Steemit Mengubah Pandangan Hidup dan Mengajarkan Blockchain!

---

Dua Ratus sembilan puluh tujuh hari lalu saya bergabung di Steemit, melalui mentor menulis saya Eyang @jharyadi. Saat itu belum ada pengguna orang Indonesia yang bergabung Steemit di Taiwan. Khususnya Komunitas Steemit Indonesia (KSI). Tidak mudah menjadi Steemian seorang diri di Taiwan, Apalagi jika melihat rekan-rekan Steemian di Indonesia mengadakan Meet Up, ada rasa iri yang menyeruak. Iri dalam artian positif, kapan saya bisa berkumpul dengan rekan-rekan Steemian yang lain. Namun, saat itu saya belum terpikirkan untuk membentuk sebuah komunitas, karena untuk memahami cara kerja di Steemit pun harus menelaah pelan-pelan.

SEMPAT putus asa dan ingin mundur. Bukan karena tidak mendapat reward. Bukan sama sekali. Namun, karena pembagian waktu yang sulit saya laksanakan. Karena sebagai pekerja, tugas utama saya menyelesaikan segala tugas yang harus saya lakukan. Sedangkan di sisi lain, saya juga menulis untuk sebuah redaksi dan harus menyelesaikan tugas-tugas lainnya. Belum lagi saya juga tengah melanjutkan pendidikan di negeri orang. Sedangkan Steemit, menuntut kita saling berkomunikasi dengan sesama Steemian dan memberikan respons sebagai bentuk sosialisasi terhadap sesama. Padahal untuk di media sosial lain, hal tersebut tidak ada tuntutan.

---

Secara perlahan saya menyesuaikan diri. Mengatur waktu dan memahami apa itu STEEM dan STEEM Blockchain. Lambat laun saya bergabung ke dalam team Steem Ambassador, team C-Squared, dan di Oracle-D. Di sana, saya banyak belajar dari rekan-rekan yang telah berpengalaman. Meskipun saya belum memahami sepenuhnya, dengan membaca postingan Kak @mariska.lubis dan Mba @fararizky bagaimana Blockchain bisa dijadikan solusi masalah ekonomi saat ini. Bahkan, dalam benak saya pun berkata, jika pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri menggunakan Sistem Blockchain, tentunya tidak akan ada pemalsuan data dan identitas pekerja, dan banyaknya jumlah TKI yang hilang kontak, karena tak ada kabar dan data yang bisa dijadikan petunjuk pencarian.

Dengan menggunakan Sistem Blockchain. Tidak akan ada lagi TKI illegal yang tidak tercakup payung undang-undang ketenagakerjaan. Karena semua data akan tersimpan rapi dan aman di system algoritma yang sulit dihancurkan. Tidak akan ada pula majikan yang bertindak semaunya sendiri, karena mengirit biaya, sehingga mereka tidak mau mempanjang document si pekerja. Akibatnya, tetap TKI yang menjadi korban, karena menjadi illegal dan hilang kontak, baik dengan keluarga ataupun dari Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).

---

Dengan demikian, keberadaan pahlawan devisa yang memberi kontribusi besar dalam penghasilan negara akan terlindungi. Tidak hanya pergi, lalu pulang tinggal nama, karena menjadi korban kekerasan, akibat data-datanya tidak tersentuh aparat hukum tentang ketenagakerjaan. Karena semua data dengan mudah dipalsukan oleh para penyalur yang tidak bertanggung jawab. Jadi, bagi saya sendiri Steemit bukan sekedar posting, dan mendapat reward semata, tetapi tempat saya belajar tentang tekhnologi masa depan dan mengubah peradaban dunia.

Taiwan, 15 September 2018

Salam Hangat

@ettydiallova

• 
  

---

Posted from my blog with SteemPress : https://aksaradiallova.org/2018/09/15/steemit-mengubah-pandangan-hidup-dan-mengajarkan-blockchain/

---