Waspadai Film Yang Menggiring Penonton Untuk Mendukung Genosida

Abaikan 2 teori mengenai bentuk bumi yang tidak sepaham, bulat atau datar. Kita sebagai penumpang sebaiknya manut saja, dengan catatan tidak ikut-ikut terlibat perdebatan yang tak berujung. Yang pasti, jumlah kita, manusia, semakin banyak tinggal di bumi ini. Sementara bumi ini, hanya satu.

Manusia berpotensi menjadi mahluk yang berorientasi terhadap peletarian bumi dan kehidupannya sekaligus perusak dan pembunuh paling keji. Kedua sisi ini bisa jadi dilakoni oleh pihak tertentu atas izin Tuhan yang Maha Esa. Sisanya, bisa dengan memilih salah satu.

Tisu itu sama seperti kertas, diambil dari bagian pohon yang ditebang dengan sengaja. Padahal, fungsi pohon lebih dari sekedar bahan pembuat tisu dan kertas. Pohon bisa menopang berbagai kehidupan organisme seperti burung, ular, ulat, lipan, kaki seribu, dan lainnya. Bahkan, pohon menyumbang udara bersih untuk pernapasan manusia.

Di TV, bumi tanpa pohon sering digambarkan berwarna cokelat tua, tidak hijau lagi. Dengan penampakan ini, bumi sudah pasti terlihat tua, rintih, dan tak berdaya. Bagaimana jadinya nasip manusia generasi selanjutnya bila keadaan ini terus dibiarkan?

Memang, masih banyak kawasan hutan yang layak huni bagi kehidupan manusia. Tapi, apa pantas demi melanjutkan hidup manusia yang belum tentu menjadi pribadi yang bermanfaat bagi mahluk lainnya, kita sanggup merampas kehidupan organisme lainnya?

Source

Thanos, tokoh paling jahat bagi the Avengers di film infinity war, bukanlah yang pertama mengusulkan pemusnahan manusia. Tom Hank di film Inferno juga harus menghadapi musuh yang berusaha untuk membunuh banyak orang di eropa. Kedua film ini hanya contoh dari sekian banyak film lainnya.

Source

Sepintas, penonton akan mulai setuju dengan solusi yang mereka tawarkan yaitu genosida. Mengingat tujuan mereka terarah dan tentu saja baik. Hanya saja, kita perlu sadari bahwa bukan hak kita untuk menentukan apakah manusia itu pantas hidup atau mati.

Genosida adalah suatu tindakan menghilangkan nyawa sekelompok manusia untuk menghilangkan populasinya dari bumi ini dengan alasan tertentu.

Hati-hati teman, jangan sampai cerita film menghipnotismu hingga memunculkan cara berpikir yang jauh dari rasa perikemanusiaan. Apapun alasannya, genosida tidak dibenarkan. Anggap saja itu hanya film, hanya hiburan, tidak untuk ditiru dan diterapkan di dunia nyata.

Terima kasih sudah membaca.
Salam pendidik.