Steemit Platform Berekspresi Anak Cerdas

Sumber

Sahabat, apa kabar? Tetap semangat menjalani rutinitas ya. Informasi ‘bahagia’ bisa muncul tanpa terduga, di mana saja dan kapan saja. Sabtu (2/6/2018) dini hari, ketika sedang asik meet up dengan rekan steemian di Meulaboh, Provinsi Aceh, Indonesia. Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Barat, Dr. Khairuddin M.Pd, hadir mengejutkan di hadapan saya, sambil berujar “Bimbingan literasi yang telah kita rencanakan itu, sudah saya masukan dalam perencaan di Bappeda ya! Tim penulis dan Jurnalis harus siap-siap,” ucapnya penuh optimis, namun mengundang saya terpelongo.

Siapkan? Lontaran pertanyaan beliu kepada saya. Tapi entah mengapa mulut ini tak mampu merespon cepat untuk menjawab latah ‘siap,’ malah membikin saya tertegun (tercengang) sesaat. “Saya terpukau mendengar kabar itu. Seolah-olah masih berada di ‘alam mimpi.” Namun keadaan ‘terpana’ itu tak berlangsung lama, karena buyar seketika usai Dr. Khairuddin kembali menanyakan dengan nada tegas, tentang kesiapan tim penulis. Spontan saya jawab saja, “siap pak!”

Padahal wacana memanfaatkan penulis untuk mendidik pelajar berliterasi baru beberapa hari lalu, saya bersama Dr. Khairuddin membahasnya. Tapi kini, bakalan menjadi program andalan untuk melahirkan generasi masa depan yang cerdas. Ini link https://steemit.com/indonesia/@denysatika/spiritual-cerdas-dan-kreatif-steemit-be87518b529bb

Jika program memberikan bimbingan terhadap pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) telah diterima, maka sekumpulan penulis berbakat dan terutama dari kalangan Jurnalis dapat segera berkumpul untuk membentuk tim bimbingan literasi. “Tim pembimbing literasi akan dibagi sesuai jumlah rayon. Sehingga harus mendatangi setiap sekolah yang berada dalam rayon masing-masing. Meskipun lokasi sekolah berada di pelosok, tim wajib mendidik, bahkan memprioritaskan anak-anak pedalaman lebih pintar,” petunjuk Dr. Khairuddin.

Namun, sebelum terjun ke sekolah-sekolah, tim penulis, terlebih dahulu harus memperoleh bimbingan teknis dari saya (Dr. Khairuddin), agar saat menerapkan proses belajar mengajar berliterasi, dapat berjalan sesuai rencana awal, yakni; mudah dipahami serta dimengerti oleh pelajar. “Ada metoda mengajar sederhana juga dari saya, biar murid SD dan pelajar SMP lebih cepat paham untuk memulai merangkai sebuah kata menjadi tulisan,” kata Dr. Khairuddin.

Dalam setiap pertemuan, tim pengajar dituntut tidak boleh lupa, dalam setiap menit dan jam untuk senantiasa memberikan motivasi berupa ‘rangsangan’ kepada pelajar supaya; selalu membaca, selalu menulis, selalu menyampaikan, dan selalu menyimak, apapun yang ada disekitarnya. Jika budaya berliterasi telah menjadi tradisi atau kebiasaan, Dr. Khairuddin sangat optimis, tak ada alasan lagi ‘kebodohan’ menjadi bagian dari generasi kita.

Karya tulisan sederhana milik pelajar harus ditampung untuk di edit oleh tim penulis. Selanjutnya akan dipostingkan pada media sosial Steemit. “Steemit ini jejaring dunia maya cerdas. Karena tanpa disadari telah merangsang generasi kita untuk rajin membaca, menyimak, dan menulis. Saya sangat mendukung keberadaan wadah blog media ini yang bisa menampung tulisan anak-anak daerah saya,” ungkapan Dr. Khairuddin.

Ia juga mengungkapkan setiap anak terdapat kecerdasan (intelligence) berbeda-beda, jika mengutip hasil riset Prof. Howard Gardener ( asal Amerika), Dr. Khairuddin memaparkan terdapat delapan (8) jenis kecerdasan anak yang dapat dikembangkan sesuai bakat terpendam.

Beragam kecerdasan ini harus dikembangkan sesaui jenis intelligence seorang anak. Dr. Khairuddin kembali merincikan delapan jenis intelligence tersebut, yaitu : 1. Kecerdasan linguistik dengan kemampuan mengkaitkan kata-kata secara efektif, baik tulisan dan lisan, 2. Kecerdasan logik matematik dengan kemampuan memecahkan masalah, bahkan sampai menyusun solusi berdasarkan urutan logis, bahkan kecepatan hitungannya mampu mengalahkan kakulator, 3. Kecerdasan visual dan spasial dengan melahirkan kemampuan melihat dan mengamati dunia visual serta spasial secara akurat. “Kalau kecerdasan ini cocok dengan postingan video durasi pendek di Steemit,” detilnya.

Sementara 4. Kecerdasan musik dengan kemampuan selain menikmati, juga dapat mengamati, mengarang dan mengekspresikan berbagai bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap irama beragam jenis alat musik, 5. Kecerdasan interpersonal, kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain, 6. Kecerdasan Intrapersonal kemampuan yang berhubungan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Bahkan mampu memahami kekuatan diri sendiri, kelemahan diri sendiri, dan mampu memotivasi diri sendiri untuk disiplin.

Selanjutnya 7. Kecerdasan kinestetik merupakan kemampuan untuk menggunakan tubuh secara trampil dalam mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. 8. Kecerdasan Naturalis adalah kemampuan mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan.

Kebiasaan anak yang rutin membaca, menulis, menyampaikan, dan menyimak, apapun yang ada disekitarnya, dapat melatih bakat (jenis kecerdasan) terpendam yang mengkarakter dalam jiwa masing-masing pelajar. “Steemit adalah lautan berekspresi pelajar mengungkapkan hasil karyanya!” papar Dr. Khairuddin. Sekian.

(Dr. Khairuddin M.Pd, kemeja putih)

JANGAN LUPA BAHAGIA!