Turun Minat Baca, Majelis Pendidikan Garuk Kepala

in #indonesia6 years ago (edited)

Minat baca penduduk Kabupaten Aceh Barat masih sangat rendah. Fenomena ini membikin Majelis Pendidikan Daerah (MPD) setempat, harus berpikir tujuh keliling. Program merangsang pertumbuhan minat baca langsung dikaji siasatnya, langkah awal membangun pustaka representatif pada lokasi strategis, seperti kampus dan sekolah.

IMG_20180608_043957.jpg

Tiba – tiba saja, Ketua MPD Aceh Barat, Dr. Khairuddin M.Pd, mampir ke lokasi meet up steemians Meulaboh. Seperti biasa, ia selalu menenteng tas berisi peralatan kerja berupa laptop, kertas dan pulpen. “Ngopi bentar, usai berkutatsibuk menyusunan draf program kerja pendidikan Aceh Barat,” cetusnya.

Seperti biasa, meskipun raganya duduk bersama kami, namun pikirannya tetap fokus dengan rancangan konsep pembangunan pendidikan untuk Aceh Barat. Tanpa henti, mulutnya terus mengeluarkan kata-kata “harus membuadayakan minat membaca lagi.” Dengan membaca, maka akan memperoleh ilmu pengetahuan. Meskipun kita minim wawasan, tapi kebiasaan diri membaca buku, akan melespaskan diri dari alam kebodohan. ”Kopi juga dek. Sama ya!” ujarnya, kepada penjaga warung.

Usai kopi terletakan di atas meja, tangannya memutarkan sendok larutan gula, berkali-kali. Malam ini, pandangan matanya terlihat lebih tajam dari biasanya. Penuh optimis meraih sebuah hasil membahagiakan. Sendok dilepas, langsung cangkir diangkat; satu, dua, dan tiga kali cicipan kopi panas nikmat, mengalir alus di tengorokannya. “Hasil observasi saya, perlu merancang taman baca atau paling tepat pustaka representatif di kampus dan sekolah-sekolah,” tuturnya, terlihat serius.

Mayoritas masyarakat dewasa, mulai malas membaca, tentu kita akan memulai dari awal lagi untuk mengembangkan budaya membaca. Sasaran khusus pelajar dan mahasiswa saja. Caranya, dengan mendesain bentuk taman baca yang membuat nyaman untuk disinggahi.

Jika sekolah, maka taman baca akan dirancang pada pojokan kantin atau tempat pelajar duduk santai saat lonceng istirahat berbunyi. Selain murid, guru juga dianjurkan turut membaca, lantaran dapat kembali mencerahkan kemampuan metode tahapan mengajarnya.

Demikian juga dengan lokasi setiap kampus, akan dibangun taman bacaan, namun jumlah buku tersusun di rak, tentu berjumlah lebih banyak ketimbang perpustakaan sekolahan. “Jika pelajar dan mahasiswa terbiasa membaca, maka bakalan tidak enak hati, jika dalam sehari saja, tidak memegang buku untuk di baca,” kajian Dr. Khairuddin.

Setiap Negara yang berkembang pesat, masyarakatnya terbiasa dengan berbagai bacaan bermanfaat, sehingga wawasan rakyatnya lebih mampu mengikuti perkembangan jaman. Sebagai contoh di Jawa, terang Dr. Khairuddin, mengapa petani di sana lebih maju dari kita, karena petani di sana menyempatkan seharian penuh untuk mengunjungi perpustakaan. Bacaannya tentu seputar tatacara bercocok tanam. “Kalau di Jawa itu, petani membaca di Perpustakaan sampai membawa nasi dalam bungkusan, mereka seharian penuh mencari ilmu tentang bercocok tanam,” paparnya.

Jika perpustakaan telah terancang pada kampus dan sekolah, tinggal giliran setiap ibukota kecamatan yang juga akan dirancang “pojok bacaan.”Cukup hanya rak berisi buku di setiap warung yang ramai pengunjung. Mungkin jenis buku bacaan penuh yang akan disediakan, tentang; ilmu pengetahuan, inspiratif, teknologi, eksistensi, analisis, interpretative, dan lain-lainnya.

Setiap ilmu pengetahuan yang berhasil terserap, dapat diaplikasikan dalam tatanan kehidupan nyata (praktik). Orang hidup tanpa ilmu, maka ibarat orang berjalan di dalam gelap gulita, tanpa tentu arah. Tentu membutuhkan cahaya yang menerangi jalan, yaitu ilmu pengetahuan.

Memperkaya ilmu pengetahuan, ada empat langkah yang harus diterapkan, yakni; membaca, menulis, menyimak, dan menyampaikan. “Jadi tak ada alasan untuk tidak melakukan empat tahapan melatih diri ini,” tutupnya.

Teman-teman yang turut meet up adalah @dicky, @agusnovic, @azhar.steemit, dan @denysatika.

IMG-20180503-WA0086.jpg

IMG-20180413-WA0016.jpg

MAJULAH TANPA MENJATUHKAN ORANG LAIN!

Sort:  

Membaca adalah jendela dunia, sayangnya minat membaca masyarakat kita sangat rendah apalagi minat membeli buku

Iya...saya sendiri mulai malas membaca.
Mulai sekarang mulai sering baca buku lagi lah👍👍🙏

Abes kita, beretus lagi ini 🤣🤣🤣

Mana ada...sama2 bertuss kita ya👍🙏👏👏

Gak sampek sejam. Wkwkwwk

Pas saat salat datangnya 😆
Selalu semangat ya 👏👏👍

Tidak hanya di Aceh, bahkan di daerah Lampung pun presentasi minat baca mash rendah, semoga dgn hadirnya Steemit, menjadi pelecut minat baca di kalangan masyarakat.
khususnya Steemians

Iya...kalo yg main steemit, otomatis bakal jadi doyan baca. Tp bagaimana jika masyarakat awam yg tdk bersteemit, huft...! Ajak aja perlahan warga main medsos ini😂😂
Biar gemar membaca semua👏👏👏

pasti banyak kutunya tu Majelis Pendidikan ...hahahaha

Iya kayaknya bang, sampai bikin pening gitu😄
Apa kabarnya bang? Moga sehat selalu ya🙏

Alhamdulillah baik Den. Moga @denysatika juga demikian

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by denysatika from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63900.40
ETH 3140.82
USDT 1.00
SBD 3.98