Mengenal Sosok Sultanah Tengku Putroe Syafiatuddin Cahaya Nur Alam

in #indonesia6 years ago

image Source Bunda Putroe mengucapkan rasa syukur atas penganugrahan Pahlawan Laksamana Malahayati.

Tidak banyak yang tahu tentang sosok wanita dari keturunan pahlawan ini. Beliau ialah Sultanah Tengku Putroe Syafiatuddin Cahaya Nur Alam atau biasa dipanggil Bunda Putroe.

Hari ini, 6 Juni 2018 kabar meninggalnya Bunda Putroe beredar cepat di kalangan masyarakat Aceh melalui media sosial dan grup-grup WhatsApp. Saya sendiri belum begitu tahu siapa Bunda Putro, saya pertama mendengar namanya tahun 2017 ketika menerima plakat pahlawan dari Presiden. Atas kekurangan informasi tentang Bunda Putroe, tahun lalu saya mencoba cari tahu di Google siapa sesungguhnya Bunda Putroe? Sungguh sangat mengagetkan saya, ternyata beliau wanita hebat terlahir dari keturunan yang sangat terhormat walaupun hidupnya banyak menghabiskan waktu di perantauan sampai ajal menjemputnya.

imageSource Bunda Putroe bersalaman dengan Presiden Jokowi di Istana Negara

Kalimat ucapan duka dan mendo'akan yang beredar di media sosial Innalillahi wainna ilaihi rajiun

Telah wafat : Tengku Putroe Syafiatuddin Cahaya Nur Alam binti Tuanku Raja Ibrahim bin Sultan Tuanku Mohammad Daud. Pada tanggal 6 Juni 2018, pukul 05:00 WITA di Mataram, Lombok.

Jenazah direncanakan akan dibawa ke Banda Aceh pada hari ini, tanggal 6 Juni dengan pesawat Garuda. Perkiraan tiba di Banda Aceh, pukul 19:30 WIB. Dan akan di kebumikan di komplek makam Sultan Iskandar Muda di sampeng pendopo Gubernur Aceh. Allahummafirlaha asoe syurga.

Sebelumnya Sultanah Bunda Putroe memang belum seberapa dikenal masyarakat, beliau mulai dikenal masyarakat sejak 9 November 2017 tahun lalu dalam satu upacara penganugerahan gelar pahlawan di Istana Negara, Jakarta sebagai ahli waris, Almarhumah ‘Bunda Putroe’ menerima plakat gelar Pahlawan Nasional Laksamana Malahayati oleh Presiden Jokowi.

Sultanah Bunda Putroe, meninggal dunia di Lombok Nusa Tenggara Timur dalam usia 86 tahun, Rabu (6/6/2018) bertepatan dengan 21 Ramadhan.

Menurut informasi yang beredar Jenazah akan dikebumikan di kompleks makam raja-raja Aceh Kompleks Baperis, Banda Aceh.

Dijadwalkan jenazah tiba di Banda Aceh, Rabu (6/6/2018) malam pkl 20.30 dari Lombok.

imageSource Teungku Putroe Safiatuddin Cahya Nur Alam menerima Plakat gelar Pahlawan dari Presiden Jokowi di Istana Negara sebagai ahli waris Laksamana Malahayati

Sultanah Bunda Putroe

Cucu Sultan Alaidin Muhammad Daud Syah--sultan terakhir kerajaan Aceh--tersebut meninggal dalam usia 86 tahun.

Selama ini, Putroe Safiatuddin Cahya Nur menetap di Mataram, NTB bersama keluarganya.

Untuk diketahui, Teungku Putro Safiatuddin Cahya Nur Alam atau akrab disapa "Bunda Putroe," adalah ahli waris dari Kesultanan Aceh.

Bunda Putroe merupakan anak dari Tuanku Raja Ibrahim bin Sultan Alaidin Muhammad Daud Syah.

Demikian secuil tentang Teungku Putro Safiatuddin Cahya Nur Alam yang saya kutip dari berbagai sumber.[]

imageSource

By. @benimardaniat

Sort:  

postingan yang sudah saya tunggu-tunggu dari para sahabat steemian... keren bang @benimardaniat

Mencoba setiap apa yang kita tulis bermanfaat bagi orang lain.

You got a 3.95% upvote from @upme thanks to @benimardaniat! Send at least 3 SBD or 3 STEEM to get upvote for next round. Delegate STEEM POWER and start earning 100% daily payouts ( no commission ).

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63642.15
ETH 3126.93
USDT 1.00
SBD 3.87