Demikianlah...Cinta💖💝💕

Seumpama engkau menanti kembang wijayakusuma muncul tangkai bunga dari ketiak daun yang cukup usianya, setelah bertahun-tahun kau tunggu dia membesar dari sepotong daun yang kau dapat dari belas kasih seorang kerabat, tetangga, kawan bahkan orang asing sekalipun.

Dadamu seperti sesak penuh air kurang udara sebab terlalu penuh, hingga air mata pun mengalir sedangkan matamu tak bisa lepas jua dari indah rupa dan bibirmu tak henti mengucap cinta memanggil cinta.

Bila kau bisa menemukan kata untuk setiap waktu yang berlalu saat bersamanya, maka meski semua kata pujian yang pernah kau rekam dengar sepanjang usiamu pun belum tentu cukup untuk menyampaikan isi hatimu.

Mungkin ketika cinta bertaut dalam senyap, detik ke detik yang terdengar hanya desir angin yang bergerak atas nama Cinta Maha Agung, yang kerap dijadikan alasan untuk membunuh atas nama nafsu namun sembunyi dalam panji-panji cinta. Kau tahu, teriakan kadang mengubah makna cinta?

Dalam hening, lebih mudah menemukan makna cinta bagi mereka yang telah menemukan hakikat dan makrifat cinta, meski hening bagi sebagian orang bermakna damai. Aarrghh.. jangan pula kau sangka kebisuan adalah kedamaian. Tapi.. kau bebas bila menganggapnya demikian.

Cinta tak berwarna sekaligus punya banyak warna. Mewujud dalam tindak gaya bukan sekedar kata. Orang menyebutnya cinta saat keinginan bersama dengan makhluk dalam setiap langkah hidup, menemukan keselarasan dan menuju akhir yang entah bagaimana, namun cukup diwakili satu kata "bahagia".

Pernah kau dengar seorang Ibu membunuh anaknya atas nama cinta? Tidak... mereka tidak membunuh karena cinta. Atau seorang Ayah meniduri anak gadisnya karena cinta? Tidak.. mereka tidak menghancurkan cinta dengan cinta. Tapi mereka manusia, mudah tergelincir karena salah memaknai cinta.

Pernah kau lihat seseorang memapah orang yang terluka meski mereka asing satu sama lainnya? Kau tahu ada cinta tak terlihat yang mendorong gerakannya? Oohh.. sudah sepatutnya orang saling menolong bukan saling membunuh kan? Jadi di mana cinta?

Tidak pada benda mati yg dijadikan simbol keindahan dan kelezatan dunia, kawan. Tidak pada syair-syair hikayat puisi lagu mengungkap rasa dan hasrat purba. Kau mau kuberitahu di mana menemukan cinta?

😂😂😂 kau pikir aku siapa? Detektif pelacak keberadaan cinta? Memangnya cinta berwujud apa yang kau inginkan? Bisa kau tangkap angin dan harum bunga wijayakusuma? Dalam benakmu, hatimu, pikiranmu saja adanya.

Hujan dan matahari bila bersama hadir pula pelangi😊 engkau dan kekasihmu bersama hadir pula Tuhan. Jadi mau cinta seperti apa lagi yang kau inginkan?

Cinta ya demikian...Memberi tanpa memaksa untuk menerima, seperti cinta Tuhan kepada hamba-Nya.

ini bukan postingan 14 februari beuh😋