H-1 Ramadhan : Rendang, Ziarah, Dan Persiapan Ibadah

Hari Meugang, atau punggahan, biasanya kami isi dengan memasak salah satu kuliner terenak dari Indonesia, Rendang. Beruntungnya istri saya terlahir dari keluarga yang berdarah Padang, jadinya saya bisa ngerasain rendang dengan resep asli.

Tradisi ziarah ke makam alm.mertua juga menjadi agenda tahunan kami. Maklum, setiap lebaran saya selalu memboyong istri dan anak saya pulang kampung ke Bener Meriah, kampung halaman saya. Jadi, hari untuk ziarah tidak akan kami lewatkan.

Selanjutnya adalah memastikan ada sisa waktu untuk tidur siang. Tidur siang bisa mencharger kembali kondisi tubuh yang kelelahan. Rasa ngantuk saat shalat tarawih juga perlu dihindari demi kekhusukan ibadah yang kesempatannya hanya dilaksanakan di bulan suci ini.

Jangan lupa, kita juga harus memperhatikan kesehatan kita. Kita tidak boleh melewatkan kesempatan untuk menjadi insan yang kembali fitrah laksana bayi yang baru lahir. Tidak ada manusia tanpa dosa, maka dari itu mari kita hapus dosa itu.

Totalitas kita sebagai kaum mukmin sungguh diperlukan. Ada harapan yang besar agar kebiasaan beribadah saat ramadhan ini akan mendarah-daging hingga tubuh kita merasa tidak terbeban dalam proses mendekatkan diri kepada Allah.

Marhaban Ya Ramadhan

Semoga kita menjadi pribadi yang kuat karena mampu mengatasi hawa nafsu. Mudah-mudahan kita juga konsisten menjalani setiap ibadah yang dianjurkan di bulan (yang lebih baik dari seribu bulan lain) ini. Hingga akhirnya kita merayakan kemenangan secara total di bulan syawal nanti.

Selamat menunaikan ibadah puasa

Untuk teman-teman Steemian, Saya Mohon maaf lahir dan batin