[#NarasiLestari 12] Permulaan Ramadhan di Perantauan
Permulaan Ramadhan di Perantauan
Narasi Lestari oleh: AnggrekLestari
Tawarih malam pertama dengan mukena pemberian Ibu sejak tahun pertama aku pergi di perantauan. Halus permukaan mukena meninggalkan sentuhan dari tangan-tangan ibu untuk membesarkan sebuah kehidupan.
Sajadah tua yang mengiringi doa, pemberian Bapak yang semakin hari tidak ingin kuanggap tua,
dan selalu bertambah kucinta.
Sajadah yang berisikan doa Bapak beribu rindu
agar kegelapan tidak sedikit pun menyentuh mataku.
Lampu-lampu obor di perkampungan mengingatkanku tentang lampu minyak yang dinyalakan Bapak untukku belajar. Bapak bilang, sejauh apa pun mimpi itu terasa aku harus kuat untuk mengejar.
Selamat datang Ramadhan, penuh kerinduan
sekaligus pertemuan lagi kepada bulan penuh keberkahan.
Semoga apa-apa yang kita rindukan, akan terbayar dengan suka dan cinta serupa aroma opor ayam buatan Ibu di bulan Syawal yang penuh kemenangan.
Setiap puasa Ramadhan, kesan selalu berganti, semoga positif ya. Semangat @anggreklestari.
Semoga mukenah dan sajadah nya dapat menyampaikan pesan rindu kepada orang tua melalui doa, dan cukup Allah yang menjadi penghubung antara cinta kedua orang tua dan anaknya.
Amiiin. Semoga rindu tersampaikan
Mmmm ramadhan selalu dinanti dan penuh kesan 😍
Selamat menyambut keberkahan.
Sukses selalu
Semoga semakin berkah dibulan yang berkah ini.. Selamat menjalankan ibadah puasa @anggreklestari.... 😊
Amiiin. Selamat berpuasa juga untuk Bunda dan sekeluarga.
Pulang nak pulaaaaang.
Pasti pulang dong