nights with sad.

Menangislah, apapun nantinya yang kau rasakan. Sebab bahagia yang kau paksakan tidak akan tersirat pada batin.
Ucapan dan tangisan akan kau teriakan dalam doa, penyesalan pun ikut menyertai malam-malammu dengan nelangsa.

Now, I read your happiness one by one with it. Enjoying pain to the breaking point, time will be a witness to the rain pouring down the cheek.

Kini, aku membaca satu per satu kebahagianmu dengan nya. Menikmati sakit hingga batas perpisahan, waktu akan jadi saksi atas hujan yang mengalir deras di pipi.

I will no longer collect the opium I once received at any time.
Please take cover in another embrace, let me look at you from afar with a clouded rain in the eyes. See you later in the day to meet the sun that shone on the dark yesterday.

Aku takkan lagi menagih candu yang dulu bisa kuterima kapan saja.
Silahkan kau berlindung di lain pelukan, biar saja ku menatapmu dari kejauhan dengan mendung di hati hujan di mata. Sampai nanti di lain hari bertemu mentari yang kan menyinari sisa gelap kemarin.

I will prove to you; destruction can be in tandem with success. Because the spirit is getting smoldering even though I have to walk with tears.

Akan ku buktikan padamu; kehancuran bisa seiringan dengan kesuksesan. Karena semangat yang semakin membara walau aku harus berjalan dengan air mata.

For I love you is the sorrow I must bear.

Sebab mencintaimu adalah duka lara yang harus aku tanggung.