Bolu Pisang baru keluar dari Oven😊

Salam Semua, Salam Mulia Semua kita, Semua Mulia🙇

Di dapur ada pisang setengah sisir, beberapa waktu lalu beli tepung yang bisa mengembang sendiri (keren aja nih tepung, bisa ngembang sendiri kan😉) teruus.. lagi pada nonton siaran langsung kejuaraan antar-klub Sepak Bola Piala Presiden 2019, cuma ada kopi, tanpa cemilan. Lagi tidak berminat bikin cemilan juga siy, mau beli martabak manis lagi, Bapaknya Suami pasti protes😀 itu lagi?

Mau bongkar arsip #dasterchef khawatirnya ntar malah nggak jadi bikin karena banyak bahan yang tak tersedia. Akhirnya, nemu ini dikotak tepung yang bisa ngembang sendiri itu😂

yaay, resep bolu pisang, semua bahan tersedia kecuali Loyang😨

Biasanya, Saya selalu menghindar kegiatan panggang-memanggang menggunakan Otang alias Oven Tangkring bingung ngatur suhunya. Tapi demi memanfaatkan buah pisang yang agak benyek karena terlalu matang itu, mari memanfaatkan status percobaan pertama selalu berhasil😊

Bahan sudah disiapkan semua, baru ingat Loyang tidak ada. Maka selepas Isya, bersama suami mencoba keberuntungan menemukan Loyang yang tepat sambil mikir juga, bila tidak ada, harus ngorbanin salah satu panci saus😁😁.

Maka Kami mengendarai sepeda motor yang kemarin baru diganti ban dalam bagian belakangnya😊 beberapa meter mencapai Toko Bahan Kue, Bannya gembos😡 maka Sata memutuskan untuk berjalan kaki menuju toko sedangkan Suami mencari bengkel yang masih buka.

Tokonya Tutup! Bengkel terdekat 500 meter lagi😄

Maka perjalanan dilanjutkan sambil menuntun sepeda motor, bengkel yang disarankan orang-orang sekitar tadi masih beroperasi dan beberapa meter di sebelahnya ada toko kelontong 😂 waahh, tanpa ragu lagi langsung dihampiri. Alhamdulillah, Loyang aluminium murah meriah gampang peyot itu ada di sana 😍😍😍😍 jadi kita bikin Bolu Pisangnya!

Suami menyarankan supaya Saya tidak ikut menunggu proses menambal ban, beliau mencarikan sebuah becak (dengan tukang kayuhnya juga dong😆) yang bisa mengantar saya ke rumah. Dengan berat hati karena harus meninggalkan kesempatan menginterogasi tukang tambal ban, Saya langsung duduk baik-baik di becak sambil melihat ke kanan dan ke kiri tanpa mengangkat kaki😊.

loyang murah 2 dapat 35ribu saja😊 mudah2an nggak bikin kue gatot😆

Otang milik kakak ipar pun diturunkan dan dibersihkan dari debu, meski tidak nangkring denfan manis di atas kompor gas, tapi cukup gagah lah. Otang dipanaskan, selanjutnya melakukan setiap adegan yang tertulis pada resep dengan patuh (oooppss.. saya kurangi gula dan susu tapi menambah pisang😆).

Maaf tidak ada foto adegan karena saya sibuk bikin adonan😊

Saya memilih menggunakan loyang yang terbesar meski tidak tahu itu ukurannya 20cm atau berapa. BISMILLAH saja, Insya Allah sukses. Selanjutnya dimasukkan ke Otang sambil menandai waktu, setidaknya saya harus memanggangnya selama 35-40 menit.

bagian bawahnya tampak indah dan cukup solid, loyang dan otang menunaikan tugas dengan sukses!

Berikutnya tinggal dibalik dan disajikan😊 Saya nekad menambahkan keju parut sebelum memanggangnya tadi, sebagai improvisasi 😅 itu penyakit utama saat Saya mencoba sesuatu. Bapaknya suami dengan sabar menunggu agar bisa menikmatinya, meskipun pertandingan sudah berakhir😂

Hasilnya juga luar biasa sukses, mantap dan matang sempurna😉 Bapaknya Suami pun makan dengan asyik, sampai nggak makan nasi lagi😂

Suami pun sudah tiba di rumah, bawa mendoan pulak. Bolu pisangnya buat sarapan besok katanya. Kami lalu begadang sambil nunggu siaran langsung Piala Champion Eropa. Sekitar pukul 3 pagi, terdengar bunyi gas lepas dari luar. 😂😂😂😂 ban motor yang baru diganti, gembos lagi!

Besoknya diperbaiki, ternyata bannya Pecah sendiri😡😬😯 padahal kata tukang tambal ban, dia akan carikan ban dalam yang bagus dengan harga yang lumayan. Jiaahhh.. bagus kok meleduk sendiri?

Ya sudah lah..memang harus begitu ceritanya. Yang penting, sekarang punya loyang, bisa manggang kapan-kapan kepingin lagi😆

Begitu ceritanya, terima kasih sudah berkunjung, TAMAT!