Mengenal Diri Sendiri Lewat Cermin

Percaya atau tidak, Introvert seperti saya ini cenderung memiliki kepribadian tertutup dan merasa nyaman dengan kesendirian. Bahkan terkadang, saya masih memikirkan saat saya menyendiri di tengah keramaian. Tak jarang pula saya merasa bahwa ikut serta dalam pertemuan, percakapan, dan kegiatan yang melibatkan orang banyak merupakan sesuatu yang membuang-buang waktu. Ini bukan egois, seandainya teman-teman mengerti.

Dulu, daripada keluar dari rumah main panas-panasan saya lebih memilih tidur siang agar malamnya saya tidak mengantuk untuk menggambar. Dulu juga, daripada saya mencari belut di sawah, mendingan saya menonton film kartun kesukaan saya. Sering ajakan teman untuk main bola bertanding dengan kampung sebelah saya tolak mentah-mentah. Namun, saya juga tidak memaksakan teman saya harus mengikuti hobi saya. Begitulah introvert, tidak mempengaruhi tapi agak keras kepala.

Tapi, semenjak merantau saya sedikit merubah karakter yang menjadi sifat asli saya. Apalagi sejak bergabung dengan Steemit, saya harus belajar bergaul dengan orang-orang baru. Saya menyadari bahwa nyaman dengan gaya hidup sendiri tidak akan membentuk karakter saya menjadi lebih baik lagi. Lagipula, menjadi idealis di zaman sekarang ini tidak akan berhasil bro!

Saya akui, foto di atas terkesan terlalu narsis. Mengingat usia yang tidak lagi remaja, saya paham betul kelakuan tersebut sudah tidak pantas lagi. Ini pemikiran orang dengan kepribadian introvert yang harus saya ubah. Awalnya lebih senang berada di balik layar karena tidak nyaman menjadi perhatian banyak orang berubah menjadi percaya diri dan berani tampil beda. Steemit menanamkan pengaruhnya pada bagian ini.

Istri dan anak saya juga sedikit-banyaknya juga turut serta mengubah cara pandang saya. Saya tidak mau anak saya nantinya kurang jauh mainnya sehingga wawasannya memandang dunia agak sempit. Dulunya saya tidak suka ngumpul dengan kawan sejawat. Sekarang, menjalin silaturahim ini menjadi suatu kebutuhan. InsyaAllah rezeki saya pun bertambah nantinya. Amin.

Teman-teman, kita sama-sama tahu bahwa kepribadian kita memang berbeda. Tidak boleh juga memaksakan harus sama. Perbedaan ini lah yang membuat relasi kita yang menyatu di Steemit ini menjadi semakin menarik. Karena berbeda ini, kita bisa belajar mengerti apa kelebihan yang menutupi kekurangan kita.

Gunakanlah cermin sebagai media menilai diri secara jeli. Ketahuilah, saat kita menunjuk aib orang lain dengan 1 jari tangan, sejatinya kita juga menunjuk diri kita menggunakan 4 jari sekaligus.

Entah kalian Introvert maupun Ekstrovert, kita pantas saling menghargai tanpa perlu memojokkan satu dengan yang lainnya. Kita, sebagai steemian punya hak yang sama. Sama-sama memajukan Steemit demi meningkatkan popularitasnya. Dan sama-sama berkontribusi menebarkan manfaat agar masyarakat Indonesia juga bisa sejahtera.

Terima kasih sudah membaca.
Salam pendidik.