Kari Bebek dan Cerita-cerita di Sebaliknya

in #indonesia6 years ago

IMG_20180609_233156.jpg

AKHIRNYA LIMA BEBEK berkumpul dalam belanga. Jasad bebek kalau boleh jujur. Sebab nyawa mereka sudah duluan tercabut sejak di rumah jagal. Lantas mereka mengalami dua kali 'azab' sebelum menerima 'maha azab' terakhir sewaktu kena kunyah umat manusia.

Yang pertama adalah ketika mereka direbus dalam satu dandang besar. Lantas segala bulu dicabut oleh jemari profesional atau pun amatir, untuk kemudian mengalami mutilasi dalam potongan-potongan kecil. Untuk dua penderitaan itu, benar adanya, bahwa nyawalah yang membuat segala makhluk punya rasa.

Dan kematian adalah peristiwa yang memerdekakan tubuh dari segala jenis siksa dunia.

Itu sebabnya ketika mendidih dalam rebusan dan kena mutilasi dalam potongan-potongan kecil, tak ada secuil pun rintih atau desis bebek yang terdengar di telinga. Hal mana yang membuat umat manusia tak mesti jatuh iba. Dan kita dengan santai menyiapkan tungku beserta bumbu-bumbu tertentu untuk menjadikannya mewujud sebagai sepinggan kari bebek yang sedap sejak didih pertama dalam belanga.

IMG_20180610_001824.jpg

IMG_20180610_001845.jpg

BUMBU. Merica, adas, kapulaga, kunyit, bawang, kayumanis, bunga lawang atawa pekak, ôn teumurui, daun salam, kunyit, kelapa gonseng, bawang, ketumbar, cabe, garam, campli kleng, dan rupa-rupa rempah lainnya. Adalah apa yang membuat bebek--pula jenis-jenis ternak lain, merasa lebih terhormat sebelum naik tungku. Sejumput bubuk ganja dan bungong kala atau orang Thai menyebutnya daalaa dan di Wikipedia boleh kau cari dengan kata kecombrang, adalah pelengkap yang membuat bebek merasa lebih bahagia dalam kematiannya.

Tapi segala rempah yang ada tetap berpulang pada: melalui tangan siapa ia kena racik. Sebab untuk menakarnya, apalagi saat sang koki tengah berpuasa, diperlukan belasan kali kegagalan sebelum mencapai tingkat paling purna. Tingkat bagaimana ia bersejawat dengan pelbagai karakter rempah sebelum menghaluskannya dalam penggilingan. Jelas saja menakar bumbu adalah pekerjaan menyeimbangkan nalar dengan rasa. Yang dengannyalah ia menaklukkan indera pengecap para penyantap hingga menimbulkan kagum dan decak.

Maka tibalah saatnya api dihidupkan. Tungku pegang kendali. Belanga menganga, menunggu gilirannya. Dan bebek yang telah berselibat dengan bumbu dihambur dengan perlahan ke dalamnya. Lantas menakar air untuk jadi kuah adalah niscaya. Sama niscayanya dengan menakar api di tungku. Cara bagaimana mengatur waktu kari bebek sampai di tahap didih pertama. Cara bagaimana menjaga daging bebek empuk sampai ke serat-serat terhalusnya.

Selebihnya nikmat apakah yang kau dustakan ketika aroma kari bebek menguar dari kepul asapnya. Bahkan bermenit-menit sebelum waktu santap berdentang, sela-sela gigi telah berubah jadi mata air saliva bening. Mulutmu dilanda musim pasang. Hanya akan surut ketika kari bebek tumpas dari belanga. Dan kini giliran kau yang menganga, mencari-cari udara setelah kenyang mendera.

IMG_20180610_022049.jpg

Sort:  

Nyan bau jih neu kubah lam plastik bang. Singoh cit uroe neu buka.. hehehe

Teulat that meureumpok info. Haha

Lon lake muah beunoe hanjuet kujak dan ka tuwo lon...hahaha

Padahai rap2 detik terakhir na lon kirem gamba rot wasap. Haha

Meucroep mangat kira ju.

Kiraju mangat! 😁😁

Sang beulangong baru that mantong kanda ya

Baro sigoe rening. Haha

Patut keuh deuh mengkilat meunan 😊

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63877.55
ETH 3143.56
USDT 1.00
SBD 3.97